Kelompok Bersenjata di Papua
KKB Kembali Teror Warga, Bakar SMP Negeri di Pegunungan Bintang Kedua Kalinya
Sekolah dibakar lagi, warga Papua kembali diteror. Aparat sebut ini kejahatan terhadap masa depan anak-anak.
Ringkasan Utama
- KKB Kodap XV Ngalum Kupel kembali membakar SMP Negeri Kiwirok di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (7/10/2025) pagi.
- Ini merupakan pembakaran kedua terhadap sekolah yang sama, setelah insiden serupa terjadi pada 2021.
- Aparat menyebut aksi ini sebagai bentuk teror terhadap warga sipil dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
TRIBUNNEWS.COM — Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XV Ngalum Kupel kembali melakukan aksi kekerasan dengan membakar SMP Negeri Kiwirok di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa (7/10/2025) sekitar pukul 07.45 WIT.
Berdasarkan penyelidikan awal, terdapat 16 orang tak dikenal yang diduga terlibat dalam pembakaran. Tim gabungan dari Satgas Operasi Damai Cartenz, Satgas Pamtas Yonif RK 753, Satgas Prayuda (Mamta), dan Satgas BAIS langsung menuju lokasi, namun para pelaku telah melarikan diri ke arah Desa Delpem.
“Serangan terhadap sekolah adalah tindakan keji yang menargetkan masa depan anak-anak Papua. Ini bukan hanya kejahatan terhadap negara, tetapi juga terhadap kemanusiaan,” ujar Kaops Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, dalam siaran pers, Selasa.
Untuk mencegah aksi lanjutan, aparat melakukan pengamanan di Desa Mangoldolki, yang berjarak tidak jauh dari lokasi kejadian, guna mengantisipasi pembakaran terhadap SD Negeri Kiwirok.
“Kami akan terus memburu para pelaku dan memastikan wilayah Kiwirok tetap aman,” tegas Faizal.
Bangunan SMP Negeri Kiwirok bukan pertama kali menjadi sasaran KKB. Pada September 2021, sekolah ini juga dibakar oleh kelompok yang sama dalam rangkaian serangan terhadap fasilitas publik di Kiwirok.
Saat itu, puskesmas, rumah guru, dan sekolah menjadi target, menyebabkan guru dan tenaga kesehatan mengungsi, serta proses belajar mengajar dipindahkan ke SMP Negeri 1 Oksibil di Kota Oksibil.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Empat Terduga Teroris Jaringan ISIS di Sumbar dan Sumut
Aksi pembakaran terbaru ini terjadi hanya beberapa hari setelah KKB juga membakar Puskesmas Kiwirok yang sedang direhabilitasi. Insiden tersebut memicu kontak tembak antara aparat dan delapan anggota KKB bersenjata api di sekitar SMA Negeri Kiwirok, bangunan lain yang juga sempat dibakar dua hari sebelumnya.
Sementara aparat menyebut pembakaran sekolah sebagai bentuk teror terhadap warga sipil, pihak KKB Kodap XV Ngalum Kupel mengklaim bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari perlawanan terhadap simbol negara yang mereka anggap sebagai “alat penjajahan.”
Dalam pernyataan yang dirilis melalui saluran komunikasi internal dan dikutip oleh media lokal, juru bicara kelompok itu menyebut fasilitas pendidikan milik pemerintah sebagai “instrumen kolonial yang mencetak generasi tunduk.” Mereka mengklaim tidak menargetkan warga sipil, melainkan menyerang bangunan yang dianggap mewakili kekuasaan negara.
Klaim tersebut ditolak oleh aparat dan aktivis pendidikan di Papua. Menurut mereka, pembakaran sekolah justru merampas hak anak-anak untuk belajar dan memperdalam ketimpangan akses pendidikan di wilayah pegunungan.
“Tidak ada pembenaran atas tindakan yang menghancurkan masa depan anak-anak. Ini bukan perlawanan, ini kejahatan terhadap kemanusiaan,” tegas Brigjen Faizal Ramadhani.
Lembaga pendidikan seperti SMP Negeri Kiwirok selama ini menjadi satu-satunya akses belajar bagi anak-anak di Distrik Kiwirok, dan pembakaran berulang terhadap fasilitas tersebut dinilai sebagai bentuk intimidasi terhadap masyarakat sipil.
Kerugian materiil akibat rangkaian pembakaran ini mencakup sekolah, puskesmas, dan rumah dinas tenaga kesehatan.
Aparat TNI-Polri menetapkan status siaga satu di seluruh pos di Distrik Kiwirok untuk mengantisipasi serangan susulan.
Satgas Operasi Damai Cartenz menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan, melindungi masyarakat, dan menegakkan hukum di Tanah Papua.
KKB
KKB Papua
Pegunungan Bintang
SMP Negeri Kiwirok
pembakaran
Pembakaran Sekolah
Satgas Damai Cartenz
Kelompok Bersenjata di Papua
Jenazah Korban Penembakan KKB di Asmat Ditemukan Mengambang, Tubuhnya Diikat di Mesin Katinting |
---|
Sosok Pratu Haris Umaternate, Satgas Pamtas dari Yonif RK 753/AVT Gugur Diserang KKB |
---|
KKB Serang Pos Pantau Satgas di Kiwirok Papua Pegunungan, Pratu Haris Gugur, 2 Lainnya Terluka |
---|
4 Kali Evakuasi Gagal, Jenazah 5 Penambang Korban Penyerangan KKB di Yahukimo Sudah 4 Hari di TKP |
---|
Satgas Damai Cartenz Baku Tembak dengan KKB saat Evakuasi Jenazah Warga di Yahukimo |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.