Jumat, 31 Oktober 2025

Tentara Australia dan Tim Gabungan Evakuasi 2 Korban dalam Latihan Maritime SAR di Lebak Banten

Diskenariokan kedua korban tenggelam tersebut terdampak bencana alam megathrust yang menciptakan tsunami

Penulis: Gita Irawan
Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews.com/Gita Irawan
PENANGGULAN BENCANA - Tentara Australia atau Australian Defence Force (ADF) bersama tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI, Basarnas, dan masyarakat setempat berhasil menyelamatkan dua korban tenggelam dalam gelaran latihan Maritime SAR atau operasi penyelamatan korban di perairan yang dilakukan di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten pada Rabu (29/10/2025). (Gita Irawan/Tribunnews.com)   

Koordinator SAR Bhakti Kanyini Ausindo 2025 yang sehari-hari menjabar sebagai Instruktur Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Basarnas Provinsi Banten Zaldy Ananda Nala menjelakan dalam skenario latihan itu Basarnas akan menjadi kordinator dalam pencarian dan pertolongan untuk mengkordinasikan pencarian terhadap korban bencana alam yang terdampak termasuk yang dinyatakan hilang di laut.

Zaldy menjelaskan dalam Latgabmapad Bhakti Kanyini Ausindo 2025 tersebut pihaknya bertukar ilmu dan pengalaman baik dengan TNI maupun ADF serta kementerian dan lembaga lain.

Hal itu mencakup teknik evakuasi secara umum hingga penananganan korban.

"Dari hasil kajian tentunya, data dari BMKG dan juga BRIN di sini jadi salah satu daerah yang terdampak dan akan terisolir di daerah Lebak, Bayah, dan sekitarnya. Ini bukan untuk menjadi kekhawatiran, tapi kewaspadaan untuk masyarakat," pungkasnya.

Bhakti Kanyini Ausindo 2025 adalah latihan bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana atau Humanitarian Assistance and Disaster Relief (HADR) yang digelar atas kerja sama TNI bersama Austalian Defence Force (ADF) pada Oktober 2025.

Skenario yang dilatihkan adalah melaksanakan operasi gabungan bersama terpadu penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan wilayah Jakarta dan Lebak Selatan, Banten.

Operasi yang diskenariokan itu digelar dalam rangka mengembalikan stabilitas kehidupan masyarakat, kesejahteraan, dan keamanan daerah yang terdampak bencana gempabumi dan tsunami.

Latihan dibuka Senin 20 Oktober 2025 dan rencananya ditutup Kamis 30 Oktober 2025.

Sejumlah tahapan latihan di antaranya Table Top Exercise (TTX), Field Training Exercise (FTX), Demonstrasi Puncak, dan Penutupan.

Materi latihan antara lain terkait pengetahuan bencana alam di Indonesia, pengenalan sistem dan organisasi penanggulangan bencana di Indonesia, prosedur penanganan bencana dan pencarian korban di Indonesia, dan tugas dan fungsi Kementerian atau Lembaga atau instansi atau organisasi terkait dalam penanggulangan bencana alam.

Kemudian juga SOP Humanitarian Assistance and Disaster Relief (HADR) Multinasional, SOP penerimaan bantuan penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusian dari luar negeri di Indonesia, SOP menghadapi bencana di Kabupaten Lebak Provinsi Banten, serta keahlian dan kemampuan yang diperlukan dalam penanganan bencana alam.

Pada tahap latihan lapangan sejumlah materi yang disimulasikan antara lain simulasi tanggap darurat, prosedur dan praktek kerja badan-badan manajemen darurat sipil dan integrasi militer dalam kegiatan tanggap darurat, dan pengetahuan standar infrastruktur lapangan udara dan pelabuhan laut dalam kegiatan tanggap darurat.

Selain itu juga pembuatan jalur pengungsian dan pelaksanaan pengungsian, pencarian, deteksi (Life Locator) dan dan penyelamatan korban, bantuan kesehatan dan evakuasi medis, dan penyediaan air besih.

Peserta latihan mencapai 323 orang yang terdiri dari TNI, Kementerian dan Lembaga terkait, masyarakat, ADF, US Marine Corps, dan Militer Timor Leste.

Sedangkan staf latihan sebanyak 35 orang terdiri dari Mabes TNI, Mabesad, Balakpus Mabes TNI, Balakpus Angkatan, Kodam III/Siliwangi, dan Korem 064/Maulana Yusuf.

 

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved