Minggu, 14 September 2025

Ditandu 3 KM ke Puskesmas, Ibu Hamil di Sikka Melahirkan di Jalan, Pingsan 1 Jam Menunggu Ambulans

Seorang ibu hamil di Sikka, NTT terpaksa melahirkan di tengah perjalanan saat ditandu menuju Puskesmas Bola sejauh tiga kilometer, Selasa (9/9/2025).

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Sri Juliati
TRIBUN FLORES/HO-NIKOLAUS
BERSALIN DI JALAN- Seorang ibu hamil di Kampung Iligai, Desa Hokor, Kecamatan Bola Kabupaten Sikka,NTT terpaksa melahirkan di tengah jalan saat ditandu sejauh sekitar 3 kilometer menuju Puskesmas terdekat karena kondisi jalan yang rusak parah, Selasa 9 September 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu hamil melahirkan di tengah perjalanan saat ditandu menuju Puskesmas terdekat pada Selasa (9/9/2025) pagi.

Ibu bernama Fransiska Seang (21), warga Kampung Iligai, Desa Hokor, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) harus ditandu sejauh 3 kilometer menuju Puskesmas Bola karena kondisi jalan rusak parah.

Fransiska terpaksa berbaring di atas rerumputan usai mengalami kontraksi hebat di tengah perjalanan.

Tampak beberapa warga membuat tenda sederhana dengan terpal dan menggunakan alas kain sarung.

Dalam situasi darurat, proses persalinannya hanya dibantu beberapa warga dan berlangsung menegangkan.

Beruntung, bayi yang dilahirkan Fransiska dalam kondisi sehat dan normal.

Namun, Fransiska sempat tak sadarkan diri selama satu jam ketika menunggu bantuan dari tenaga kesehatan.

Informasi ini disampaikan Nikolaus, warga Desa Hokor yang berada di lokasi kejadian.

"Petugas kesehatan sementara jalan kaki dari Desa Hokor menuju Iligai," ujarnya kepada Arnol Welianto.

Kata dia, akses jalan dari Kampung Iligai ke Desa Hokor hanya dengan jalan kaki melewati pegunungan dan lembah sekitar 5 kilometer.

"Mohon bantuan dari pihak terkait untuk lebih memperhatikan akses ke fasilitas umum terutama akses jalan agar hal-hal seperti ini tidak terulang lagi," harapnya. 

Baca juga: Warga Tandu Jenazah Sejauh 30 Km karena Jalan Rusak di Luwu Utara, Bertahun-tahun Tak Ada Perbaikan

Pihak puskesmas pun datang dan membuat tenda darurat saat melakukan evakuasi darurat terhadap Fransiska dan bayinya.

Kepala Puskesmas Bola, Yusminus mengatakan, pasien tersebut harus menunggu di tenda darurat lantaran masih menunggu ambulans dan peralatan medis yang sedang dalam perjalanan.

“Ambulans dan peralatan medis sudah dikerahkan sejak pagi. Tenaga kesehatan lainnya juga sedang berjalan kaki menuju Kampung Iligai,” ujar Yusminus pada Selasa siang.

Ia menjelaskan, Fransiska merupakan pasien rutin yang aktif memeriksakan kehamilan di Puskesmas Bola.

Berdasarkan perkiraan hari pertama haid terakhir (HPHT), tafsiran persalinan diprediksi pada 15 Oktober 2025, sementara hasil USG memperkirakan tanggal 29 September 2025.

“Karena ibu ini memiliki anemia, kami prioritaskan pengawasan dengan menempatkannya di Desa Hokor agar mudah dipantau bidan desa,” jelas Yusminus.

Meski sudah menempatkan Fansiska di Desa Hokor, tetapi pada beberapa hari sebelumnya, Fransiska pulang ke Iligai tanpa sepengetahuan bidan, sehingga komunikasi sulit dilakukan karena tidak ada jaringan internet di wilayah tersebut.

Akibatnya, Fransiska merasakan kontraksi sebelum hari perkiraan lahir (HPL) dan berinisiatif menuju Puskesmas Bola untuk bersalin.

Namun, belum sampai di Puskesmas Bola, Fransiska berhasil melahirkan bayinya meski dalam kondisi darurat.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Ambulans dan Nakes Dikerahkan Usai Seorang Ibu Melahirkan di Tengah Jalan di Iligai Sikka NTT.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunFlores.com/Arnol Welianto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan