Profil dan Sosok
Sosok Bupati Jember Gus Fawait yang Disebut Cuek pada Wakilnya hingga Diadukan ke KPK
Muhammad Fawait alias Gus Fawait yang kini disebut cuek dengan Wakil Bupati-nya, Djoko Susanto hingga diadukan ke KPK.
Penulis:
Siti Nurjannah Wulandari
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Sosok Bupati Jember, Muhammad Fawait alias Gus Fawait yang kini disebut cuek dengan Wakil Bupati-nya, Djoko Susanto hingga diadukan ke KPK.
Djoko Susanto membuat heboh masyarakat Jember, Jawa Timur, lantaran aduannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Djoko Susanto, ia merasa dicueki dan tak pernah dilibatkan dalam pengambilan kebijakan oleh Gus Fawait.
Dalam surat per tanggal 4 September 2025 yang dilayangkan ke KPK dituliskan selama enam bulan menjabat sebagai Wabup, Djoko tidak dilibatkan dalam agenda-agenda resmi Pemkab.
Ditanya tentang hal ini, Gus Fawait hanya tertawa sambil ngacir menghindari wartawan.
Tanpa menjawab, Fawait hanya tertawa lepas menanggapi pertanyaan wartawan dan masuk ke ruang keberangkatan di Bandara Notohadinegoro Jember, Selasa (23/9/2025).
Lantas siapa sosok Gus Fawait?
Muhammad Fawait, S.E., M.Sc. adalah seorang politisi yang terpilih sebagai Bupati Jember, Jawa Timur periode 2025 hingga 2030.
Ia yang berpasangan dengan Wakil Bupati Jember terpilih, Djoko Susanto telah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta pada 20 Februari 2025.
Fawait lahir di Jember, Jawa Timur pada 8 Februari 1988.
Baca juga: Profil PO Inds 88 Trans Jember, dari Bisnis Palawija ke Transportasi Bus Pariwisata
Ia memiliki istri yang bernama Ghyta Eka Puspita dan telah dikaruniai dua anak.
Gus Fawait pernah mengenyam pendidikan di MA Al Qodiri IV Jember dan lulus pada tahun 2005.
Kemudian, ia melanjutkan studi S1 di Universitas Airlangga Surabaya dan berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi tahun 2009.
Tak sampai di situ, Gus Fawait mengambil program pascasarjana dan berhasil menyandang gelar Magister dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 2012.
Perjalanan karier politik Muhammad Fawait dimulai saat ia bergabung dengan Partai Demokrat pada 2010.
Namun pada 2012, ia memilih untuk pindah ke Partai Gerindra.
Usai bergabung dengan Gerindra, Gus Fawait terpilih sebagai anggota DPRD Jawa Timur Dapil V Jatim yang meliputi Jember dan Lumajang untuk periode 2014 hingga 2019.
Ia kembali terpilih untuk periode kedua pada 2019 hingga 2024. Selama dua periode menjadi DPRD Jatim, Gus Fawait sudah pernah menjadi, anggota biasa, ketua komisi dan ketua fraksi di Indrapura.
Pada Pileg 2024, Gus Fawait terpilih untuk periode ketiga, tetapi memilih mengundurkan diri untuk maju sebagai calon Bupati Jember.
Ia kemudian terpilih sebagai Bupati Jember bersama Wakil Bupati Jember Djoko Susanto untuk masa bakti 2025 hingga 2030.
Mengutip dari e-LHKPN KPK, Muhammad Fawait diketahui memiliki kekayaan mencapai Rp 9.929.930.000.
Namun utang yang ia punya sebesar Rp 72.000.000.
Asetnya mencakup tanah dan bangunan di berbagai lokasi seperti Jember, dan Sidoarjo dengan total nilai Rp 8,2 miliar.
Ia juga memiliki sejumlah kendaraan, seperti mobil Daihatsu Xenia, Hyundai Ioniq, dan motor Honda Beat, dengan total nilai Rp 614 juta.
Selain itu, Gus Fawait juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 857 juta, dan kas tunai sebesar Rp 296 juta.
Setelah menjabat sebagai Bupati Jember, beberapa kebijakan sempat menuai sorotan publik.
Gus Fawait secara terang-terangan mengaku tak ingin menggunakan mobil dinas dan memilih menggunakan mobil pribadi.
"Saya memutuskan memakai Avanza Veloz sebagai bentuk kesederhanaan," tuturnya dikutip dari Surya.co.id.
"Ini sebagai simbol bahwa Gus Fawait adalah bupati yang lahir dari seorang aktivis, dari desa, dibilang wong ndeso tidak apa-apa," lanjutnya.
Untuk itu, Gus Fawait mempertanyakan jika ada pejabat di lingkungan Pemkab Jember yang menggunakan mobil lebih mewah dari bupati.
“Habis ini, masak iya, Sekda dan jajaran dinas mau pakai mobil lebih bagus dari saya. Kalau ada lebih bagus, godain dong,” tutur dia.
“Masak bupatinya Veloz, bawahannya terus yang lebih bagus, janganlah,” terang dia.
Diadukan ke KPK oleh Wakilnya Sendiri
Wakil Bupati Jember, Djoko Susanto, membuat pengaduan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena merasa diabaikan dan tidak dilibatkan oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, dalam pengambilan kebijakan.
Ada enam poin utama mengapa Djoko Susanto melayangkan aduan pada KPK yakni:
1. Inkonsistensi kebijakan terkait pembentukan Tim Pengarah Percepatan Pembangunan Daerah (TP3D) yang dianggap tidak berdasar hukum.
2. Tidak berjalannya meritokrasi kepegawaian yang berpotensi menurunkan profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
3. Lemahnya independensi dan profesionalitas inspektorat.
4. Pengelolaan APBD yang tidak transparan, akuntabel, efektif, dan efisien.
Tidak adanya pedoman pelaksanaan teknis, pengadaan barang dan jasa, khususnya pengadaan lelang.
5. Lemahnya sistem tata kelola aset daerah. Ada informasi dari masyarakat bahwa ada orang-orang di luar haknya menggunakan kendaraan Pemkab.
6. Tidak direalisasikannya hak keuangan dan protokoler Wakil Bupati.
Djoko Susanto juga mengirimkan surat aduan serupa kepada Kementerian dalam Negeri dan Gubernur Jawa Timur.
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kekayaan Bupati Jember Gus Fawait yang Tolak Mobil Dinas dan Pilih Kendaraan Pribadi Merek Avanza,
(Tribunnews.com/ Siti N/ David) (Surya.co.id/ Putra Dewangga Candra Seta) (Kompas.com/ Mega Silvia)
Sumber: TribunSolo.com
Profil dan Sosok
Sosok Sanly Liu, Pemenang Miss Universe Indonesia 2025 |
---|
Sosok Anggito Abimanyu, Wamenkeu Masuk Bursa Calon Ketua LPS, Menkeu Purbaya Beri Sinyal Dukungan |
---|
Kiprah Prof. Sumitro Djojohadikusumo, yang Jejak Diplomasinya Diikuti Prabowo di Sidang Umum PBB |
---|
Sosok Herly Puji Mentari, Sekdis Dicopot Bobby Gara-gara Wajibkan Orang Beri Kado saat Ultahnya |
---|
Sosok Irjen Herry Rudolf Nahak & Brigjen Susilo Teguh Raharjo, Jadi Wakil Ketua Tim Reformasi Polri |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.