Minggu, 21 September 2025

Rocky Gerung Tempa Mahasiswa 50 Kampus di Riau, Cari Solusi Hadapi Krisis Lingkungan

Rocky Gerung dan Irjen Herry buka Forum Pemimpin Hijau di Riau, libatkan mahasiswa 50 kampus hadapi krisis lingkungan.

Editor: Glery Lazuardi
ISTIMEWA
Rocky Gerung dan Irjen Herry Heryawan membuka Forum Pemimpin Hijau di Riau, diikuti mahasiswa dari 50 kampus se-Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Rocky Gerung bersama Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan resmi membuka Forum Pemimpin Hijau di Pekanbaru, Kamis (18/9/2025). 

Kegiatan ini mempertemukan mahasiswa dari 50 universitas se-Indonesia untuk menjawab tantangan krisis lingkungan melalui pendidikan kepemimpinan, advokasi, dan gerakan sosial berbasis bukti. 

Forum ini menjadi ruang kolaborasi antara aktivis, akademisi, dan birokrasi dalam membentuk generasi muda yang siap memimpin Indonesia menuju masa depan ekologis dan berkeadilan.

Pendiri Tumbuh Institute, Rocky Gerung, menambahkan perspektif filosofis bahwa kepemimpinan sejati lahir dari pikiran yang tidak pernah menua. 

Menurut Rocky, manusia memiliki batas usia yang ditentukan DNA, berbeda dengan alam yang tak mengenal batas hidup.

Namun pikiran tidak pernah menua, sebab itu negeri ini harus dipimpin oleh pikiran. 

Fungsi green leadership adalah menghadirkan kolaborasi antara gagasan masa depan, regulasi demokratis, dan pengujian akademis oleh aktivis. 

"Dalam proses itu mahasiswa sudah membuktikan diri sebagai pemenang, sehingga birokrasi pun mulai membuka diri terhadap kebutuhan mereka,” kata Rocky. 

Ia mengingatkan bahwa merusak lingkungan hari ini sama dengan memutus harapan generasi muda.

Karena itu, Green Leadership Academy dilihatnya sebagai ruang untuk menumbuhkan 'tunas muda' yang tidak bisa dihentikan pergerakannya. 

"Sejarah selalu berpihak pada kaum muda. Mereka berhak menyatakan diri sebagai pemimpin masa depan,” ujarnya. 

Rocky memberi ilustrasi ekologis bahwa segala sesuatu saling terhubung. Amazon menjadi hijau karena dipupuk oleh gurun Sahara.

Pohon adalah sungai vertikal, merusaknya sama dengan merusak kehidupan. 

"Melalui Green Academy, kita belajar mengembangkan green policy sebagai jawaban atas krisis, terlebih ketika 3,4 juta hektare hutan telah rusak, dengan 1,7 juta hektare di antaranya berada di Riau,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menyatakan, Riau bangga menjadi tuan rumah inisiatif ini, mengingat provinsi tersebut selama ini menjadi episentrum tantangan ekologis nasional, mulai dari deforestasi, kebakaran hutan, degradasi sungai, hingga masalah sampah perkotaan. 

Menurutnya, situasi ini tidak hanya mengancam ekosistem, melainkan juga stabilitas sosial, ekonomi, bahkan keamanan masyarakat. 

"Polda Riau berkomitmen penuh mendukung kebijakan pro-lingkungan melalui pendekatan green policing. Kehadiran mahasiswa dari berbagai daerah adalah energi baru bagi kami, sebab kalianlah generasi penerus yang akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tegas Kapolda. 

Ia menambahkan, Green Leadership Academy bukan sekadar forum diskusi, tetapi sebuah kanal konstruktif untuk menyalurkan energi kritis mahasiswa ke jalur produktif, beradab, dan berbasis bukti. 

Mahasiswa dibekali keterampilan kepemimpinan, advokasi, komunikasi publik, hingga strategi membangun gerakan sosial yang solutif. 

"Kami ingin energi kritis mahasiswa tidak lagi dipandang sebagai ancaman, melainkan sebagai aset yang bisa memperkaya demokrasi,” tambahnya.

Selain Kapolda Riau dan Rocky Gerung, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber lintas disiplin yakni, Guru Besar Filsafat Sosial UNJ, sekaligus aktivis HAM-demokrasi Robertus Robet, Pendiri Lokataru yang dikenal dalam advokasi keadilan Haris Azhar, Akademisi hukum tata negara dari STIH Jentera Bivitri Susanti, serta Head of Knowledge Tumbuh Institute Muhammad Luthfi.

Kehadiran mereka menegaskan bahwa kepemimpinan hijau bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga terkait erat dengan demokrasi, hak asasi manusia, dan tata kelola hukum yang adil.

Para peserta berasal dari 50 kampus ternama, di antaranya Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Syiah Kuala, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, Universitas Andalas.

Kemudian ada dari Universitas Negeri Padang, Universitas Sumatra Utara, Universitas Islam Riau, Universitas Riau, hingga UIN Suska Riau.

Mereka adalah ketua BEM, wakil presiden mahasiswa, ketua DPM, hingga koordinator isu nasional, yang sehari-hari menjadi corong aspirasi mahasiswa di kampus masing-masing.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diharapkan menjadi titik balik lahirnya kepemimpinan hijau di Indonesia. 

Kolaborasi Tumbuh Institute, Polda Riau, dan Partai Hijau Riau membuktikan bahwa isu lingkungan tidak lagi berdiri sendiri, melainkan bersenyawa dengan politik, hukum, dan keamanan. 

Dari Pekanbaru, para 'tunas muda' ini membawa pesan bahwa masa depan negeri harus ditopang oleh pikiran yang ekologis, demokratis, dan berkeadilan. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan