Kamis, 2 Oktober 2025

Profil dan Sosok

Sosok Mahyunadi, Wabup Kutai Timur Sebut MBG Tak Beracun tapi Ada Faktor Alergi Siswa

Mahyunadi sebut keracunan MBG di Kutai Timur bukan karena makanan beracun, melainkan alergi siswa.

Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS
Wakil Bupati Kutai Timur - Wakil Bupati Kutai Timur Mahyunadi meninjau dapur MBG dan menegaskan keracunan siswa dipicu alergi, bukan makanan beracun. 

Universitas Mulawarman (M.Si.)

Profesi

Politikus

Daftar Kasus Keracunan MBG hingga 24 September 2025

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mendapatkan sorotan dan kritikan setelah ratusan kasus keracunan kembali terjadi di berbagai daerah.

Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN) sejak Januari hingga 22 September 2025, sudah terjadi 4.711 kasus keracunan MBG.

Dari data tersebut, kasus keracunan paling banyak terjadi di Pulau Jawa. BGN membagi 4.711 kasus tersebut ke tiga wilayah, yakni Wilayah I mencapai 1.281 kasus, Wilayah II mencapai 2.606 kasus, dan Wilayah III meliputi 824 kasus.

"Jadi total catatan kami itu ada sekitar 4.711 porsi makan yang menimbulkan gangguan kesehatan," ujar Kepala BGN Dadan Hindayana dalam konferensi pers di Kantor Badan Gizi Nasional (BGN), Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).

Dalam konferensi pers tersebut, Dadan menyampaikan bahwa kasus keracunan disebabkan sejumlah hal, mulai dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang masih baru, belum terbiasa memasak dalam porsi besar, hingga mengganti supplier bahan baku.

Ia pun menyesalkan kejadian yang masih terjadi, padahal menargetkan nol kasus KLB.

Wilayah 1 

18 Februari 2025: 

SPPG Empat Lawang Tebing Tinggi Tanjungkupang Sumatera Selatan. Jumlah korban 8 orang. 

5 Mei 2025: SPPG PALI Talang Ubi Handayani Mulya Sumatera Selatan. Jumlah korban 172 orang. 

22 Agustus 2025: SPPG Indragiri Hilir Tembilahan Hilir, Riau. Jumlah korban 28 orang. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved