Kisah Rodi, Buruh Difabel yang Tetap Bekerja dengan Satu Tangan hingga Dapat Hadiah Umrah
Difabel Rodi Kurnia dapat hadiah umrah dari Bupati Karawang berkat semangat hidupnya meski hanya punya satu tangan.
TRIBUNNEWS.COM - Nama Rodi Kurnia sedang menjadi sorotan. Hal ini setelah Rodi Kurnia menerima hadiah umrah. Hadiah umrah itu diberikan oleh Bupati Karawang, App Syaepuloh.
Umrah adalah ibadah dalam agama Islam yang dilakukan dengan mengunjungi Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah, dan melaksanakan serangkaian ritual suci.
Berbeda dengan haji yang wajib bagi yang mampu dan hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu (bulan Dzulhijjah), umrah bersifat sunnah dan bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun.
Rodi Kurnia memiliki keterbatasan memiliki satu tangan atau difabel.
Difabel adalah singkatan dari different ability atau different abled, yang merujuk pada individu dengan kondisi fisik, mental, intelektual, atau sensorik yang berbeda dari kebanyakan orang, sehingga dapat mengalami hambatan dalam berinteraksi dengan lingkungan secara penuh dan efektif.
Istilah difabel digunakan sebagai alternatif dari kata "cacat" atau "penyandang disabilitas" yang dianggap kurang inklusif atau memiliki konotasi negatif.
Dia kehilangan satu tangan setelah mengalami musibah. Namun, dia tetap bekerja di tengah hambatan pada organ tubuh.
Bukan hadiah percuma, hal itu didapatkan Rodi karena kegigihan dan perjuangan hidupnya.
Kini, ia tak menyangka mimpinya berangkat ke Tanah Suci akhirnya terwujud.
Diketahui Rodi Kurnia sehari-hari bekerja sebagai buruh atau tenaga harian lepas (THL) di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang.
Hadiah istimewa umrah itu datang langsung dari Bupati Aep yang melihat keteguhan hati Rodi dalam menjalani hidup, meski tubuhnya sudah tak lagi sempurna.
Perjalanan hidup Rodi penuh liku. Tahun 2019 silam, saat membantu mengecat masjid di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Batujaya, ia tersengat aliran listrik.
Musibah itu merenggut salah satu tangannya yang harus diamputasi.
Namun Rodi tak pernah menyerah. Alih-alih larut dalam kesedihan, ia memilih bangkit.
Kini, dengan satu tangan, ia tetap bekerja sebagai THL di Disnakertrans Karawang. Dedikasi dan semangatnya membuat banyak orang kagum.
Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengaku pertama kali mengenal Rodi di masjid.
Saat itu, ia melihat sosok yang penuh semangat beribadah meski dalam keterbatasan.
“Di balik keterbatasan dan kekurangannya, Rodi masih semangat dalam beribadah. Saya pertama kali bertemu beliau di masjid, saat salat Jumat,” ungkap Aep.
Hadiah Spiritual
Bagi Rodi, kabar keberangkatan umrah ini adalah doa panjang yang akhirnya terkabul.
“Terima kasih kepada Pak Bupati. Perhatian ini sangat berarti bagi kami para disabilitas. Umrah ini sudah lama saya impikan,” ucap Rodi dengan suara bergetar.
Kepala Disnakertrans Karawang, Rosmalia Dewi, menilai langkah Bupati bukan hanya hadiah personal.
“Ini simbol nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap pegawainya, terutama mereka yang berasal dari kelompok disabilitas,” ujarnya.
Bupati Aep menambahkan, pembangunan daerah harus sejalan dengan kepedulian sosial. “Semua warga Karawang, tanpa terkecuali, harus merasakan perhatian yang sama dari pemerintah,” katanya.
Kisah Rodi adalah pengingat bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti bermimpi.
Dari ruang kerja sederhana hingga kesempatan umroh, Rodi membuktikan bahwa ketabahan bisa membuka jalan ke mimpi besar.
Keberangkatannya bukan hanya perjalanan rohani pribadi, tapi juga inspirasi bagi banyak orang agar terus menumbuhkan empati dan solidaritas pada penyandang disabilitas.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
Sumber: Tribun Jabar
Gempa M 4,9 Guncang Laut Selatan Jawa, BMKG: Terasa di 5 Wilayah Jawa Barat |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Bandung Selasa, 30 September 2025: Waspada Hujan Petir di Siang Hari |
![]() |
---|
Antrean Ibadah Haji Dirancang Tak Sampai 40 Tahun, Begini Skema Baru Pembagian Kuota Haji |
![]() |
---|
Mahkamah Konstitusi Batalkan UU Tapera, KSPSI: Buruh Kini Jadi Punya Fleksibilitas |
![]() |
---|
Prabowo Sentil Dedi Mulyadi: Kalau Brengsek, Saya Usut Kau! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.