Sabtu, 22 November 2025

Longsor di Banjarnegara

Cerita Warga Banjarnegara Lari ke Hutan untuk Selamatkan Diri dari Terjangan Longsor

Inilah cerita 2 warga Dusun Situkung saat longsor terjadi pada Minggu (16/11/2025) kemarin di Banjarnegara. Ada yang lari ke hutan hingga kandang sapi

Dok Warga - Tribun Jateng/Farah Anis Rahmawati
LONGSOR BANJARNEGARA - Longsor menimbun rumah di Dukuh Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (16/11/2026) sore (kiri). Etini, warga korban longsor di Dusun Situkung saat dijumpai di Kantor Kecamatan Pandanarum yang menjadi lokasi pengungsian, Selasa (18/11/2025). Etini termasuk korban selamat dari bencana tanah longsor, ia berhasil bertemu suami dan anaknya. 
Ringkasan Berita:
  • Seorang warga bernama Eti menceritakan detik-detik ia selamat dari longsor di Banjarmasin
  • Longsor datang saat ia tengah menonton TV bersama keponakannya
  • Suara gemuruh terdengar pada pukul 14.00 WIB

TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga yang selamat dari longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah ceritakan detik-detik ia selamat dari longsor yang terjadi pada Minggu (16/11/2025) kemarin.

Sesaat sebelum bencana datang, ia tengah asyik menonton TV bersama keponakannya.

Namun, tiba-tiba ia mendengar gemuruh dan didepan rumahnya sudah banyak warga.

"Waktu itu sekitar jam 2 siang, padahal gak ada hujan. Tapi tiba-tiba saya denger ada suara seperti gluduk mau hujan, terus tiba-tiba di depan udah ramai katanya tanahnya udah longsor," katanya saat dijumpai di posko pengungsian, Selasa (18/11/2025).

Mengutip TribunBanyumas.com, melihat warga yang berhamburan, ia langsung keluar dari rumah bersama dengan adik, keponakan, dan kedua orang tuanya.

"Pas saya keluar, orang-orang udah ramai, katanya udah mau ngungsi, jadi saya langsung ikutan lari aja," katanya.

Eti menyelamatkan diri tanpa membawa barang apapun.

Ia hanya mengikuti warga yang berlari ke hutan.

"Tapi pas saya lari itu, saya nggak sama suami sama anak saya. Suami saya lagi kerja di bawah, anak saya juga lagi keluar ke bawah, rasanya udah nggak tenang banget, tapi pikiran saya si pasti mereka selamat, asalkan mereka nggak naik ke atas," terangnya.

Eti menceritakan betapa mencekamnya saat kejadian.

Para warga, ujar Eti, terus berlari hingga berhasil tiba di hutan.

Baca juga: Tanah Masih Bergerak, Tim SAR Cari Warga yang Hilang di Banjarnegara Tanpa Bantuan Alat Berat

"Ya Allah, waktu saya lari tanah itu geraknya cepet banget mbak, saya takut nggak selamat. Tapi waktu itu saya tetep lari aja yang penting bisa menyelamatkan diri, walaupun pikiran saya kemana-mana karena nggak ada anak, nggak ada suami di samping saya," katanya.

Rasa takut tersebut pun mereda ketika ia akhirnya kembali bersama anak dan suaminya.

"Jam 5 sore alhamdulilah kita berhasil dievakuasi. Tapi kita jalan mba ke Desa Pandanarumnya, ada lah sekitar dua jam,"

"Jadi kita baru sampai di desa itu sekitar jam 7 malam," katanya.

Warga Dusun Situkung lainnya, Tusri mengatakan, saat longsor menerjang permukiman, puluhan warga langsung panik berlari.

Mereka lantas menuju ke sebuah kandang sapi yang berjarak sekira 300 meter dari permukiman.

Mengutip TribunBanyumas.com, kandang sapi tersebut menjadi titik kumpul dan titik paling aman yang ternyata telah disiapkan oleh warga apabila ada bencana alam terjadi.

"Dulu pernah ada kejadian serupa (longsor), sekitar tahun 2017, tapi gak separah ini."

"Waktu itu diarahkan juga untuk mengungsi ke kandang sapi, karena lokasi itu katanya aman," ungkapnya saat ditemui di posko pengungsian di Kantor Kecamatan Pandanarum, Senin (17/11/2025).

Meski telah menjadi titik aman, untuk mencapainya tidaklah mudah.

Terlebih saat warga panik, mereka harus berlari ratusan meter untuk mencapainya.

Tusri menceritakan, saat warga berlarian, terdengar banyak teriakan dan tangisan.

"Ada juga ibu-ibu yang manggil-manggil anaknya karena belum ketemu kemarin malam," ujarnya.

Ia menuturkan, total ada 51 orang yang bertahan di kandang sapi dan kandang kambing di sekitaran lokasi tersebut.

"Total ada 51 orang yang bertahan."

Baca juga: Cerita Korban Selamat dari Longsor di Banjarnegara, Kandang Sapi  Jadi Titik Paling Aman

"Kami ke situ (kandang sapi) karena memang sebelumnya sudah dikasih tau, kalau ada apa-apa, larinya ke kandang itu.

"Katanya lebih aman, jauh dari tebing longsoran."

"Karena kan kurang lebih jaraknya sekitar 300 meter dari rumah dan lokasi kejadian," terangnya.

Ia menuturkan, puluhan warga termasuk dirinya harus bertahan sejak Minggu sekira pukul 16.00 WIB.

Mereka baru dievakuasi petugas ke Kantor Kecamatan Pandanarum hari ini, Senin (17/11/2025) pukul 11.20 WIB.

Meski begitu, Tusri dan warga lainnya harus berjalan sekira dua jam untuk menuju titik jemput evakuasi dengan melewati jalanan yang licin dan retakan tanah.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Kisah Eti Lari Berpacu dengan Longsor di Pandanarum, Selamat Usai Masuk Hutan

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunBanyumas.com, Farah Anis Rahmawati)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved