Minggu, 24 Agustus 2025

Sumur Minyak di Blora Kebakaran

Sumur Minyak di Blora Terbakar, Warga Sekitar Dengar Ledakan hingga Ungsikan Sapi

Inilah cerita warga sekitar lokasi kebakaran sumur minyak di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Minggu (17/8/2025). Dengar ada ledakan

TRIBUNJATENG.COM/M IQBAL SHUKRI
KEBAKARAN SUMUR MINYAK - Sumindar, mengungsikan ternaknya, imbas kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, (18/8/2025). Inilah cerita warga sekitar lokasi kebakaran sumur minyak di Kabupaten Blora pada Minggu (17/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Sumur minyak rakyat di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah terbakar, Minggu (17/8/2025) siang.

Sekitar 50 kepala keluarga (KK) pun harus mengungsi dan menjauh dari lokasi kebakaran.

Tak hanya mengungsi di rumah saudara, sejumlah warga juga mengungsi di kebun dengan mendirikan tenda.

Sumur yang terbakar itu, merupakan sumur minyak rakyat, yang dikelola oleh warga setempat secara mandiri, bukan perusahaan resmi seperti Pertamina.

Sumur rakyat biasanya ilegal karena tak punya izin resmi dan tidak berada dalam pengawasan negara.

Tiga orang warga meninggal dalam kebakaran sumur minyak ini.

Warga sekitar, Suyarmi (42) menceritakan, ia mendengar ledakan saat sumur minyak tersebut terbakar.

Rumahnya yang hanya berjarak 100 meter dari lokasi kejadian membuat suara tersebut jelas terdengar.

Saat keluar rumah, Suyarmi melihat asap tebal membumbung tinggi.

Kepada TribunJateng.com, Suyarmi pun panik dan langsung mengambil barang-barang berharga yang ada di rumah dan segera mengungsi ke kebun bersama keluarganya.

"Saya takut mas, kemarin itu ada ledakan itu saya takut, langsung saya ngungsi menyelamatkan diri, di sebelah makam sana, di area perkebunan. Ini rencananya mau mendirikan tenda." 

"Yang ngungsi ada beberapa warga juga. Ada empat keluarga yang mengungsi di kebun," terangnya, Senin (18/8/2025)

Baca juga: Sumur Minyak Rakyat di Blora Meledak dan Telan Korban Jiwa, ESDM Sampaikan Duka Cita

Ia menuturkan, di pengungsian sederhana tersebut Suyarmi hanya membawa alas untuk tidur, pakaian, dan berkas-berkas penting.

"Yang saya bawa alas untuk tidur, pakaian, dan berkas-berkas penting," terangnya.

Ia pun harus membeli makanan karena takut untuk pulang ke rumah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan