Ahli Konstruksi ITS soal Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Elemen Struktur Bangunan Sudah Hancur
Ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dilibatkan dalam evakuasi korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.
“Di sana ada empat lapis lantai yang ambruk. Ini yang menyusahkan untuk mengakses ke para korban. Apalagi elemen strukturnya ini sudah hancur semua,” ungkapnya.
Ketika proses evakuasi, Muji mengatakan, pihaknya juga berusaha mengamankan bangunan-bangunan lain di sekitar agar tidak ikut ambruk.
Sebab, konstruksi bangunan yang roboh terkoneksi dengan gedung di sekelilingnya.
Sehingga, pihaknya akan melakukan evakuasi secara bertahap.
“Kita potong dengan pecahan maksimum satu ton dengan alat angkat. Dan prosesnya tidak boleh ditarik. Sampai itu bebas baru bisa diangkat,” lanjut Muji.
Dikatakan ahli konstruksi, proses itu memang membutuhkan waktu. Namun, harus tetap dilakukan cermat dan membutuhkan teknik untuk mendapatkan kecepatan.
Apalagi juga harus mempertimbangkan tubuh-tubuh korban yang masih berada di bawah reruntuhan.
Baca juga: 7 Korban Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Berhasil Dievakuasi Hari Ini, Dua Meninggal
Kata Basarnas
Sementara itu, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Mohammad Syafii, mengungkap saat ini tim penyelamat belum bisa menggunakan alat berat untuk menyelamatkan korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny.
Syafii mengungkapkan, alasan utama alat berat belum digunakan karena masih adanya tanda kehidupan dari para korban di balik reruntuhan.
Ketika masih ada korban yang terdeteksi masih hidup, kata Syafii, alat berat tidak mungkin digunakan.
Sebab, penggunaan alat berat bisa mengakibatkan tekanan dan runtuhnya bangunan yang masih labil tersebut.
Tekanan dan runtuhan yang diakibatkan alat berat itu, juga bisa mengubah struktur bangunan dan membahayakan korban.
"Tapi pada saat kita masih mengejar untuk mampu menyelamatkan dalam kondisi hidup, tidak mungkin alat berat itu kita gunakan."
"Karena pada saat alat berat ini kita operasikan, tentunya pasti akan menimbulkan tekanan yang memungkinkan bisa merubah struktur," kata Syafii dalam keterangannya, Rabu (1/10/2025).

Baca juga: Bantuan Logistik Mulai Disalurkan ke Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jatim
Meski demikian, Syafii menegaskan, Basarnas memiliki perlengkapan yang cukup untuk penyelamatan, baik peralatan manual hingga peralatan yang berteknologi AI (kecerdasan buatan).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.