Senin, 25 Agustus 2025

Virus Corona

Ingin PTM Bebas Covid-19, Siswa SD di Klaten Ciptakan Automatic Ozone Machine untuk Sterilkan Udara

Pandemi Covid-19 yang sudah setahun lebih menjadi wabah global di seluruh dunia memunculkan ide kreatif 2 siswa SD di Klaten.

TRIBUNJOGJA.COM/ Almurfi Syofyan
Muhammad Eko Pujiyanto dan Adiyatma Faturohman saat memamerkan automatic ozone machine buatannya, Kamis (21/10/2021). 

Menurut Agur, cara kerja dari alat tersebut cukup sederhana, dimana alat berbentuk segi panjang itu bisa mengeluarkan ozon dan lalu disemburkan melalui kipas dari dalam alat itu.

Saat alat itu hidup, ruangan kelas harus dikosongkan untuk mensterilkan udara yang ada.

Alat itu, lanjutnya membutuhkan energi sebesar 300 watt dengan hasil sekitar 10 gram per jam.

"Proses pembuatan alat ini sudah satu bulan yang lalu. Ini memang ide dari kedua siswa itu, selama ini kan sudah belajar soal robotika dan sekarang mereka mau mengaplikasikannya," imbuh dia.

Muhammad Eko Pujiyanto (11) dan Adiyatma Faturohman (11), pelajar kelas 5 SDN 2 Butuhan, menunjukan hasil rakitan Automatic Ozone Machinenya, di SDN 2 Butuhan, Desa Butuhan Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Kamis (21/10/2021).
Muhammad Eko Pujiyanto (11) dan Adiyatma Faturohman (11), pelajar kelas 5 SDN 2 Butuhan, menunjukan hasil rakitan Automatic Ozone Machinenya, di SDN 2 Butuhan, Desa Butuhan Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Kamis (21/10/2021). (TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)

Ingin Sekolahnya Aman Dari Covid-19

Dua pelajar kelas 5 di SDN 2 Butuhan, Desa Butuhan, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten berhasil merakit Automatic Ozone Machine.

Mereka membutuhkan waktu 1 bulan untuk merakit benda tersebut.

Kedua pelajar tersebut, diketahui bernama Muhammad Eko Pujiyanto (11) dan Adiyatma Faturohman (11), warga Desa Transan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten.

Ditemani Adiyatma Faturohman, Muhamad Eko Pujiyanto mengatakan ia dan rekannya merakit mesin tersebut agar ia dan teman-temannya dapat sekolah dengan aman dari Covid-19.

"Kami membuat benda ini untuk mengurangi dampak penularan, kami membuat alat tersebut agar bisa digunakan di sekolah," kata Eko kepada TribunSolo.com, kamis (21/10/2021).

Eko mengatakan, biaya yang digunakan membuat mesin tersebut sekitar Rp 750 ribu.

Dapat Hadiah, Mesinnya Langsung Dipesan
Sementara itu, Kepala SDN 2 Butuhan, Suwanto mengatakan jika pihak sekolah sangat mengapresiasi karya dua siswa itu karena memiliki keahlian dalam bidang robotika.

"Karya anak ini sangat kami apresiasi, kita berencana untuk mengembangkan ini dan di pasang di setiap ruangan. Sekarang kan baru uji coba satu," ucapnya.

Suwarto mengaku bangga ada dua anak didiknya yang mampu merakit Automatic Ozone Machine.

"Kedua siswa kami telah mengangkat nama baik sekolah, nantinya kami akan memberi hadiah," kata Suwarto.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan