Kasus Mutilasi di Mojokerto
Alvi Maulana Sebut Korban Mutilasi Tempramental: Sering Bertengkar, Mau Putus Tapi Susah
Alvi Maulana bunuh dan mutilasi Tiara jadi 65 bagian. Emosi, konflik asmara, dan tekanan ekonomi picu tragedi di Surabaya–Pacet.
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM - Alvi Maulana (24), tersangka kasus mutilasi Mojokerto, mengaku sulit berpisah dengan kekasihnya, Tiara Angelina Saraswati (25), meski hubungan mereka kerap diwarnai pertengkaran.
Dalam konferensi pers di Polres Mojokerto, Senin (8/9/2025), Alvi menyebut korban memiliki sifat temperamental dan sering memarahi dirinya atas hal-hal sepele.
Ia mengaku memendam emosi sejak lama, hingga akhirnya gelap mata dan membunuh Tiara di kos mereka di Surabaya, sebelum memutilasi tubuh korban menjadi 65 bagian.
Kisah Alvi Maulana dan Tiara Angelina yang semula berawal dari asmara kampus, berubah menjadi tragedi yang mengguncang publik.
Awal hubungan Alvi Maulana (24) dan Tiara Angelina Saraswati (25) dimulai saat keduanya menempuh pendidikan di Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Alvi mengambil jurusan Matematika, sementara Tiara kuliah di Prodi Manajemen. Mereka mulai berpacaran sejak masa kuliah dan menjalin hubungan selama lebih dari lima tahun.
Setelah lulus, Alvi dan Tiara memutuskan tinggal bersama di sebuah kos kawasan Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, tanpa ikatan pernikahan.
Hubungan mereka disebut menyerupai kehidupan suami-istri, namun sarat konflik dan tekanan.
Menurut pengakuan Alvi dan keterangan polisi, pertengkaran sering terjadi, terutama dipicu oleh sifat temperamental korban, yang kerap memarahi Alvi atas hal-hal sepele.
Tuntutan gaya hidup tinggi, sementara Alvi bekerja sebagai driver ojek online dengan penghasilan tidak tetap.
Kesulitan ekonomi dan tekanan emosional, yang membuat Alvi merasa kewalahan dan tertekan. Puncak konflik terjadi pada Minggu (31/8/2025) dini hari, ketika Alvi pulang larut malam dan mendapati pintu kos dikunci dari dalam oleh Tiara.
Setelah menunggu satu jam, pertengkaran meledak, dan Alvi mengaku gelap mata hingga melakukan pembunuhan dan mutilasi.
"Karena emosi memuncak, saya sudah memendam emosi dari lama," kata tersangka saat press release di Polres Mojokerto, Senin (8/9/2025).
Alvi yang memendam dendam kemudian membunuh dan memutilasi korban.
"Pemicunya (pembunuhan dan mutilasi), saat saya dikunci dari dalam (kos) satu jam," ungkap Alvi.
Tersangka sulit berpisah dengan korban yang dipacari lebih dari 4-5 tahun.
"Banyak masalah, anaknya (korban) sering temperamental soal masalah kecil. (Putus) tapi susah," ucap pria asal Desa Aek Paing, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara tersebut.
Tersangka juga sempat mengutarakan meminta maaf atas perbuatannya kepada keluarga korban saat konferensi pers di Polres Mojokerto.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya naik darah emosi kemudian nge-blank (pikiran kosong). Saya sangat menyesal," pungkas Alvi.
Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto menjelaskan, tersangka ditangkap dalam waktu kurang lebih 14 jam sejak adanya laporan dari warga yang menemukan puluhan potongan tubuh manusia, dalam kondisi berceceran di jurang tepi Jalan Raya Pacet-Cangar, pada Sabtu (6/9/2025).
Anggota Sat Satreskrim dipimpin Kasat Reskrim AKP Fauzy Pratama, mengungkap identitas korban dan berhasil menangkap tersangka di kos Lakarsantri, Surabaya, pada Minggu (7/9/2025) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari
"Pelaku (mutilasi) berhasil kita tangkap beserta sejumlah barang bukti suda diamankan di Polres Mojokerto," tukas Ihram.
Temuan Potongan Tubuh
Potongan kaki manusia ditemukan warga di jurang tepi Jalan Raya Cangar-Pacet, tepatnya sekitar 200 meter dari jalur penyelamat Sendi 1, Dusun Pacet Selatan, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (6/9/2025).
Potongan tubuh berupa kaki kiri berukuran semata kaki itu, ditemukan dalam kondisi tercecer di semak belukar sekitar 10-15 meter sisi kiri dari arah Jalan Raya Pacet-Cangar.
Dari keterangan saksi, Suliswanto (30) warga Dusun Pacet Selatan, dirinya menemukan potongan kaki saat mencari rumput untuk pakan ternak di sekitar lokasi kejadian, sekitar pukul 10.30 WIB.
Ia bersama warga setempat, bergegas melaporkannya ke Polsek Pacet, Polres Mojokerto.
"Tadi mencari rumput di bawah situ, terus saya menemukan (potongan kecil) daging, jarak sekitar dua meter ke arah timur ada potongan kaki," kata Suliswanto di lokasi kejadian.
Ia mengaku, sepekan sebelumnya dirinya juga menemukan potongan kecil daging di jurang tepi samping warung Jalur Pacet-Cangar sekitar 150-200 meter dari lokasi penemuan potongan kaki tersebut.
Dia mengabaikan lantaran mengira potongan daging itu berasal dari hewan liar di sekitar hutan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.
"Seminggu lalu, ada potongan kecil daging ada rambut sedikit perkiraan saya cuma daging hewan biasa, gak tahunya hari ini saya temukan potongan kaki," pungkas Suliswanto.
Suratman (53) warga setempat menjelaskan, dirinya turut melakukan pencarian usai potongan kaki itu pertama kali ditemukan oleh adik iparnya.
Ukuran kaki yang ditemukan sekitar 22 cm, berkulit putih diduga (korban) masih muda.
"Saat ditemukan kondisinya tidak terbungkus, kemungkinan dilemparkan dari atas (jalan raya) jaraknya sekitar 10-15 meter," tukasnya.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama mengungkapkan, pihaknya mendapat laporan dari warga terkait adanya potongan tubuh manusia di jurang Jalan Raya Pacet-Cangar.
"Kami mendapatkan laporan warga menemukan potongan kaki manusia. Kita ke lokasi untuk olah TKP," jelasnya.
Ia menyebut, potongan daging manusia ditemukan di sekitar lokasi dengan jumlah puluhan.
Pihaknya juga belum dapat memastikan identitas, dan penyebab kematiannya.
"Kalau yang lain itu potongan daging jumlahnya puluhan, identitas belum dapat dipastikan laki-laki atau perempuan dan usianya," ucap AKP Fauzy.
Polisi kini melakukan penyelidikan untuk mencari identitas dan potongan tubuh dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Porong Sidoarjo untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Potongan daging manusia yang ditemukan cukup banyak ukurannya variatif, tapi tidak ada ukuran besar. Sulit identifikasi karena tidak ada tulang kecuali kaki kiri," tandas Fauzy.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Motif Alvi Tega Bunuh dan Mutilasi Pacar di Surabaya, Kesal Dikunci dari Dalam Kos: Putus tapi Susah,
Sumber: Tribun Jatim
Kasus Mutilasi di Mojokerto
Dikenal Tertutup, Alvi Pelaku Mutilasi di Mojokerto Selalu Beralasan saat Diminta Indentitasnya |
---|
Pengakuan Alvi Maulana Bunuh dan Mutilasi Tiara Jadi 65 Bagian: Emosi, Saya Dikunci di Kos |
---|
3 Motif Alvi Maulana Bunuh dan Mutilasi Tiara: Asmara hingga Tak Kuat Penuhi Gaya Hidup Korban |
---|
Kasus Mutilasi di Mojokerto: Potongan Tubuh Jadi Ratusan Bagian, Pelaku Sakit Hati Gaya Hidup Korban |
---|
4 Kasus Mutilasi di Indonesia yang Pelakunya Kekasih Korban, Terbaru Kasus Alvi Maulana |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.