Senin, 11 Agustus 2025

2 Fenomena Langit Bisa Disaksikan Malam Ini, Konjungsi Merkurius-Spica dan Ekuinoks September

ada dua fenomena menarik di langit yang bisa Anda saksikan malam hari ini, Selasa (22/9/2020).

Editor: Tiara Shelavie
Space Tourism Guide
Ilustrasi Ekuinoks September 

TRIBUNNEWS.COM - Sembari menemani kejenuhan Anda, ada dua fenomena menarik di langit yang bisa Anda saksikan malam hari ini, Selasa (22/9/2020).

Dua fenomena tersebut adalah konjungsi Merkurius- Spica dan Ekuinoks September 2020.

Berikut penjelasan lebih rincinya.

1. Konjungsi Merkurius-Spica, pukul 18.26 WIB

Dalam keterangan resmi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), konjungsi atau kesejajaran antara planet Merkurius dan Spica akan terjadi pada petang nanti di hari ini.

Spica adalah bintang yang paling terang di antara bintang lainnya yang terletak di konstelasi Virgo. Spica digolongkan sebagai bintang variabel berganda.

Dalam sistem manzila Arab, Spica ini dikenal sebagai as-Simak. Sementara dalam sistem manzilah India, Spica disebut Caitra yang bermaka yang paling terang.

Puncak konjungsi atau kesejajaran Merkurius-Spica menurut Lapan, akan terjadi pada pukul 18.26 WIB dengan sudut pisah 0,27 derajat.

Bagi Anda yang penasaran dan ingin mengamatinya, bisa sekali dilakukan dengan mata telanjang atau tanpa bantuan alat optik.

Namun, dengan catatan kondisi langit cerah, bebas dari polusi cahaya maupun bebas dari penghalang di sekitar medan pandang. Maka, Anda dapat mengamatinya di langit tepatnya arah Barat dengan ketinggian 10.7 derajat.

2. Ekuinoks September

Ekuinoks September
Ekuinoks September (Daily Express)

Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa ekuinoks adalah peristiwa di mana deklinasi Matahari senilai dengan garis khatulistiwa atau ekuator (0º).

"Persisnya, deklinasi matahari akan tepat bernilai nol pada pukul 20.41 WIB," kata Marufin kepada Kompas.com, Rabu (2/9/2020).

Marufin berkata, dalam ekuinoks maka durasi siang yaitu sejak terbit hingga terbenamnya Matahari, akan sama panjang dengan durasi malam di seluruh penjuru Bumi.

"Dan saat Matahari terbit di hari itu, ia akan terbit tepat di titik timur," ujarnya.

Sebaliknya, saat terbenam maka akan tepat berada di titik barat.

Dalam momen ekuinoks, manakala Matahari berkedudukan tepat di atas kepala (menempati titik zenith), maka setiap bayang-bayang benda tegak yang berdiri di atas garis khatulistiwa akan menghilang untuk sesaat.

"Di Pontianak, momen ini biasanya dirayakan dengan festival khusus," tuturnya.

Untuk diketahui, ekuinoks yang terjadi pada bulan September 2020 ini merupakan kesempatan kedua sekaligus terakhir sepanjang tahun 2020.

Serta, ekuinoks ini disebut juga autumnal equinoks karena merupakan penanda awal musim gugur bagi negara-negara subtropis di Belahan Bumi Utara (BBU).

Sedangkan, untuk di Belahan Bumi Selatan, ekuinoks kali ini menandakan vernal equinoks atau penanda awal musim semi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Malam Ini, Konjungsi Merkurius-Spica dan Ekuinoks September Hiasi Langit Indonesia"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan