Berita Populer Hari Ini
5 Populer Regional: Motif Pembunuhan Keluarga di Indramayu - Anggota DPRD Jadi Tersangka Pembunuhan
Berikut rangkuman berita populer regional dimulai motif kasus pembunuhan keluarga di Indramayu hingga anggota DPRD jadi tersangka pembunuhan.
Penulis:
Endra Kurniawan
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari motif pembunuhan keluarga di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Keluarga Haji Sahroni dihabisi oleh pelaku R dan P gara-gara uang rental mobil Rp750 ribu.
Haji Sahroni sebelumnya ditemukan tewas terkubur bersama 4 anggota keluarganya di area rumahnya sendiri, pada Senin (1/9/2025) lalu.
Kemudian ada kabar anggota DPRD Wakatobi bernama Litao ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan anak di bawah umur.
Kasus pembunuhan yang menjerat politikus Partai Hanura itu terjadi pada 25 Oktober 2014 silam.
Sebelum jadi tersangka, Litao sempat masuk ke Daftar Pencarian Orang (DPO) selama 11 tahun lamanya.
Berikut rangkuman berita populer reginal selama 24 jam di Tribunnews.com:
1. Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: Pelaku Sakit Hati Mobil Rental Milik Korban Rp750 Ribu Mogok
Pembunuhan satu keluarga di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ternyata dilatari faktor sakit hati rental mobil.
Dua pelaku, R dan P sudah ditangkap polisi.
Pelaku utama berinisial R, merasa sakit hati kepada salah satu korban, Budi Awalludin, karena persoalan uang sewa mobil senilai Rp750 ribu.
Budi merupakan anak Haji Sahroni, korban tewas lain dalam kasus tersebut.
"Sebelumnya, R ini merental mobil ke Budi dengan memberikan uang sewa Rp750 ribu. Namun, saat akan mengambil mobil yang disewa, kendaraan itu ternyata mogok," kata Direktorat Reserse Kriminal Umum, Kombes Ade Sapari, Selasa (9/9/2025).
R kemudian meminta uangnya kembali. Namun, Budi Awalludin menolak karena mengaku uang tersebut sudah belanjakan keperluan sembako.
"Merasa kesal, R kemudian merencanakan pembunuhan itu," ujarnya.
Kombes Ade pun menerangkan, pada Kamis (27/8/2025) tersangka R mengajak tersangka P dengan mengimingi uang melaksanakan rencana itu.
Pada malam tersebut, keduanya mendatangi rumah korban sambil membawa pipa besi.
2. Tampang Sopir Bank yang Gondol Uang Rp10 M, Langsung Beli Rumah dan Mobil

Sopir Bank Jateng cabang Wonogiri, Jawa Tengah bernama Anggun diringkus polisi, Senin (8/9/2025) dini hari.
Anggun merupakan sopir bank yang bawa kabur uang Rp10 miliar pakai mobil operasional bank pada Senin (1/9/2025) lalu.
Seminggu kabur, polisi berhasil meringkus Anggun di Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Anggun gondol uang miliaran tersebut menggunakan mobil kantornya.
Mobil tersebut lantas ditinggal di kawasan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Ia lantas kabur ke Gunungkidul dengan mengendarai mobil lainnya sambil membawa uang Rp10 miliar tersebut.
Mengutip TribunSolo.com, uang tersebut langsung dibelanjakan oleh Anggun untuk membeli mobil hingga barang-barang pribadi.
Bahkan, Anggun juga membeli rumah seharga Rp140 juta, tapi baru membayar sekitar Rp70 juta.
Selain menangkap Anggun, pihak kepolisian juga mengamankan dua orang lainnya yang diduga menerima aliran dana dari pelaku.
Demikian yang disampaikan Kanit Resmob Satreskrim Polresta Solo, Ipda Irham Rhozan Al Fiqri.
"Kita juga mengamankan dua orang yang diduga menerima aliran dana," kata Irham.
3. Sosok Kapten Inf J, Perwira TNI Tembak Juniornya hingga Tewas, Praka Petrus Muenda Luka di Kepala

Kasus prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) tembak sesama anggota TNI dilaporkan terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua, Minggu (7/9/2025).
Kasus ini melibatkan Perwira TNI berinisial J yang berpakat Kapten Inf.
Sedangkan korbannya bernama Praka Petrus Muenda, personel Kodim 1715/Yahukimo, Papua Pegunungan.
Siapa sosok Kapten Inf J?
Dikutip dari Tribunpapuatengah.com, merupakan Komandan Tim Satgas Ketapang Swasembada Badan Intelijen Strategis (BAIS).
BAIS bertugas menyelenggarakan kegiatan dan operasi intelijen strategis, serta membina kekuatan intelijen strategis untuk mendukung tugas pokok TNI.
Sedangkan pangkat J adalah Kapten Infanteri.
Pangkat Kapten masuk dalam jenjang perwira di kemiliteran di Indonesia.
Simbol pangkat Kapten berupa tiga balok (garis) emas yang diletakkan di pundak.
Sementara Infanteri yang biasa disingkat Inf ialah salah satu cabang kecabangan utama di TNI Angkatan Darat (TNI AD).
4. Penampakan 2 Pisau yang Dipakai Alvi Maulana untuk Mutilasi Tiara, Ternyata Pelaku Eks Tukang Jagal

