Banjir di Pantura
Banjir di Pantura, Pati-Rembang Tergenang Air, 2 Warga Semarang Tewas Tenggelam
Hujan beberapa hari terakhir di Pantura Jawa Tengah sebabkan banjir di beberapa titik. Bahkan 2 orang di semarang meninggal dunia karena tenggelam
Ringkasan Berita:
- Hujan yang terjadi beberapa hari ini di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah menyebabkan banjir di sejumlah titik
- Jalur Pantura Pati-Rembang tergenang air setinggi 30 sentimeter
- Banjir juga terjadi di Kota Semarang yang mengakibatkan 2 orang tewas
- Jalur Demak-Semarang sempat terputus dan sebabkan antrean panjang kendaraan
TRIBUNNEWS.COM - Hujan yang terjadi di wilayah Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah beberapa hari terakhir membuat air meluap hingga ke jalan.
Bahkan di Kabupaten Demak hingga Kota Semarang, sempat terjadi kemacetan panjang karena jalan penghubung terendam air.
Tak hanya itu, Jalur Pantura di Pati-Rembang juga kini tergenang air.
Air menggenang di wilayah Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Sungai Widodaren yang berada di sisi Jalur Pantura meluap, tanggul yang jebol karena hujan yang terus turun juga memperparah ketinggian air, Senin (27/10/2025) pagi.
Mengutip TribunJateng.com, air menggenang hingga 30 sentimeter di permukaan jalan.
Akibatnya, arus lalu lintas tersendat, bahkan beberapa motor yang nekat melintas mengalami mogok mesin.
Dari keterangan warga setempat, banjir di Jalur Pantura Pati-Rembang ini terjadi pada Senin dini hari.
Meski tergenang air, jalur dari Kota Surabaya menuju Kota Semarang masih bisa dilintasi meski padat merayap.
Kanit Turjawali Satlantas Polresta Pati, Iptu Purwanto mengatakan, akibat dari banjir ini, terjadi antrean kendaraan sepanjang satu kilometer dari dua arah.
"Di jalur Pantura Pati-Rembang, tepatnya di Desa Ketitang Wetan, terjadi perlambatan arus lalu lintas,"
Baca juga: Pemkot Semarang Terus Siaga, Optimalkan Pompa dan Rekayasa Cuaca Atasi Banjir Genuk
"Ada genangan air setinggi sekitar 30 sentimeter akibat luapan sungai di sisi kiri jalan arah Rembang-Pati,"
"Panjang genangan kurang lebih 100 meter," ujarnya di lokasi.
Meski tak sampai macet total, namun petugas dari Satlantas Polresta Pati tetap berjaga di lokasi.
"Alhamdulillah, arus masih bisa mengalir dua arah. Empat petugas dari Satlantas Polresta Pati dan enam personel dari Polsek Batangan berada di lokasi untuk membantu kelancaran lalu lintas," pungkasnya.
2 Warga Semarang Tewas Tenggelam
Banjir juga terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Bahkan, saking parahnya, dua warga Kota Semarang meninggal dunia akibat banjir, Sabtu (25/10/2025) lalu.
TribunJateng.com mewartakan, korban bernama Faizal Azam Saputra, seorang anak yang tenggelam di wilayah Jembatan Pertigaan Masjid Gebangsari, Kecamatan Genuk.
Endro Pudyo Martanto selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengatakan, korban tenggelam karena terpeleset dan terseret arus saat bermain di sekitaran air yang meluap.
"Korban dilaporkan tenggelam," ujarnya, Minggu (26/10/2025).
Sementara korban kedua bernama Eko Rusianto, warga Panggung Kidul, Semarang UTara.
Korban saat itu tengah membersihkan sampah di kolam retensi Trimulyo dengan menggunakan ban dalam mobil sebagai alat bantu.
"Kejadian tenggelam di Trimulyo ini kecelakaan kerja. Korban terpeleset dan akhirnya tenggelam karena tidak bisa berenang," kata Endro.
Banjir juga menyebabkan akses dari Kabupaten Demak menuju Kota Semarang terputus.
Genangan air ada di sejumlah titik, seperti di Kecamatan Sayung, Jalan Lingkar Demak, hingga di perbatasan Demak-Semarang.
Banjir tersebut terjadi sejak Rabu (22/10/2025) dan melumpuhkan arus lalu lintas dari Demak menuju Kota Semarang.
Baca juga: Melihat Parahnya Banjir di Jalur Pantura Demak-Semarang, Sopir Mengeluh, Jalur Alternatif Putus
Bahkan, truk-truk besar tak bisa bergerak hingga para sopir turun dari kabin.
Ditemui jurnalis TribunJateng.com Faisal Affan, seorang sopir truk asal Mojokerto, Jawa Timur bernama Hartono menceritakan bahwa ia terjebak macet sejak Rabu malam, sekitar pukul 21.00 WIB.
"Dari semalem sudah macet di lingkar Demak. Sekarang baru sampai sini," ujarnya Kamis (23/10/2025) siang.
Ia mengaku mengangkut keramik menuju Cikarang, Jawa Barat.
Beruntung, barang yang dibawanya tak mudah rusak.
Namun, Hartono mengaku tubuhnya sudah mulai lelah karena terlalu lama di jalan.
Ia pun berharap, pihak kepolisian bisa segera mengurai kemacetan.
"Macetnya parah sekali. Harapannya ya polisi bisa segera ngurai biar sopir-sopir nggak terlalu lama berhenti," keluhnya.
Sementara itu, sopir truk lainnya bernama Denny mengaku, sudah terjebak selama lima jam di kawasan Sayung-Kaligawe Semarang, Jumat (24/10/2025).
Truk yang dikemudikannya terjebak air setinggi pinggang orang dewasa.
Air yang tinggi tersebut membuat kendaraan lainnya berhenti bergerak.
"Berangkat jam lima pagi dari Sayung, sampai sini jam sepuluh belum juga maju,"
"Di Sayung airnya lebih rendah, tapi pas masuk Kaligawe makin tinggi," ujarnya, sambil menatap barisan truk yang mengular di depan.
Mengutip TribunJateng.com, Denny berasal dari Tuban dan tengah mengantarkan barang menuju Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) Semarang.
Jalan pantura yang biasanya ia lewati kini tergenang air hingga sulit untuk dilewati.
Baca juga: BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Atasi Banjir Semarang dan Grobogan
Ia cuma bisa bersabar sambil menunggu arahan petugas kepolisian yang mengarahkan lalu lintas.
“Ya sabar saja. Mau putar balik juga percuma, semua arah sama,” tuturnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Banjir Ketitang Wetan Pati Melimpas ke Jalur Pantura, Sepeda Motor Pengendara Sampai Mogok
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Mazka Hauzan Naufal/Faisal Affan/Rezanda Akbar D)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.