Mushola Ambruk di Sidoarjo
Sepenggal Kisah Santri Ponpes Ambruk Sidoarjo: Haikal Ajak Salat di Reruntuhan, Rafi Pilih Berkorban
Sepenggal kisah santri dalam insiden bangunan tiga lantai Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa TImur yang ambruk pada Senin, 29 September 2025.
TRIBUNNEWS.COM - “Ayo salat, ayo salat," suara di bawah reruntuhan puing bangunan itu diucapkan Haikal (13).
Meski raga tertimpa bangunan musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur yang ambruk, iman Haikal tetap kokoh berdiri.
Ajakan salat Isya itu dilakukan Haikal sambil menepuk-nepuk tubuh teman yang berada di sampingnya.
“Siapa yang jadi imam?” tanya sang teman.
Dari arah lain di tengah gelapnya reruntuhan, tiba-tiba ada yang memimpin bacaan salat.
Haikal tak mengenali suara itu.
Salat berjamaah ditegakkan di tengah keterbatasan dan ketidakpastian.

Lalu pada waktu Subuh, santri asal Probolinggo itu kembali menepuk badan sahabatnya.
Tetapi, kali ini tidak ada jawaban.
Saat itu Haikal sadar, sahabatnya telah pergi untuk selamanya.
Kisah itu diceritakan sendiri oleh Haikal saat berhasil dievakuasi.
Santri bernama lengkap Syahlendra Haical tampak tetap tegar mengingat peristiwa yang mungkin tidak akan terlupakan dalam hidupnya.
Baca juga: Tim SAR Gunakan Dua Metode untuk Cari Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Haikal juga mengingat rasa haus yang begitu sangat dirasakannya.
Saat itu, dilihatnya dua botol air yang tidak jauh darinya.
Tetapi, Haikal tidak mengambilnya.
“Itu bukan hak saya,” katanya lirih kepada petugas setelah berhasil keluar dari reruntuhan.
Cerita tentang Haikal menyebar cepat di antara para relawan dan warga sekitar.
“Haikal menunjukkan bahwa iman bisa menjadi penopang terbesar, bahkan dalam keadaan paling sulit sekalipun,” kata seorang relawan yang ikut mengevakuasi.
Ibunda Haikal, Dwi Ajeng, tak kuasa menahan haru saat mengisahkan kembali cerita putra kesayangannya ini.
Menurutnya, Haikal sempat dilanda rasa haus yang teramat sangat saat berada di bawah puing bangunan.
Dalam kondisi lemah dan pasrah, tiba-tiba ia didatangi sosok anak kecil yang memberinya minum.
Namun, kehadiran itu hanya sesaat.
“Katanya anak saya haus sekali, terus ada anak kecil ngasih minum. Setelah itu dia tidur, dipanggil-panggil nggak ada (anak kecilnya). Itu yang bikin saya merinding,” tutur Dwi Ajeng dengan mata berkaca-kaca, Kamis (2/10/2025).
Bangunan tiga lantai Ponpes Al Khoziny yang difungsikan sebagai musal diketahui ambruk pada Senin, 29 September 2025.
Hingga Jumat, 3 Oktober 2025 sore, 10 santri dinyatakan meninggal dunia, sebagaimana diberitakan Tribun Jatim.
Dari 113 santri yang terdampak, 10 orang dinyatakan meninggal dunia, 23 luka berat, dan sisanya mengalami luka ringan.
Baca juga: Ayah Santri Ponpes Al Khoziny Ceritakan Anaknya Selamat setelah 3 Hari Tertimpa Reruntuhan Bangunan
Pengorbanan Rafi
Cerita lainnya datang dari Rafi Catur Okta Mulya (17).
Rafi menjadi salah satu korban meninggal dalam insiden runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny.
Tetapi, ada aksi heroik yang diceritakan ayahanda almarhum Rafi, Mulyono.
Sebelum meninggal dunia tertimpa reruntuhan, ada dua nyawa yang diselamatkan Rafi.
Diberitakan Surya.co.id, Mulyono mengungkapkan, Rafi baru tiga bulan belajar di Ponpes Al Khoziny.
"Baru saja lulus SMP kemarin, dan baru kemarin ini mondok, mungkin mau bulan ketiga," ungkapnya, Kamis (2/10/2025).
Mulyono mengungkapkan, putranya dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tidak pernah nongkrong keluar rumah.
Ketika di rumah, ungkap Mulyono, Rafi biasanya membantu ibunya menjaga warung.
"Aktivitasnya hanya di pondok. Sebelumnya tidak pernah mondok, begitu lulus SMP, lanjut SMK sambil mondok di Ponpes Al Khoziny. Jadi baru pertama kali mondok," terangnya, Kamis.
Menurut Mulyono, Rafi meninggal dunia karena tertimpa bangunan pondok saat menyelamatkan dua temannya.
Meski sempat dirawat di rumah sakit, nyawa Rafi tetap tidak tertolong.
Rafi sebenarnya berasal dari Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur. Namun, pihak keluarga ingin memakamkan jenazah Rafi di kota kelahiran sang ayah, yakni di Desa Tanggal Kulon, Kecamatan Tanggul, Jember, Jawa Timur, Kamis, 2 Oktober 2025.
(Tribunnews.com/Gilang P, Erik S, Nuryanti, Hasanudin A) (TribunJatim.com/M Taufik) (Surya.co.id/Imam Nahwawi)
Mushola Ambruk di Sidoarjo
Kisah Penyelamatan Ahmad, Tangannya Terpaksa Diamputasi di Tempat Karena Tertindih Beton Musala |
---|
Tim SAR Gunakan Dua Metode untuk Cari Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo |
---|
Cerita Haikal Santri Korban Ambruk Musala di Sidoarjo: Bertahan 3 Hari Terhimpit 2 Jenazah Temannya |
---|
Hari Kelima Operasi SAR, Lima Jenazah Kembali Ditemukan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny |
---|
Kisah Rafi Santri Ponpes Al Khoziny Sempat Selamatkan 2 Temannya, tapi Meninggal Tertimpa Reruntuhan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.