Polisi berhasil membongkar kasus mutilasi di wilayah Jalan Raya Cangar-Pacet, Dusun Pacet Selatan, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur (Jatim).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mutilasi adalah proses atau tindakan memotong-motong (biasanya) tubuh manusia atau hewan.
Tujuan utamanya untuk menghilangkan aksi kejahatan seseorang.
Pelaku dalam kasus ini adalah pemuda 24 tahun bernama Alvi Maulana.
Adapun korbannya merupakan orang dekat pelaku sendiri, yakni sang kekasih bernama Tiara Angelina Saraswati (25).
Pelaku yang diketahui memiliki pengalaman penjagal hewan tega memutilasi korban menjadi banyak bagian.
Usai memutilasi, Alvi Maulana membuang potongan tubuh Tiara di Jalan Raya Cangar-Pacet, Dusun Pacet Selatan, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur (Jawa Timur), Selasa (2/9/2025).
Pelaku pada akhirnya pelaku berhasil ditangkap oleh Satreskrim Polres Mojokerto Minggu (7/9/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.
Penampakan pisau
Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto dalam konferensi persnya memperlihatkan dua pisau.
Pisau tersebut menjadi saksi bisu kekejaman Alvi terhadap Tiara.
AKBP Ihram membeberkan, kedua pisau memiliki fungsi berbeda.
Pisau pertama untuk melukai korban di bagian leher.
Pisau tersebut berbentuk ramping dan panjang.
5. Pengakuan Liato Anggota DPRD Wakatobi setelah Pembunuhan 11 Tahun Lalu Diungkit, Sempat Masuk DPO

Litao, anggota DPRD Wakatobi periode 2024–2029, resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan oleh Polda Sulawesi Tenggara pada Agustus 2025.
Penetapan ini menyusul desakan keluarga korban yang selama 11 tahun menuntut kejelasan hukum atas kematian Wiranto (17) yang dianiaya tiga orang.
Peristiwa penganiayaan terjadi pada 25 Oktober 2014 dalam sebuah pesta joget di Lingkungan Topa, Kelurahan Mandati I, Kecamatan Wangiwangi Selatan.
Pada tahun 2015, dua pelaku penganiayaan Rahmat La Dongi dan La Ode Herman divonis 4 tahun 6 bulan penjara.
Sedangkan Litao melarikan diri sehingga masuk daftar pencarian orang (DPO).
Litao kembali ke Wakatobi dan terpilih sebagai anggota DPRD Wakatobi periode 2024-2029.
Litao maju lewat partai Hanura, mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Wakatobi 2, yang meliputi Kecamatan Wangi-Wangi Selatan.
Keluarga korban meminta Litao segera ditangkap setelah penyelidikan kasus diambil alih Polda Sulawesi Tenggara.
Saat ditanya kasusnya diungkit lagi, Litao akan berkoordinasi dengan kuasa hukumnya.
"Saya bicarakan dengan kuasa hukum saya dulu ya," ucapnya.
Ia mengaku tak terganggu dengan penetapan tersangka dan masih menjalani aktivitas sebagai anggota dewan.
(Tribunnews.com)
Sumber: TribunSolo.com
Berita Populer Hari Ini
POPULER Regional
Indramayu
satu keluarga yang tewas terkubur
Anggota DPRD
Tersangka Pembunuhan
Berita Populer Hari Ini
5 Populer Regional: Pesta Miras di Acara Sound Horeg Berujung Maut - Bu Kades Terjerat Korupsi |
---|
5 Populer Regional: Sosok Pembunuh Driver Ojol Sevi - KDM Ancam Copot Kepsek yang Nekat Study Tour |
---|
5 Populer Nasional: PBNU Pertanyakan Anggaran Sekolah Gratis, Oegroseno Semprot Bareskrim |
---|
5 Populer Regional: Sosok Lucas Valentino Joki UTBK 2025 - Viral Grib Jaya Kalteng Tutup Pabrik |
---|
5 Populer Nasional: Foto Wisuda Jokowi Disebut Editan, Eks Menpora Dilaporkan ke Polisi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.