Selasa, 7 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Update Korban Robohnya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 26 Orang Meninggal, 38 Masih Pencarian

Adapun lima korban meninggal dievakuasi pada pukul 22.57 WIB, 22.59 WIB, 23.01 WIB, pukul 23.26 WIB, dan pukul 23.29 WIB. 

Surya/Ahmad Zaimul Haq
JENAZAH SANTRI - Jenazah korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny tiba di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan proses identifikasi. Hingga Sabtu (4/10/2025) malam, jumlah korban meninggal sebanyak 26 orang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah korban meninggal robohnya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, kembali bertambah menjadi 26 orang.

Penambahan korban meninggal setelah lima orang berhasil dievakuasi dengan kondisi tidak bernyawa pada Sabtu (4/10/2025) malam.

“Lokasinya berdekatan dengan tiga korban sebelumnya. Di sektor A3. Total pada hari keenam pencarian ini ada 12 orang korban yang berhasil dievakuasi,” kata Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo dikutip dari Surya.co.id, Minggu (5/10/2025).

Adapun lima korban meninggal dievakuasi pada pukul 22.57 WIB, 22.59 WIB, 23.01 WIB, pukul 23.26 WIB, dan pukul 23.29 WIB. 

Baca juga: Santri Kediri Ikut Ngecor Bangunan Ponpes, Pengasuh Pastikan Libatkan Tenaga Profesional: Pengabdian

Semua korban tersebut, langsung dikirim ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jatim. 

Tim Sar saat ini masih terus melakukan evakuasi puluhan korban yang belum ditemukan.

“Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” lanjutnya. 

Data menyebut, sejauh ini sudah ada 130 orang berhasil dievakuasi. 

Dari jumlah itu, ada 104 orang selamat, dan 26 orang korban meninggal dunia (1 body part). 

Sementara yang diduga masih berada di bawah reruntuhan dan belum dievakuasi sekitar 38 orang.

Layanan Trauma Healing

Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur telah membuka layanan trauma healing di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya. 

Tercatat, sudah ada tiga keluarga korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny mendapatkan layanan tersebut, pada Sabtu (4/10/2025).

Kepada Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani, mengatakan tiga keluarga korban yang mendapat trauma healing tidak menunjukkan kecenderungan gejala psikologis yang serius.

Sehingga, petugas sebatas memberikan terapi konseling motivasi dan penguatan psikologi. Dan, tidak sampai menggunakan terapi obat-obatan, atau sampai dirujuk ke pusat kesehatan kejiwaan. 

"Yang tiga ini sudah bisa ikhlas. Hanya motivasi, tidak perlu obat-obatan. Tetapi nanti ketika bertemu langsung dengan jenazah, itu bisa menjadi tahap berikutnya," ujar Restu Novi kepada awak media di lokasi. 

Ia mengatakan, layanan trauma healing di posko tersebut, bekerja sama dengan RS Menur Surabaya. 

Termasuk, melibatkan beberapa elemen pekerja sosial, relawan Jatim Social Care. 

Selain itu, ia juga tengah berkoordinasi dengan komunitas terapis, untuk membantu menurunkan tingkat stres keluarga korban yang berduka. 

Tak cuma sekadar memberikan pendampingan psikologis, Restu Novi menambahkan, pihaknya juga memastikan kebutuhan dasar keluarga korban terpenuhi.

"Asupan juga penting. Ada minuman hangat, makanan ringan, karena ada yang tidak bisa makan nasi akibat terlalu sedih," pungkasnya. 

Pantauan di lokasi, pusat pelayanan pendampingan keluarga korban berada di halaman utara Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, yang letaknya bersebelahan atau berdempetan dengan area RS Bhayangkara Surabaya. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menyediakan layanan tersebut, agar dapat meringankan rasa khawatir dan beban duka yang sedang dialami oleh keluarga korban. 

Di area tersebut, Pemprov Jatim menyediakan pusat trauma healing yang memanfaatkan tenda berukuran besar, setara dua kali luas lapangan badminton milik BPBD Jatim. 

Tenda tersebut dikelola oleh Dinsos Jatim untuk memberikan pendampingan para keluarga korban, seperti menyediakan layanan trauma healing, fasilitas makanan minuman gratis dan toilet umum. 

Salah seorang keluarga, memanfaatkan layanan terapi pijat urat yang disediakan oleh kelompok Terapis Nusantara di tenda itu. 

Ia merasa terbantu dengan layanan tersebut, sembari menunggu hasil evakuasi dan identifikasi korban yang baru ditemukan dari balik reruntuhan ambruknya gedung di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

 

(Tribunnews/Surya.co.id)

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved