Kapolda Riau Bangun Bank Pohon sebagai Langkah Atasi Dampak Karhutla
Kapolda Riau bangun Bank Pohon di Pekanbaru untuk pulihkan ekosistem karhutla dan dorong gerakan hijau berkelanjutan.
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM - Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan membangun Bank Pohon di Jalan Limbungan, Rumbai Pesisir, Pekanbaru, sebagai langkah nyata untuk mengatasi dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sekaligus mendorong pemulihan ekosistem secara berkelanjutan.
Fasilitas ini menjadi simbol gerakan hijau kolaboratif antara Polda Riau dan Pemerintah Provinsi Riau, yang mengintegrasikan penyediaan bibit, edukasi lingkungan, dan pelibatan masyarakat menuju Riau yang lebih teduh dan lestari.
Fasilitas ini digadang menjadi pusat penyedia bibit, ruang edukasi publik, serta simbol komitmen bersama menuju Riau yang lebih teduh dan lestari.
Pembangunan Bank Pohon di lahan terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sangat penting karena menyentuh inti dari pemulihan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan.
Berikut beberapa alasan utamanya:
1. Restorasi Ekologis yang Terukur
Lahan bekas karhutla biasanya mengalami degradasi parah—tanah menjadi tandus, kehilangan tutupan vegetasi, dan rentan terhadap erosi.
Bank Pohon menyediakan bibit pohon yang tepat untuk rehabilitasi, sehingga proses pemulihan bisa dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan.
2. Pencegahan Karhutla Berulang
Dengan menanam kembali pohon di area terdampak, kelembaban tanah dapat meningkat dan suhu mikroklimat menjadi lebih sejuk. Ini membantu mengurangi risiko kebakaran ulang, terutama di wilayah rawan.
3. Pendekatan Digital dan Transparan
Setiap bibit yang disalurkan dari Bank Pohon akan didata secara digital dan dilengkapi QR code. Ini memungkinkan pemantauan lokasi penanaman, jenis tanaman, dan pihak yang bertanggung jawab atas perawatannya—membuat program penghijauan lebih akuntabel dan terukur.
4. Pelibatan Masyarakat dan Edukasi
Bank Pohon bukan hanya tempat distribusi bibit, tapi juga ruang edukasi publik. Masyarakat, komunitas, pelajar, dan dunia usaha diajak terlibat langsung dalam gerakan penghijauan, menciptakan rasa memiliki terhadap lingkungan.
5. Menyediakan Oksigen dan Naungan untuk Masa Depan
Pohon yang ditanam hari ini akan menjadi sumber oksigen, peneduh, dan habitat bagi keanekaragaman hayati di masa depan. Ini adalah investasi ekologis jangka panjang untuk generasi mendatang.
Dengan kata lain, Bank Pohon bukan sekadar proyek fisik, tapi simbol gerakan kolektif untuk menyembuhkan luka alam dan membangun masa depan yang lebih hijau.
Dalam kunjungannya, Kapolda menegaskan bahwa Bank Pohon akan menjadi pusat penyedia bibit pohon, ruang edukasi publik, serta sumber penghijauan untuk kawasan perkotaan dan rehabilitasi lahan terdampak karhutla.
“Prinsipnya, tanam, rawat, dan jaga, agar Riau semakin teduh, sehat, dan lestari,” ujarnya.
Bank Pohon akan menyediakan beragam jenis bibit seperti trembesi, ketapang kencana, bungur, tabebuya, pucuk merah, mahoni, hingga mangrove.
Setiap bibit akan didata secara digital dan dilengkapi QR code untuk mencatat jenis tanaman, lokasi penanaman, serta pihak pengampu perawatannya—sebuah langkah menuju transparansi dan efektivitas penghijauan.
Dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau sangat luas dan kompleks, menyentuh aspek lingkungan, kesehatan, sosial, hingga ekonomi.
Berikut rangkuman dampak utamanya berdasarkan data terbaru:
1. Kerusakan Ekosistem dan Satwa Liar
Karhutla menghancurkan habitat satwa endemik seperti harimau Sumatra dan gajah. Mereka kehilangan jalur migrasi, sumber pangan, dan ruang hidup, terutama di kawasan konservasi seperti Tesso Nilo dan Giam Siak.
2. Kabut Asap dan Krisis Kesehatan
Asap pekat dari karhutla menyebar lintas negara, mencapai Malaysia dan Singapura. Di Riau sendiri, kualitas udara menurun drastis, memicu gangguan pernapasan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
3. Penurunan Produktivitas Pertanian
Lahan yang terbakar menjadi tidak subur, menyebabkan kerugian bagi petani lokal. Tanah yang rusak sulit ditanami kembali tanpa rehabilitasi intensif.
4. Status Tanggap Darurat dan Mobilisasi Nasional
Pemerintah menetapkan status Tanggap Darurat Karhutla sejak Juli 2025 karena kebakaran meluas di 12 kabupaten/kota dengan total lahan terbakar lebih dari 1.000 hektare. Operasi modifikasi cuaca (OMC) dilakukan untuk memicu hujan buatan dan membasahi lahan gambut.
5. Beban Ekonomi dan Sosial
Biaya pemadaman, evakuasi warga, serta dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan lingkungan menimbulkan beban besar bagi pemerintah dan masyarakat.
Di beberapa daerah, warga bahkan terpaksa mengungsi karena kabut asap tebal.
Bank Pohon yang dibangun oleh Kapolda Riau menjadi salah satu solusi strategis untuk memulihkan lahan terdampak dan mencegah karhutla berulang.
Pelatihan Menanam Jagung untuk Kapolsek
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda juga mengumumkan program pelatihan menanam jagung bagi seluruh Kapolsek di jajaran Polda Riau. Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari evaluasi panen sebelumnya yang dinilai belum maksimal.
“Selama ini hanya asal menanam tanpa pupuk yang tepat dan perawatan yang benar. Maka sekarang kami perbaiki,” tegasnya.
Pelatihan ini memiliki tiga tujuan utama:
Meningkatkan kualitas budidaya jagung agar hasil panen lebih baik dan bernilai jual.
Memberdayakan anggota yang tengah menjalani pemutihan dari Propam melalui kegiatan produktif.
Membekali anggota yang akan memasuki masa purna tugas dengan keterampilan bercocok tanam dan beternak, khususnya kambing.
Gerakan Bersama untuk Riau Hijau
Kapolda menekankan bahwa gerakan ini bukan hanya untuk internal Polri, tetapi juga untuk masyarakat luas. Bibit akan didistribusikan ke sekolah, rumah ibadah, komunitas, dan instansi pemerintah, dengan dukungan teknis dari dinas terkait serta potensi CSR dari dunia usaha.
Program Bank Pohon menjadi implementasi nyata dari konsep Green Policing dengan tagline Melindungi Tuah, Menjaga Marwah. Selain memulihkan ekosistem dan menghijaukan kota, Polda Riau juga berkomitmen membangun kesadaran kolektif, membekali anggota dengan keterampilan baru, dan memberi teladan bagi masyarakat.
Gibran Buka Pacu Jalur 2025, Sungai Kuantan Disesaki Warga Berpakaian Adat Melayu |
![]() |
---|
Festival Pacu Jalur 2025 Siap Digelar: Cek Rute, Parkir, dan Jadwal untuk Nikmati Momen Seru |
![]() |
---|
Festival Pacu Jalur 2025 di Kuansing Dimulai Hari Ini, Dibuka Wapres Gibran, Ini Rangkaian Acaranya |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini, 20 Agustus 2025: Hujan Ringan dari Sore hingga Malam Hari |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Selasa, 19 Agustus 2025: Siang Berawan, Sore Cerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.