Sabtu, 15 November 2025

Longsor di Cilacap

17 Orang Hilang Akibat Longsor di Cilacap, Ketebalan Longsor Mencapai 8 meter

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan langkah modifikasi cuaca mengurangi potensi hujan. 

Editor: Erik S
/Yuta Isyahya
TANAH LONGSOR - Tim penyelamat bekerja di lokasi setelah tanah longsor melanda Desa Cibeunying di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia, 14 November 2025. Dua orang ditemukan tewas, tiga lainnya luka-luka, dan 21 orang masih hilang setelah tanah longsor melanda provinsi Jawa Tengah, Indonesia, Kamis malam, kata seorang pejabat pada Jumat pagi. (Photo by Yuta Isyahya/Xinhua) 
Ringkasan Berita:
  • Tim SAR Gabungan terkendala kedalaman longsor mencapai 8 meter
  • BNPB melakukan modifikasi cuaca kurangi potensi hujan
  • BNPB kembali menambah jumlah alat berat untuk memudahkan pencarian

TRIBUNNEWS.COM, CILACAP- Tim SAR gabungan masih berusaha melakukan operasi pencarian korban hilang akibat longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

17 korban diduga masih hilang akibat tanah longsor yang terjadi pada Kamis (13/11/2025) malam lalu. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan langkah modifikasi cuaca mengurangi potensi hujan. 

Baca juga: 4 Korban Longsor Cilacap Berhasil Ditemukan, Bocah 6 Tahun Tewas di Worksite A-2 Longsor Majenang

Modifikasi cuaca dilakukan dengan menabur garam di awan. Armada dan logistik rencananya akan diberangkatkan dari Lanud Husein Sastranegara, Bandung.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Budi Irawan, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala BNPB untuk percepatan pelaksanaan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

"Tadi saya sudah berkoordinasi dengan Kepala BNPB. Kami minta agar di wilayah sini, di Kabupaten Cilacap, diadakan modifikasi cuaca," kata Budi Irawan saat ditemui di lokasi bencana, Sabtu (15/11/2025).

Tertimbun 8 Meter

Ketebalan material longsor di Desa Cibeunying mencapai 8 meter. Kondisi tersebut menjadi salah satu kendala yang dialami tim SAR gabungan dalam melakukan operasi pencarian korban hilang selama beberapa hari terakhir.

"Karena kita lihat bersama bahwa korban-korban ini tertimbun sangat dalam, terutama yang di bawah (Dusun Tarukahan). Itu ada kedalaman dari 2-3 meter sampai dengan 8 m," ungkap Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Budi Irawan di lokasi bencana, Sabtu (15/11/2025).

Oleh karena itu, hari ini pihaknya kembali menambah jumlah alat berat untuk memudahkan pencarian.

"Awalnya alat berat hanya ada dua, kemudian tambah dua menjadi empat. Sekarang sudah bertambah lagi menjadi tujuh. Dan kami dapat perbantuan lagi dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Ibu Diana. Nantinya akan ada sampai dengan 12 alat berat," jelas Budi.

Selain pencarian korban, pemerintah juga memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar para korban dan masyarakat terdampak.

Baca juga: Cerita Warga yang Selamat saat Longsor Melanda Cilacap, Bertahan Hidup Ketika Tubuh Terkubur Lumpur

"Perlu kami sampaikan juga bahwa untuk diketahui seluruh kebutuhan dasar baik korban maupun terdampak dari bencana alam ini semuanya sudah terpenuhi. Jadi kami sampaikan seluruh kebutuhan dasar semuanya sudah terpenuhi," ujar Budi.

Sementara itu, hingga hari ketiga pencarian, total terdapat enam korban meninggal yang ditemukan. Adapun korban hilang masih 17 orang. (Kompas.com/Tribunnews)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved