Berita Viral
Nasib Jembatan Gantung yang Celakakan 8 Siswa SMP di Pangandaran, Ditutup hingga Dijaga Polisi
Inilah kabar terbaru dari insiden ambruknya jembatan yang membuat 8 siswa smp di Pangandaran terjun bebas ke sungai Sabtu (4/10/2025) lalu.
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak delapan orang siswa SMP terjun bebas ke sungai setelah jembatan gantung di Dusun Nengklok, Desa Pajaten, Kecamatan Sidamulih, Pangandaran, Jawa Barat roboh, Sabtu (4/10/2025) pagi kemarin.
Delapan siswa SMP tersebut pun tercebur ke sungai setelah sempat berfoto di jembatan yang belum diresmikan tersebut.
Desa Pajaten ini terletak di wilayah selatan Jawa Barat yang hanya berjarak sekitar 6 kilometer dari Pantai Pangandaran.
Jembatan gantung yang dicat warna warni tersebut dibangun khusus untuk pejalan kaki guna menyambungkan akses antar dusun dan desa.
Dari delapan siswa yang tercebur, empat siswa harus dilarikan ke Puskesmas Cikembulan, Kecamatan Sidamulih.
Kini, jembatan yang rusak tersebut telah ditutup dan diberi garis polisi.
Warga sekitar juga tak boleh melintasi jembatan karena kondisinya yang rusak.
Laporan jurnalis TribunJabar.id, Padna di lapangan menyebutkan bahwa sejumlah anggota polisi dan warga setempat terlihat berjaga dan melakukan pemantauan di dekat jembatan tersebut.
Mereka juga melakukan penyelidikan terkait bagian konstruksi jembatan yang jadi penyebab utama insiden Sabtu pagi pekan lalu.
Sejumlah bagian jembatan pun dianggap tidak memenuhi standar.
Seperti pelat besi pada alas jembatan yang diduga terlalu tipis, kawat yang jadi penopang juga dinilai terlalu kecil.
Baca juga: Kondisi Siswa SMP di Pangandaran Korban Jembatan Ambruk, Baru Sebulan Dibangun dan Kawat Putus
Sekretaris Desa Pajaten, Dedi Heryadi mengatakan, pihaknya bahkan tak mengetahui dari mana sumber dana pembangunan jembatan tersebut.
Padahal, jembatan yang dicat warna-warni tersebut sudah dibangun sejak awal Agustus 2025 lalu.
"Jembatan ini dibangun mulai awal Agustus hingga akhir Agustus 2025,"
"Tapi, untuk anggarannya kita tidak tahu," ujar Dedi.
Ia juga menyampaikan bahwa semoga kejadian pekan lalu tersebut tak terulang kembali.
Dedi juga berharap pihak terkait bisa segera melakukan perbaikan dengan menggunakan bahan yang lebih bagus.
"Tentunya, dengan kualitas material yang bagus agar tidak terulang lagi kejadian seperti kemarin,"
"Karena, kualitas jembatan gantung saat ini tidak cukup bagus," katanya.
Kata Ketua RT Setempat
Winarto selaku Ketua RT setempat mengatakan bahwa jembatan tersebut ambruk karena kawat di sisi jembatan terlepas.
"Kejadiannya cepat, tahu-tahu banyak warga menolong anak-anak yang sudah berada di sungai. Kebetulan saat kejadian, saya lagi naik pohon kelapa," ujar Winarto kepada Tribun Jabar di lokasi TKP, Sabtu siang.
Sejumlah siswa sampai pingsan setelah terjatuh dari jembatan.
"Jadi, tadi ada yang pingsan dan syok. Makanya, kita langsung bawa ke Puskesmas. Kalau sebagian siswa itu langsung pulang," katanya.
Menurut Winarto, jarak antara jembatan dan permukaan sungai sekitar 20 meter.
"Jembatan ini baru dibangun, malah belum peresmian. Mungkin ada sekitar satu bulan ke belakang. Tapi, tadi kawat pagar sebelah kiri yang ada di pinggirnya terlepas sehingga anak-anak siswa SMP itu terjatuh," ucap Winarto.
Baca juga: Belum Diresmikan, Jembatan Baru di Pangandaran Sudah Sebabkan 8 Siswa Tercebur Sungai
Terpisah, Guru Olahraga SMP IT Darulhikmah, Ilham Habibie menceritakan detik-detik siswanya terjatuh dari jembatan gantung.
Saat itu, ia tengah mendampingi siswa dalam kegiatan olahraga jalan santai.
"Posisi kita itu mau menyeberang ke arah menuju sekolah di Tarikolot."
"Pertama berangkat dari sekolah untuk olahraga itu memutar jalan dulu," ujar Ilham kepada TribunJabar.id di Puskesmas Cikembulan.
Ketika hendak kembali ke sekolah, mereka memilih melewati jembatan gantung yang baru dibangun sebulan yang lalu.
Saat berada di tengah jembatan, mereka berinisiatif untuk berfoto di jembatan baru tersebut.
"Karena, kita tahu jembatan itu jembatan baru dan belum diresmikan. Jadi ketika nyebrang, posisi kita tadinya di tengah jembatan dan mau berfoto bersama," katanya.
Belum sempat berfoto bersama, tiba-tiba jembatan di sisi kiri rusak dan para siswa langsung terjun bebas ke sungai.
"Nah, anak-anak yang berada di sebelah kiri dekat pagar jembatan itu terjatuh."
"Kan pas mau foto, anak-anak perempuan berada di sebelah kiri dan anak-anak laki berada di sebelah kanan," ucap Ilham.
Saat ini, para korban yang terjatuh sudah mendapat perawatan.
Namun, mereka masih syok setelah terjatuh dari ketinggian.
"Alhamdulillah sekarang mereka sudah pada sehat, tapi masih sedikit syok dengan kejadian tadi pagi," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jembatan Gantung Nengklok Pangandaran Dipasangi Police Line Usai Insiden 8 Siswa Jatuh ke Sungai
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Padna)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.