Jumat, 19 September 2025

Keluar Cacing dari Mulut dan Hidung Balita di Bengkulu, Ada Gumpalan Diduga Cacing di Perutnya

Pilu, Nur Sabrina, balita berusia 1 tahun 8 bulan warga Seluma, Bengkulu alami peyakit tak biasa keluar cacing dari mulut dan hidung.

gemini ai
BALITA CACINGAN - Ilustrasi anak cacingan. Pilu, Nur Sabrina, balita berusia 1 tahun 8 bulan warga Seluma, Bengkulu alami peyakit tak biasa keluar cacing dari mulut dan hidung. 

Aturan penggunaan dan dosis bisa berbeda-beda, bergantung usia dan jenis cacing yang menyerang tubuh.

“Di atas satu tahun, Albendazole aman. Buat semua jenis cacing, yang membedakan nanti ada yang diminumnya sehari, ada yang harus diminumnya tiga hari, nah itu ya, dosis hampir sama semua."

"Di bawah satu tahun, kita bisa pilih yang Pirantel Pamoat. Itu untuk di bawah satu tahun,” jelasnya pada diskusi media virtual, Minggu (24/8/2025). 

Menurutnya, obat cacing termasuk obat yang sederhana dan tidak rumit. 

Dosisnya pun mudah disesuaikan dengan usia maupun berat badan. 

Namun, tantangan sebenarnya justru ada pada ketersediaan obat tersebut di fasilitas kesehatan.

“Yang penting adalah ketersediaannya. Karena obatnya murah, mudah, kadang-kadang nggak kepikiran rumah sakit besar untuk menyediakan. Jadi kadang-kadang tidak mudah ketemu,” ungkapnya.

Meski begitu, masyarakat tidak perlu cemas. Ia menegaskan bahwa dinas kesehatan umumnya selalu menyediakan obat cacing.

Masyarakat bisa mendapatkannya dengan mudah bila dibutuhkan.

Baca juga: Buntut Kematian Balita Akibat Cacingan, Pemerintah Ubah SOP BPJS Hingga Rujukan Puskesmas

Pertanyaan kedua yang banyak diajukan masyarakat adalah, apakah cacingan bisa sembuh sendiri jika dibiarkan tanpa pengobatan?

Dr Riyadi menegaskan, cacingan tidak akan sembuh dengan sendirinya. 

Pasalnya, cacing dalam tubuh dapat bertahan hidup hingga bertahun-tahun, bahkan menghasilkan telur dan larva baru yang memperburuk kondisi penderita.

“Namanya juga mikroorganisme. Yang terjadi kalau kita biarin tadi, dia bisa hidup 1-2 tahun. Yang dewasanya mati, ngeluarin cacing. Cacingnya itu ngeluarin telur, larva. Jadi generasi yang kedua yang hidup dalam tubuh. Jadi obat cacing, kalau cacingan harus diminum,” tegasnya. 

Jika dibiarkan, gejala cacingan biasanya akan semakin terasa, mulai dari gangguan pencernaan, penurunan nafsu makan, hingga gangguan gizi. 

Karena itu, pengobatan dengan obat cacing tetap wajib dilakukan.

Dokter mengimbau masyarakat agar tidak menyepelekan cacingan, terutama pada anak-anak. 

Konsumsi obat cacing perlu dilakukan sesuai indikasi medis, dosis yang tepat, dan tentunya mengikuti arahan tenaga kesehatan.

Dengan pengobatan yang tepat, cacingan bisa diatasi dengan efektif dan risiko komplikasi dapat dicegah.


(tribun network/thf/TribunBengkulu.com/Tribunnews.com)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Breaking News: Keluar Cacing dari Mulut dan Hidung Balita di Seluma Bengkulu, Kini Dirawat Intensif

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Beda dari Cacingan Balita Raya, Kasus Pertama Cacing Pemakan Daging pada Manusia Terkonfirmasi

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan