Rabu, 27 Agustus 2025

Kehebatan Rudal Kh-29, Senjata Andalan TNI AU untuk Menghancurkan Sasaran di Darat

AU AS mulai menggunakan AGM-65Maverick sejak 1972 dan kini telah memasuki masa operasional 42 tahun serta digunakan oleh lebih 30 negara.

Angkasa
Rudal KH-29 

Dari sisi kompatibilitas penggunaannya, Kh-29 dapat diluncurkan dari Su-22, Su-24, Su25, MiG-27, MiG-29, Su-27/30, Su-33, Su-34, dan bahkan penempur terbaru Su-27SM maupun Su-35.

Sementara Maverick dapat diluncurkan dari pesawat F-16, F-15, F/A-18, AV-8B, A-10, Hawk 100/200 dan beberapa pesawat baru seperti FA-50 dari Korea Selatan.

Di medan perang, Maverick tercatat lebih banyak digunakan di perang-perang besar. Termasuk dalam Operasi Badai Gurun di Irak tahun 1991.

Sebanyak 5.000 rudal ini diluncurkan untuk menghancurkan kendaraan-kendaraan lapis baja Irak. Kemudian tahun 2003 sekira 1.000 rudal ini kembali diluncurkan dalam Operasi Iraqi Freedom.

TNI AU telah melengkapi armada Flanker Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin dengan rudal Kh-29T dan Kh-29TE (extended range).

Tidak ada perbedaan mencolok dari kedua varian ini kecuali jarak jangkau yang lebih jauh untuk varain Kh-29TE serta bobot yang lebih berat dan dimensi panjang yang lebih pendek sedikit.

Kedua rudal ini berpemandu TV pasif (passive TV guided).

Kh-29T/TE memiliki ciri khas berupa kepala bulat dengan kaca transparan serta sirip-sirip lebar dan tipis di bagian depan dan belakang. Hal ini berbeda dengan varian Kh-29L yang memiliki kepala mengecil dan meruncing berpemandu laser semi aktif.

Basis rancangan Kh-29 secara umum diambil dari rudal udara ke udara R-60 (AA-8 Aphid), menunjukkan sisa-sisa peninggalan Molniya dalam merancang rudal udara ke udara sebelumnya.

Sementara pemandu TV-nya diambil dari Kh-59 (AS-13 Kingbolt), rudal jelajah buatan Raduga.

Sumber: Angkasa
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan