Jumat, 26 September 2025

Tangis Orang Tua Raja & Fikar Pecah, Anak Mereka yang Hanyut di Cisadane Ditemukan Tewas Berpelukan

Fikar dan Raja, dua bocah remaja dari Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jumat (19/9/2025) ditemukan tewas setelah hanyut aliran Sungai Cisadane.

Tribunnews Bogor/Rahmat Hidayat
DITEMUKAN TEWAS - Fikar dan Raja, dua bocah remaja dari Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jumat (19/9/2025) ditemukan tewas setelah hanyut aliran Sungai Cisadane. 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Tangis orang tua Raja dan Fikar pecah ketika kantong jenazah anak-anak mereka diangkat.

Tidak ada kalimat atau pernyataan yang bisa keluar dari mulut mereka. Hanya pelukan dan air mata.

Fikar dan Raja, dua bocah remaja dari Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jumat (19/9/2025) ditemukan tewas setelah hanyut di aliran Sungai Cisadane.

Jasad mereka berdua ditemukan dalam posisi saling berpelukan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Dimas Tiko mengatakan, keduanya ditemukan sekitar pukul 20.20 WIB.

“Jadi sekira pukul 20.20 WIB, dua korban berhasil dievakuasi oleh tim penyelamatan gabungan. Baik itu potensi SAR kota dan kabupaten,” kata Dimas Tiko.

Keduanya ditemukan tidak jauh dari posisi awal hanyut dan tenggelam.

“Tidak jauh, sekira 10 meter dan posisinya di tengah-tengah,” ujarnya.

Saat ditemukan, keduanya dalam posisi berpelukan dan meninggal dunia tersangkut di dasar aliran sungai.

“Dan saat ini dua korban diantarkan langsung ke rumahnya masing-masing untuk dilakukan pengurusan selanjutnya,” ujarnya.

Sungai Cisadane adalah salah satu sungai besar di Jawa Barat dan Banten yang bermuara ke Laut Jawa di sekitar Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang. 

Cisadane mengalir dari ketinggian pegunungan di Bogor ke arah barat laut, melintasi Kabupaten/Kota Bogor lalu masuk wilayah Kabupaten/Kota Tangerang sebelum bermuara ke Laut Jawa di kawasan Tanjung Burung.

Sungai Cisadane diketahui memiliki panjang keseluruhan hingga 126 km.

Kronologi musibah

Awalnya, Fikar dan Raja sempat dinyatakan hilang setelah hanyut di aliran Sungai Cisadane wilayah Kota Bogor, Jumat (19/9/2025) sore.

Peristiwa itu tepatnya terjadi di aliran Sungai Cisadane kawasan Gang Kelor, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Musibah ini berawal ketika kedua korban tengah asyik berenang di sungai tersebut.

Hingga kemudian peristiwa tak terduga terjadi.

Detik-detik ketika korban tenggelam dilihat langsung oleh rekan korban, Zaki (14).

Zaki mengaku bahwa beberapa saat sebelum kejadian, dirinya hanya bermain di pinggir sungai.

Sementara kedua korban saat itu sudah berenang di sungai.

Kedua korban bahkan berenang menyeberangi sungai hingga beberapa kali.

“Awalnya biasa aja gitu berenang. Tiga kali mereka nyebrang sungai,” ujarnya.

Namun setelah tiga kali berenang menyeberangi sungai itu, kedua korban berada di tengah sungai.

Kondisinya korban keduanya sudah mulai tenggelam karena dalamnya sungai.

Zaki dan dua rekannya yang lain sempat berupaya menolong.

Menolong dengan cara menjulurkan kayu ke sungai.

Namun nahas, kedua korban keburu hanyut terbawa derasnya aliran sungai.

“Arus waktu itu (kejadian) biasa saja, tidak kencang. Tapi memang kedalamannya lebih dari dua meter,” katanya.

Zaki juga sempat meneriaki korban agar berpegangan kepada batu ketika dia masih melihat korban mulai tenggelam.

“Saya sempat bilang, 'Itu ada batu, kenapa tidak ke situ?', Tapi sepertinya korban sudah tidak mendengar lagi,” ujarnya.

Kepala BPBD Kota Bogor Dimas Tiko mengatakan, pencarian langsung dilakukan setelah pihaknya mendapat informasi kejadian itu.

“Sejak kejadian tersebut, tim gabungan terus melakukan upaya pencarian. Setelah briefing sekitar pukul 18.10, BPBD bersama Damkar, TNI, Polri, potensi SAR, aparatur wilayah, dan masyarakat memutuskan untuk melakukan penyisiran menggunakan perahu karet di area-area terdekat,” kata Dimas Tiko kepada TribunnewsBogor.com di lokasi.

“Dilihat dari topografi sungai, terdapat beberapa area yang melandai dan berpotensi menjadi lokasi korban tersangkut,” ujarnya.

Setelah dilakukan pencarian, akhirnya keduanya ditemukan sekitar pukul 20.20 WIB.

Raja dan Fikar ditemukan tidak jauh dari posisi awal hanyut dan tenggelam.

“Tidak jauh sekira 10 meter dan posisinya di tengah-tengah,” ujarnya.

Saat ditemukan, keduanya dalam posisi berpelukan dan meninggal dunia tersangkut di dasar aliran sungai.

Sumber: Tribunnews Bogor

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan