Fakta-fakta Bunga Edelweis dan Alasan Mengapa Tidak Boleh Dipetik
Berikut adalah penjelasan mengapa bunga Edelweis tidak boleh dipetik. Simak juga fakta unik bunga Edelweis.
Penulis:
Widya Lisfianti
Editor:
Tiara Shelavie
1. Dijuluki bunga abadi
Adanya julukan ini karena Edelweis memiliki waktu mekar yang lama hingga 10 tahun lamanya.
Hormon etilen yang ada pada bunga Edelweis bisa mencegah kerontokan kelopak bunga dalam waktu yang lama.
Oleh karena itu, pesona bunganya dapat terjaga lebih lama.
2. Tanaman yang familiar di kalangan pendaki
Edelweis banyak tumbuh di gunung-gunung Indonesia.
Maka dari itu, tanaman ini sudah familiar di kalangan pendaki.
Beberapa gunung yang menyajikan hamparan padang Edelweis antara lain Gede Pangrango di Alun-alun Suryakencana, Gunung Sumbing menjelang puncak, Gunung Lawu via Candi Cetho di Pasar Dieng, dan Gunung Merbabu di Sabana 2.
3. Dapat bertahan di tanah tandus
Dikenal sebagai bunga yang tumbuh di pegunungan, Edelweis juga memiliki cara bertahan hidup yang kuat, bahkan di tanah tandus sekalipun.
Edelweis mampu membentuk mikoriza yang dapat memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.
4. Ditemukan di Indonesia lebih dari 200 tahun yang lalu
Bunga Edelweis di Indonesia ditemukan pertama kali oleh naturalis berkebangsaan Jerman bernama Georg Carl Reindwardt ketika berada di lereng Gunung Gede, Jawa Barat.
Ia menemukan bunga ini pertama kali pada 1819 yang berarti Edelweis sudah ada di Indonesia lebih dari 200 tahun.
5. Waktu mekar Edelweis
Bunga Edelweis umumnya memiliki waktu mekar April-Agustus.
Bunga Edelweis mekar saat musim hujan telah berakhir.
Mekarnya bunga Edelweis di bulan-bulan tersebut dikarenakan pancaran matahari yang masih intensif untuk proses perkembangan Edelweis.
(Tribunnews.com/Widya) (Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya)
Artikel lainnya seputar Bunga Edelweis