Senin, 13 Oktober 2025

Misteri Keberadaan YL, Bendahara Gondol Dana Desa Rp1 M, Istri dan Keluarga Kompak Tutup Mulut

Keberadaan YS, bendahara desa gondol dana desa Rp1 miliar masih misteri. Istri dan keluarganya kompak tutup mulut.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Bobby Wiratama
TribunBanten.com/Muhammad Uqel A
KORUPSI DANA DESA - Suasana depan Balai Desa Petir, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten. Kasus dugaan korupsi dilakukan bendahara desa berinisial Y. Kini keberadaanya tidak diketahui. 

Ringkasan Berita:
  • Dugaan kasus korupsi dana desa lebih dari Rp1 miliar terjadi di Kabupaten Serang
  • Terduga pelakunya berinisial YL yang menjabat sebagai bendahara desa
  • Keberadaan YL tidak diketahui, diduga dirinya kabur ke luar daerah

TRIBUNNEWS.COM - Kasus dugaan penggelapan dana desa dilaporkan terjadi di Desa Petir, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten.

Pelakunya berinisial YL yang menjabat sebagai kepala urusan keuangan atau bendahara desa.

Sementara Kepala Desa Petir, Wahyudi mengaku syok setelah dana desa semula Rp1 miliar kini hanya tersisa Rp47 ribu saja.

Pihak desa sudah melaporkan kasus dugaan korupsi ke Polres Serang.

Keberadaan YL masih misteri

Wahyudi menjelaskan YL sejak akhir Agustus 2025 tidak diketahui keberadaannya.

Ia tidak terlihat di kantor maupun rumahnya sendiri.

Wahyudi juga telah berusaha mencari keberadaan YL dengan bertanya kepada istri dan keluarganya.

Sayangnya mereka tutup mulut tidak memberikan informasi apapun.

"Untuk saat ini masih tertutup. Dengan kata lain, istri dan keluarganya tidak ada konfirmasi."

"Saya tidak tahu (YL ke mana)," ungkapnya, dikutip dari TribunBanten.com, Senin (13/10/2025).

Warga lain, Anwar membenarkan YL tidak berada di Desa Petir.

Baca juga: Bendahara Bawa Kabur Dana Desa Rp1 M, Ditransfer ke Rekening Pribadinya, Hanya Disisakan Rp47 Ribu

Informasi yang beredar menyebutkan terduga pelaku kabur keluar daerah.

“Kami dengar dia kabur ke Palembang, sementara istrinya masih tinggal di sini,” ucap Anwar, katanya dikutip dari TribunBanten.com.

Kembali ke Wahyudi, dia berharap polisi segera bergerak menangkap anak buahnya itu.

Menurutnya, kasus dugaan korupsi sangat merugikan karena nama kepala desa ikut terseret.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved