POPULER 2 Kasus Temuan Mayat di Lombok: Perempuan di Cor, Polisi Membusuk Lehernya Terjerat
Dua kasus penemuan mayat gegerkan Lompok NTB, pertama mayat wanita di cor, kedua polisi tewas membusuk, lehernya terjerat.
Penulis:
Theresia Felisiani
Mayat dalam kondisi terlentang di bawah pohon dengan keadaan leher terjerat tali, muka rusak, badan membengkak dan dikerumuni lalat.
Penemuan mayat tersebut menjadi tontonan warga saat Tim Inafis Polres Lombok Barat melakukan olah TKP dan mengevakuasi mayat.
Kapolres Lombok Barat AKBP Yasmara Harahap, menyampaikan, pihaknya sudah melakukan evakuasi terhadap jenazah.
"Jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Tapi untuk perkembangan selanjutnya akan kami informasikan," jelas Yasmara saat dikonfirmasi Tribun Lombok melalui sambungan telepon.
Yasmara menyampaikan, pihaknya saat ini belum melakukan autopsi. Jenazah hanya disemayamkan di rumah sakit.
Proses autopsi jenazah membutuhkan persetujuan dari keluarga, tim dokter yang menjadwalkan, serta hal lain.
Yasmara akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai jasad yang diduga merupakan anggota kepolisian berinisial Brigadir EFS.
"Akan kami informasikan secepatnya untuk informasi lainnya," tutup Yasmara.
Baca juga: Sosok Nurminah Tewas Dicor Kekasih di Lombok, 13 Hari Hilang, Pelaku dan Korban Berencana Nikah
Belakangan dipastikan sosok mayat yang ditemukan dengan keadaan tergantung di lereng bukit Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat merupakan seorang polisi bernama Brigadir Esco Faska Rely.
Korban ditemukan pertama kali oleh warga sekitar dengan kondisi tubuh membengkak dan wajah hampir tak bisa dikenali.
Dikonfirmasi TribunLombok.com, Kadus Nyiur Lembang Muhammad Rijal membenarkan bahwa mayat laki-laki yang ditemukan tersebut merupakan warganya yang menjadi anggota polisi di Polsek Sekotong, Polres Lombok Barat.
“Salah satu anggota intel Polsek Sekotong, dia warga saya bernama Esco,” kata Muhammad Rijal, saat dihubungi Minggu (24/8/2025).
Ia menjelaskan, korban ditemukan di salah satu bukit, tak jauh dari tempat tinggalnya.
“Sekira 10 meteran (dari rumah korban),” ungkap Muhammad Rijal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.