Senin, 25 Agustus 2025

Fenomena Astronomi Pekan Kedua Agustus 2020: Puncak Hujan Meteor Perseid hingga Konjungsi Bulan-Mars

Berikut Fenomena Astronomi pekan ke-2 Agustus berdasar catatan Pusat Sains Antariksa Lapan, Puncak Hujan Meteor Perseid hingga Konjungsi Bulan-Mars.

Editor: Daryono
SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
Suasana malam saat sejumlah penghobi astronomi menunggu hujan meteor geminids di Joel Bongalow Restoran, Kuala Cut, Lampuuk, Banda Aceh, Kamis (14/12/2017) pukul 03.00 dini hari. Suasana fenomenal alam yang terjadi sejak pukul 02.00 hingga 04.00 dini hari di Aceh ini tidak terlihat jelas. SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR 

Konjungsi ini akan berakhir ketika senja bahari/nautika berakhir, yakni 24 menit sebelum matahari terbit.

Ketika konjungsi Bulan-Mars ini, bulan akan terpisah sejauh 4,3 derajat terhadap Mars.

Baca: 16 Keajaiban Alam di Dunia yang Menunjukkan Betapa Uniknya Planet Bumi, Ada yang di Indonesia!

3. Bulan di Fase Perbani

Pada 11 Agustus nanti, bulan akhir berada di puncak fase perbani akhir, tepatnya pada pukul 23.44 WIB.

Saat itu, bulan berjarak 401.942 km dari bumi dan akan tampak dengan lebar sudut 29,7 menit busur.

Letak bulan saat perbani akhir ini berada di arah timur-timur laur dan berkulminasi di arah utara ketika matahari terbit.

Bulan berada di Manzilah Botein (Delta Arietis) di konstelasi rasi bintang Aries.

Pada hari itu, bulan terbit pada waktu tengah malam dan akan terbenam pada siang/tengah hari.

4. Puncak Hujan Meteor Perseid

Fenomena astronomi yang menarik lainnya yakni terjadinya puncak hujan meteor perseid.

Hujan meteor Perseid yang terjadi sejak 17 Juli 2020 lalu akan mencapai puncaknya pada 12-13 Agustus 2020.

Hujan meteor perseid ini akan berakhir pada 24 Agustus mendatang.

Menurut Lapan, intensitas maksimum hujan meteor ini mencapai 60-70 meteor tiap jamnya dengan kelajuan meteor mencapai 212.400 km/jam.

Hujan meteor ini berasal dari sisa-sia debu komet 109P/Swift-Tuttle dan dapat disaksikan mulai tengah malam hingga fajar bahari/nautika berakhir, yakni 24 menit sebelum matahari terbit.

Dinamai hujan meteor perseid, hal ini berdasarkan titik radian (titik asal munculnya hujan metero) yang terletak di konstelasi rasi bintang Perseus.

Nanti Malam, Hujan Meteor Perseid Hiasi Langit Indonesia
Hujan Meteor Perseid (Ryan Hallock via MGN)

Baca: Meteorit Mars Akan Dipulangkan NASA ke Planet Asalnya Setelah 21 Tahun Berada di Bumi

5. Venus di Elongasi Barat Maksimum

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan