Pakubuwana XIII Meninggal Dunia
Profil Pajimatan Imogiri Bantul, Jadi Lokasi Pemakaman Raja Solo Pakubuwana XIII
Profil Pajimatan Imogiri, lokasi pemakaman Raja Solo, Pakubuwana XIII. Dibangun oleh Sultan Agung pada 1632.
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM - Jenazah Raja Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo, Sri Susuhan Pakubuwana (PB) XIII akan dimakamkan di Kompleks Makam Raja-raja Mataram, Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hari ini, Rabu (5/10/2025).
Pakubuwana XIII menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Indriati, Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (2/11/2025) sekira pukul 07.00 WIB.
Raja Keraton Solo meninggal dunia pada usia 77 tahun setelah mengalami komplikasi sejumlah penyakit.
Jenazah Sinuhun Pakubuwana XIII telah diberangkatkan dalam prosesi kirab menuju Loji Gandrung, Rabu sekira pukul 09.00 WIB.
Kereta jenazah Sinuhun Pakubuwana XIII ditarik delapan ekor kuda.
Dua kuda di bagian depan ditunggangi seorang laki-laki dan perempuan, sedangkan kusir kereta adalah Pangarso Dalem, KP Setyanto Nagoro.
Kereta kencana itu akan mengantar jenazah hingga Loji Gandrung, kemudian perjalanan dilanjutkan menggunakan ambulans menuju Kompleks Makam Raja-raja Mataram di Imogiri.
Profil Pajimatan Imogiri
Makam Raja Imogiri atau Pajimatan Imogiri merupakan kompleks makam bagi raja-raja Mataram Islam beserta keturunannya.
Lokasi Makam Raja Imogiri berjarak sekira 12 kilometer di sebelah selatan Kota Yogyakarta, tepatnya di Bukit Merak, Dusun Pajimatan, Girirejo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Makam ini dibangun oleh Sultan Agung pada 1554 Saka atau 1632 Masehi.
Baca juga: Pemakaman Raja Solo Pakubuwana XIII Hari Ini, Dikirab dengan 4 Kereta, Dimakamkan di Imogiri Bantul
Sultan Agung merupakan raja ke-3 yang pernah memerintah di Kesultanan Mataram Islam pada 1613-1645.
Melansir budaya.jogjaprov.go.id, kompleks pemakaman ini dikenal dengan sebutan Pajimatan.
Sebutan Pajimatan ini asalnya dari kata 'jimat' yang memiliki arti pusaka, tempat untuk pusaka.
Dalam konteks ini, sosok Sultan Agung, seorang raja yang pertama kali dimakamkan di kompleks ini menjadi leluhur serta pusaka bagi dinasti Kerajaan Mataram.
Sultan Agung membangun kompleks makam di Imogiri dengan maksud untuk digunakan sebagai pemakaman keluarga dan keturunan raja-raja Kesultanan Mataram Islam.
Pemilihan lokasi makam ditempat yang tinggi ini mengingatkan pada kepercayaan masyarakat di masa lalu, arwah nenek moyang akan bersemayam di tempat yang tinggi.
Untuk mencapai area makam, pengunjung harus menaiki sekira 300 anak tangga.
Pada 1755, tepatnya sejak Perjanjian Giyanti yang mana membagi kerajaan Mataram menjadi dua yakni Kasultanan Yogyakarta serta Kasunanan Surakarta, menjadikan adanya beberapa perbedaan batas wilayah.
Namun, hal itu tak mengubah status Kompleks Makam Pajimatan Imogiri sebagai 'harta suci' bagi kedua kerajaan tersebut.
Baik Kasultanan Yogyakarta maupun Kasunanan Surakarta memiliki hak serta kewajiban yang sama dalam melakukan pemeliharaan kompleks makam tersebut.
Kompleks Makam Imogiri terbagi dalam tiga kelompok besar, berderet dari sisi barat ke sisi timur.
Tiga kompleks tersebut yakni:
- Kelompok Makam Raja-raja Mataram Islam, terdiri dari 2 kedhaton: Kedhaton Sultan Agungan dan Kedhaton Pakubuwanan.
- Kelompok Makam Raja-raja Kasultanan Yogyakarta, terdiri dari 3 kedhaton: Kedhaton Kasuwargan, Kedhaton Besiyaran, dan Kedhaton Saptarengga.
- Kelompok Makam Raja-raja Kasunanan Surakarta, terdiri dari 3 kedhaton: Kedhaton Bagusan, Kedhaton Astana Luhur, serta Kedhaton Girimulya.
Daftar Raja yang Dimakamkan di Imogiri
Melansir Kompas.com, berikut nama raja-raja yang dimakamkan di Pajimatan Imogiri beserta nama kedhaton:
- Kedhaton Sultan Agungan: Sultan Agung, Sunan Amangkurat II, Sunan Amangkurat III
- Kedhaton Pakubuwanan: Sunan Paku Buwana I, Sunan Amangkurat IV, Sunan Paku Buwana II
- Kedhaton Bagusan/Kasuwargan: Sunan Paku Buwana III, Sunan Paku Buwana IV, Sunan Paku Buwana V
- Kedhaton Astana Luhur: Sunan Paku Buwana VI, Sunan Paku Buwana VII, Sunan Paku Buwana VIII, Sunan Paku Buwana IX
- Kedhaton Girimulyo: Sunan Paku Buwana X, Sunan Paku Buwana XI
- Kedhaton Kasuwargan Yogyakarta: Sultan Hamengku Buwana I dan III
- Kedhaton Besiyaran: Sultan Hamengku Buwana IV, Sultan Hamengku Buwana V, Sultan Hamengku Buwana VI
- Kedhaton Saptarengga: Sultan Hamengku Buwana VII, Sultan Hamengku Buwana VIII, Sultan Hamengku Buwana IX.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com)
Pakubuwana XIII Meninggal Dunia
| Pembahasan Penerus Takhta Raja Keraton Solo Libatkan Tedjowulan, KGPH Purbaya Berpeluang Besar |
|---|
| Soal Raja Baru Keraton Solo Penerus Pakubuwana XIII, Adik Sinuhun Tak Tahu Apakah Ada Wasiat |
|---|
| KGPH Purbaya Berpeluang Besar Jadi Penerus Pakubuwana XIII, Dulu Penobatan Putra Mahkotanya Ditolak |
|---|
| Jokowi Melayat dan Ikut Menyalatkan Jenazah Pakubuwana XIII di Keraton Solo |
|---|
| 2 Adik Raja Solo Rasakan Sasmita Wafatnya Pakubuwono XIII, Baju Koko hingga Pohon Tumbang |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.