Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN
Membandingkan Rumah Masa Kecil dengan Rumah Pengusaha Dwi Hartono, Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN
Tak hanya sosok dan gurita bisnis Dwi Hartono yang dikuliti, rumah masa kecil di Jambi dan rumah di Cibubur ikut dibandingkan.
Penulis:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Total Polda Metro Jaya mengamankan 15 orang dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN Mohammad Ilham Pradipta (37).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi tidak menjelaskan secara rinci siapa saja yang telah ditangkap.
Pun demikian terkait peran dari masing-masing pelaku belum dapat diungkap.
Sebelumnya, polisi menangkap delapan pelaku kasus penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN di Cempaka Putih Jakarta Pusat.
Kedelapan pelaku itu adalah EW alias Eras, AT, RS, RAH, C, DH, YJ dan AA.
AT, RS, dan RAH ditangkap di kawasan Jakarta Pusat sedangkan RW diamankan di sebuah bandara di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Versi Kepala Desa: Pengusaha Dwi Hartono Pernah Datangkan Via Valen dan Wika Salim Hibur Warga Jambi
Untuk DH (Dwi Hartono), YJ dan AA ditangkap di daerah Solo, Jawa Tengah. Lalu pelaku berinisial C ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Dari 15 orang ini, ada satu orang yang paling disorot yakni Dwi Hartono yang adalah pengusaha sukses asal Jambi.
Dwi Hartono perannya sebagai otak pelaku atau aktor intelektual pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta (MIP).
Sosok hingga deretan gurita bisnis Dwi Hartono banyak terbongkar. Terkini penampakan dan kondisi dua rumah sang jutawan Dwi Hartono juga terbongkar.
Sepintas rumah masa kecil Dwi Hartono di Jambi dengan rumah miliknya di Bogor punya gaya yang sama, tingkat dan bercat putih bersih.
Sementara itu Kepala Desa di kampung halaman Dwi Hartono di Jambi hingga teman sekolah Dwi Hartono terkaget-kaget mengetahui berita soal Mas Dwi sapaan Dwi Hartono ditangkap Polda Metro dalam kasus pembunuhan.
Rumah Dwi Hartono di Kota Wisata Cibubur: Dindingnya Putih Bersih, Pagar Warna Emas
Dwi Hartono, yang dikenal sebagai Crazy Rich Jambi, ternyata memiliki rumah mewah di sebuah kompleks elit di Bogor.
Tim dari Tribun menyambangi kediaman Dwi Hartono yang beralamat di Jalan San Fransisco, Blok Q1, Nomor 9, Kompleks Perumahan Kota Wisata, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Dari luar, dua bangunan mewah berwarna putih itu tampak sepi, tanpa aktivitas.
Pagar berwarna emas yang tinggi tertutup rapat, dan lampu-lampu dibiarkan menyala, bahkan di siang hari.

Rumahnya Kosong
Menurut seorang petugas keamanan di lokasi, rumah tersebut sudah dalam keadaan kosong.
Namun, ia tidak bisa memastikan sejak kapan rumah tersebut ditinggalkan.
"Sudah kosong. Regu saya ini baru masuk hari ini, nggak tahu juga (kosong sejak kapan)," ujarnya, Senin (25/8/2025).
Dwi Hartono asal Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi, bukanlah sosok sembarangan.
Dia adalah pengusaha yang memiliki beberapa perusahaan, di antaranya PT Hartono Mandiri Makmur yang bergerak di bidang pengembangan perangkat lunak.
Kemudian, PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia (DAI), yang dikenal dengan platform pendidikan digitalnya, Guruku.com.
Guruku.com menyediakan layanan pendidikan non-formal bagi pelajar, guru, dan bahkan pelaku UMKM.
Kedua perusahaan ini diketahui berkantor pusat di kediaman pribadinya yang kini kosong.
Baca juga: Polisi Benarkan Info Pengusaha Dwi Hartono Adalah Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta
Selain sebagai pebisnis, Dwi Hartono juga dikenal sebagai seorang motivator ulung, terutama di bidang bisnis.
Seorang temannya menyebut Dwi Hartono sering membantu dan menyemangati orang-orang yang baru memulai usaha.
Citra ini diperkuat dengan akun YouTube miliknya yang memiliki 169 ribu pengikut dan dipenuhi dengan konten-konten motivasi.
Kini, citra gemilang tersebut hancur lebur setelah polisi menetapkannya sebagai salah satu otak di balik kasus pembunuhan yang menggemparkan.
Penangkapan Dwi Hartono, bersama tiga pelaku lain di Solo dan Jakarta, meninggalkan banyak pertanyaan tentang motif di balik kejahatan ini.
Penyelidikan masih terus berlangsung, namun penampakan rumah mewah yang kini kosong ini seolah menjadi simbol dari kehancuran reputasi sang "crazy rich."
Rumah Masa Kecil Dwi Hartono di Rimbo Bujang Jambi Tingkat, Dindingnya Berwarna Putih
Rumah orangtua Dwi Hartono terduga otak pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih terpantau kosong sejak dua hari lalu.
Tidak ada penghuni saat Reporter Tribun Jambi menyambangi ke sana pada Selasa (26/8/2025) siang.
Semasa kecil, Dwi Hartono tinggal Jalan Sapat, RT 22, Dusun Jati Makmur, Desa Mekar Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
Rumah masa kecil pengusaha Tebo Dwi Hartono itu tingkat dua, bercat warna putih.
Rumah bercat warna putih itu digembok. Tidak terlihat ada penghunnya, tampak lampu depan juga tak menyala.
Kemungkinan, orang tua Dwi Hartono menyusul ke Jakarta menemui anaknya yang sedang ditahan di Polda Metro Jaya.

Kepala Dusun Jati Makmur, Rahmat Widodo, mengatakan sejak beberapa hari lalu rumah tersebut tampak kosong.
"Rumahnya kosong, tapi saya belum tahu keberadaannya," ujarnya kepada Tribun Jambi.
Dia menuturkan beberapa hari terakhir rumah tersebut tampak kosong tak ada penghuninya.
Dwi Hartono Habis Dihujat, Netizen Tinggalkan Komentar Pedas
Sosok Dwi Hartono, pria asal Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi kini menjadi bulan-bulanan warganet.
Dia menjadi perhatian setelah terungkap sebuah kasus pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN di Jakarta.
Usut punya usut, yang menjadi otak pelaku kasus tersebut ternyata seorang motivator.
Setelah mengetahui identitas pelaku, warganet kemudian menyerbu akun Instagram pribadinya @klanhartono.
Netizen bereaksi keras terhadap penangkapan Dwi Hartono, seorang pengusaha yang dikenal sebagai crazy rich Jambi, yang kini menjadi tersangka otak pembunuhan Kepala Cabang Bank di Jakarta.
Beragam komentar pedas memenuhi kolom unggahan Dwi Hartono di media sosial, menunjukkan rasa kecewa dan kemarahan publik.
Komentar warganet yang dilansir Tribunjambi.com pada postingan Dwi Hartono saat bermain biliard.
Beragam komentar warganet yang didominasi hujatan kepada Dwi Hartono.
Banyak warganet merasa tertipu dengan citra Dwi Hartono sebagai motivator dan pengusaha sukses.

Komentar seperti "MotivaTOR kok main KOTOR???" dan "Padal berpendidikan tinggi, S2 UGM, tp beneran otaknya?" mencerminkan keraguan mereka terhadap integritasnya.
"MotivaTOR kok main KOTOR???," tulis @andromeda_mercury.
"Padal berpendidikan tinggi, S2 UGM, tp beneran otaknya? Jadi fondation cuma buat…," tulis @zeniamrtya.
Netizen lain, dengan sinis, menyebutnya hanya berpura-pura kaya.
Seperti yang diungkapkan akun @rynattazi: "Gaya sok kaya, sok entrepreneur.. Ga tahunya ???? maksa banget hidup lo! Duh.."
Selain hujatan, beberapa warganet juga berspekulasi mengenai motif di balik perbuatan keji tersebut dan potensi hukuman yang akan diterimanya.
Ada juga komentar yang menunjukkan pemahaman warganet tentang kasus ini yang diduga sebagai pembunuhan berencana.
"Pembunuhan berencana si kalo udah nyewa orang, hukuman maximal kah," tulis @iam_kholik.
Beberapa komentar juga datang dari orang-orang yang mengenalnya di kehidupan nyata.
Dia menambah narasi tentang kekayaan Dwi Hartono yang didapat secara tidak halal.
"Tetanggaku ini orang rimbo bujang unit6 punya minimarket gempol, punya helikopter juga taunya duit haram hadeh????," tulis @666deadzone.
"motivator alias aktor p3m87n7h4n," tulis @laurend_lee_.
"Mayoritas orang yg suka flaxing bermasalah," tulis @agunganugrahjati.
Bahkan, kehidupan pribadi Dwi Hartono ikut menjadi sorotan, dengan warganet yang mencurigai istrinya.
"Istrinya sibuk hapus2 foto dan konten yg berbau uang di ignya @andrea_vok88 kabur kemana buk malam malam? Karyawan ditinggal semua????," tulis @raihan.alzakhy.
(tribun network/thf/TribunJambi.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Penampakan Rumah Mewah Milik Dwi Hartono di Bogor, Pengusaha Jambi Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN,
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Rumah Masa Kecil Dwi Hartono di Rimbo Bujang Jambi Kosong Sejak Dua Hari Terakhir,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.