Berita Viral
Rana Penampar Siswa Loncat Pagar Banjir Dukungan, Puluhan Guru Datangi SMPN 2 Jalancagak Subang
Puluhan guru mendatangi SMP Negeri 2 Jalancagak di Subang untuk memberikan dukungan kepada Rana Saputra, guru yang menampar siswa loncat pagar.
Ringkasan Berita:
- Puluhan guru mendatangi SMP Negeri 2 Jalancagak di Subang untuk memberikan dukungan kepada Rana Saputra.
- Rana Saputra menjadi sorotan setelah menampar siswa yang kedapatan meloncat pagar.
- Kasus penganiayaan tersebut telah berakhir damai.
TRIBUNNEWS.COM - Rana Saputra, guru yang menampar siswa loncat pagar di Kabupaten Subang, Jawa Barat, banjir dukungan.
Puluhan guru mendatangi SMP Negeri 2 Jalancagak, Kabupaten Subang, tempat Rana mengajar.
Mereka datang sebagai bentuk solidaritas dan dukungan kepada Rana.
Rana Saputra, guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menampar siswanya berinisial ZR (16) karena ketahuan loncat pagar yang baru selesai dibangun.
Orang tua ZR yang tidak terima kemudian mendatangi sekolah.
Namun, ketegangan justru terjadi antara orang tua ZR dengan Rana. Orang tua ZR lantas merekamnya dan mengunggah di media sosial hingga viral.
Kasus ini sempat menjadi perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dedi bahkan menyatakan siap membela Rana jika kasus tersebut dibawa ke ranah hukum.
Kini, diketahui, kasus guru menampar siswa itu telah berakhir damai.
Pantauan TribunJabar.id, puluhan guru mendatangi SMP Negeri 2 Jalancagak mengenakan batik khas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Mereka membawa bendera organisasi sebagai bentuk aksi damai mendukung rekannya, Rana Saputra.
Ketua PGRI Kabupaten Subang, Aep Saepudin mengatakan, kedatangan para guru bukan untuk memprovokasi.
Baca juga: Dedi Mulyadi Datangi Sekolah di Subang usai Viral Guru Tampar Siswa: Sanksi Jangan Kekerasan
Adapun tujuan mereka datang untuk bersilaturahmi sekaligus menunjukkan wajah PGRI yang menjunjung kebersamaan.
"Insya Allah kegiatan ini untuk bersilaturahmi. Kami ingin menunjukkan bahwa PGRI hadir untuk memperkuat sinergi antara guru dan orang tua."
"Karena mendidik anak itu bukan hanya tugas guru, tapi juga tanggung jawab orang tua," ujar Aep kepada wartawan di SMPN 2 Jalancagak, Kabupaten Subang, Jumat (7/11/2025).
Aep menegaskan, pihaknya tetap mendorong para guru agar semangat menegakkan kedisiplinan siswa, namun dengan cara-cara yang lebih mendidik dan humanis.
"Kami tetap mengimbau guru-guru agar disiplin tetap ditegakkan, tetapi tekniknya harus lebih pedagogis."
"Misalnya memberi tugas membersihkan lingkungan sekolah, itu lebih bermanfaat. Anak jera, sekolah pun bersih," ucapnya.
Aep menambahkan, ZR siswa yang ditampar Rana sudah kembali bersekolah seperti biasa.
"Hari ini anaknya sudah masuk sekolah, terlihat enjoy di kelas. Jangan sampai ada tekanan psikologis. Semua pihak sudah sepakat menyelesaikan persoalan ini secara damai," ungkapnya.
Berakhir Damai
Terkini, kasus guru menampar siswa yang loncat pagar di Subang, telah diselesaikan secara damai.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, Heri Sopandi mengatakan, insiden tersebut disimpulkan sebagai kesalahpahaman dan ledakan emosi spontanitas dari guru dan orang tua siswa.
Heri menerangkan, persoalan tersebut sebenarnya telah diselesaikan secara internal sebelum video kejadian viral.
Namun, persoalan kembali memanas lantaran adanya ketidakpuasan dari orang tua siswa.
Begitu video perseturuan itu viral, Dinas Pendidikan Subang segera mengambil langkah cepat dengan memanggil kepala sekolah dan guru yang terlibat.
Persoalan ini bahkan juga mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Pak Gubernur juga memanggil mereka ke Gedung Sate bersama orang tua siswa. Pada akhirnya, semua pihak sepakat bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tapi juga orang tua," ucap Heri, Kamis (6/11/2025), dilansir TribunJabar.id.
Kini, situasi sudah kembali kondusif. Bahkan, siswa yang sempat ditampar guru sudah mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah seperti biasa.
"Informasi terakhir, anak tetap melanjutkan sekolah seperti biasa. Ini hanya kesalahpahaman. Guru juga manusia, orang tua juga punya emosi. Kadang terjadi spontanitas," ungkap dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Solidaritas Guru PGRI Datangi Sekolah di Subang Bawa Bendera, Dukung Guru Rana
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Deanza Falevi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.