Sumur Minyak di Blora Kebakaran
Penampakan Sumur Minyak di Blora yang Berhasil Dipadamkan
Sumur minyak di Blora, Jawa Tengah yang terbakar sejak Minggu (17/8/2025) berhasil dipadamkan pada Sabtu 23 Agustus 2025 malam. Ini kata BPBD Blora
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sumur minyak yang terbakar di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah berhasil dipadamkan Sabtu (23/8/2025) malam.
Api berhasil dipadamkan setelah tujuh hari menyala sejak Minggu (17/8/2025).
Hal tersebut disampaikan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Agung Tri.
Ia menuturkan, api berhasil dipadamkan pada pukul 18.35 WIB.
"Sabtu tanggal 23 Agustus 2025, jam 18.35 WIB tim gabungan berhasil memadamkan kebakaran semburan gas," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Dalam kebakaran ini, empat orang meninggal dunia.
Keempatnya bernama Tanek (60), Surenio (52), Wasini (50), dan Yeti (30).
Korban terakhir yang meninggal adalah Yeti, ia sempat dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta bersama anaknya, AD (2) karena mendapat luka bakar serius.
Yeti dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu, (23/8/2025).
Dari kejadian ini, sebanyak 750 warga atau 300 Kepala Keluarga (KK) juga diungsikan ke sejumlah posko pengungsian.
Sumur yang terbakar ini merupakan sumur minyak rakyat, yang dikelola oleh warga setempat secara mandiri, bukan perusahaan resmi seperti Pertamina.
Baca juga: Korban Kebakaran Sumur Minyak di Blora Bertambah, Ibu yang Dirawat di Jogja Meninggal Dunia
Sumur rakyat biasanya ilegal karena tak punya izin resmi dan tidak berada dalam pengawasan negara.
Bupati Blora, Arief Rohman pun mengapresiasi kerja tim gabungan yang telah seminggu berjibaku memadamkan api.
"Alhamdulillah pagi ini saya berkunjung ke lokasi kebakaran sumur yang ada di Dukuh Gendono, Desa Gandu."

"Tentunya kami atas nama Pemerintah Kabupaten Blora dan juga masyarakat Kabupaten Blora mengucapkan apresiasi terima kasih untuk teman-teman dari Pertamina, BPBD, relawan, dan juga TNI Polri yang sudah membantu sehingga akhirnya api bisa dipadamkan," jelasnya, saat ditemui di sela-sela peninjauan bekas sumur minyak yang sempat terbakar, Minggu (24/8/2025).
Kepada TribunJateng.com, ia berharap kebakaran ini merupakan kejadian terakhir dan bisa menjadi pembelajaran bagi semua orang.
"Semoga ini kejadian terakhir ya. Ini pembelajaran untuk kita," terangnya.
Terkait apakah ada relokasi bagi warga sekitar, Arief masih akan mengkaji hal tersebut.
Yang terpenting, ujarnya, saat ini Pertamina akan menutup sumur tersebut.
Apabila sudah aman, warga yang mengungsi bisa kembali ke rumah masing-masing.
"Ya nanti akan kita pelajari, kita kaji ini, nanti langkah selanjutnya dari Pertamina akan dibuat capping untuk menutup sumur."
"Nanti kalau sudah aman, langkah selanjutnya para pengungsi kita kembalikan lagi ke rumah masing-masing, tapi nunggu nanti kondisi sampai aman,"
"Soal relokasi nanti kita akan bahas lebih lanjut, yang terdampak ini berapa rumah, nanti akan kita rapatkan," jelasnya.
Capping sendiri merupakan metode untuk menutup lubang sumur secara permanen atau sementara.
Penutupan sumur dilakukan supaya tak ada lagi semburan gas atau minyak, mencegah kebakaran atau ledakan, hingga menjaga keamanan lingkungan serta warga sekitar.
Baca juga: Foam dan Lumpur Belum Mampu Padamkan Api Sumur Minyak yang Terbakar di Blora, Tekanan Jadi Rintangan
Prosesnya sendiri bisa dengan pemasangan alat khusus atau pengecoran beton di atas sumur.
Risiko apabila tidak ditutup cukup serius, mulai dari warga bisa jatuh ke dalam sumur hingga paparan gas beracun.
TRC BPBD Kabupaten Blora, Agung Tri menjelaskan, proses pemadaman menggunakan teknik penarikan material yang ada di dalam sumur.

Sumur minyak juga dipadamkan menggunakan suntikan air asin serta penyemprotan dengan menggunakan foam.
"Teknik yang dilakukan oleh tim gabungan adalah menarik material yang ada di dalam sumur,"
"Tarikan material diarahkan ke tempat yang lebih m aman kemudian pipa bor yang masih ada di lokasi, kita taruh di tempat aman, lalu kita potong, kemudian kita sambung, kemudian kita inject dengan air asin,"
"Dengan diinject air asin, kemudian ditambah dengan semprotan foam dan air." jelasnya, saat ditemui TribunJateng.com di area lokasi bekas sumur minyak yang terbakar, Minggu (24/8/2025).
Ia menuturkan, setelah menggunakan teknik tersebut, api berhasil dipadamkan dan kadar gas bisa ditekan karena adanya penyuntikan air asin.
"Alhamdulillah bisa padam, kemudian kadar gas ditekan oleh air asin, kemudian sampai saat ini masih aman," jelasnya.
4 Warga Meninggal Dunia
Sebelumnya ada tiga orang yang meninggal dunia bernama Tanek (60), Sureni (52), dan Wasini (50).
Lalu pada Sabtu (23/8/2025) seorang ibu bernama Yeti (30) dan anak balitanya yang dilarikan ke rumah sakit di DI Yogyakarta karena mengalami luka parah.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Agung Tri mendapatkan kabar bahwa Yeti dinyatakan meninggal dunia.
"Semalam saya dapat kabar bahwa korban luka yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta, atas nama Yeti (30) meninggal dunia," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Sehingga, total ada empat orang yang meninggal dunia dalam kejadian ini.
Baca juga: Pemprov Jateng Turun Tangan Investigasi Terbakarnya Sumur Minyak di Blora
"Jadi total ada 4 orang yang meninggal dalam kejadian kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono yaitu Tanek (60), Sureni (52), Wasini (50), dan Yeti (30)," jelasnya, Sabtu (23/8/2025).
Yeti meninggalkan anaknya yang berinisial AD (2) yang juga dirawat di RSUP Dr Sardjito.
Sementara itu sebanyak 750 warga atau 300 Kepala Keluarga (KK) juga diungsikan ke sejumlah posko pengungsian.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kebakaran Sumur Minyak di Blora Berhasil Dipadamkan, Bupati Arief : Semoga Ini Kejadian Terakhir
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, M Iqbal Shukri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.