Senin, 18 Agustus 2025

Sumur Minyak di Blora Kebakaran

Akui Kesulitan Padamkan Api Sumur Minyak di Blora, Pertamina: Dibuat Tak Sesuai Standar

Pertamina Cepu mengatakan pembuatan sumur minyak tak sesuai standar menjadi kendala serius dalam memadamkan api.

DOK Warga
KEBAKARAN SUMUR MINYAK - Kebakaran terjadi di sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Minggu(17/8/2025 sekitar pukul 12.50 WIB. Pertamina Cepu mengatakan pembuatan sumur minyak tak sesuai standar menjadi kendala serius dalam memadamkan api. 

TRIBUNNEWS.com - Pertamina EP Field Cepu mengakui pemadaman api di sumur minyak yang terbakar di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sulit.

Alasannya, sebab sumur minyak itu dibuat tak sesuai standar.

Superintendent HSSE (Health, Safety, Security, and Enviroment) Pertamina EP Field Cepu, Indra Firmanuddin, menyebut tidak adanya kepala sumur di lokasi, membuat hal itu menjadi kendala serius dalam memadamkan api.

"Karena sumur ini kan dibuat tidak standar ya, tidak ada wellhead-nya atau kepala sumurnya sehingga kami kesulitan untuk menutup sumur atau killing well-nya," jelas Indra, Senin (18/8/2025), dikutip dari Kompas.com.

Wellhead adalah peralatan yang dipasang di bagian atas sumur minyak atau gas bumi.

Fungsinya untuk mengontrol tekanan selama pengeboran dan produksi, serta menyediakan akses yang aman dan terkendali ke sumur.

Baca juga: Cerita Warga soal Kebakaran Sumur Minyak di Blora, Sempat Dengar Suara Ledakan

Killing well merupakan proses menghentikan aliran fluida sumur (minyak, gas, atau air) dari formasi reservoir ke permukaan.

Proses ini biasanya dilakukan sebelum operasi pemeliharaan sumur (well service) atau workover.

Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya blowout atau aliran tak terkendali yang bisa berbahaya. 

Meski mengalami kesulitan, Pertamina EP Field Cepu mengusahakan beberapa upaya agar api segera padam. Salah satunya adalah pendinginan.

Indra mengatakan, karena cuaca di lokasi cukup panas dan dekat pemukiman warga, maka pendinginan menjadi upaya prioritas dalam insiden ini.

"Sementara kami akan melakukan upaya pendinginan area sekitar karena daerah sini cukup panas ya dan juga dekat dengan warga sekitar."

"Ada tanaman kemudian juga ada perumahan-perumahan. Itu yang pertama kali kami lakukan," urai dia.

Lebih lanjut, Indra juga mengatakan pihaknya terus berupaya memutus mata rantai segitiga api yang menyebabkan kobaran api masih terus menyala.

Sebagai langkah pendukung, Indra menyebut akan menggunakan media tanah untuk menutup titik sumur.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan