Kamis, 28 Agustus 2025

Fenomena Astronomi Bulan November 2021: Gerhana Bulan Sebagian hingga Nadir Ka'bah

Simak inilah daftar fenomena astronomi yang akan terjadi di bulan November 2021, terjadi fenomena Gerhana Bulan Sebagian hingga Nadir Ka'bah.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
Warta Kota/Alex Suban
Gerhana bulan parsial atau gerhana bulan sebagian terlihat dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/7/2019) subuh. Ini daftar fenomena astronomi yang akan terjadi di bulan November 2021, terjadi fenomena Gerhana Bulan Sebagian hingga Nadir Ka'bah. 

Intensitas maksimum hujan meteor ini berkisar 11-14 meteor per jam untuk wilayah Indonesia.

Proses gerhana bulan parsial terlihat dari kawasan Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (17/7/2019) dinihari. Gerhana Bulan sebagian dengan durasi lebih dari lima jam tersebut merupakan gerhana bulan satu-satunya yang bisa disaksikan di Indonesia sepanjang tahun 2019, dan akan muncul kembali gerhana total pada 26 Mei 2021. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Proses gerhana bulan parsial terlihat dari kawasan Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (17/7/2019) dinihari. Gerhana Bulan sebagian dengan durasi lebih dari lima jam tersebut merupakan gerhana bulan satu-satunya yang bisa disaksikan di Indonesia sepanjang tahun 2019, dan akan muncul kembali gerhana total pada 26 Mei 2021. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Gerhana Bulan Sebagian (19 November)

Sebagian wilayah Indonesia akan mengalami gerhana Bulan sebagian yang puncaknya akan terjadi pada pukul 16.02.56 WIB/17.02.56 WITA/18.02.56 WIT.

Puncak gerhana terjadi beberapa menit setelah puncak fase purnama yang terjadi pukul 15.57.30 WIB/16.57.30 WITA/18.57.30 WIT.

Magnitudo gerhana kali ini sebesar 0,9785 atau han 97,85% diameter Bulan tertutup piringan umbra Bumi.

Fase gerhana penumbra dimulai pada pukul 13.00.23 WIB/14.00.23 WITA/15.00.23 WIT, kemudian fase gerhana sebagian dimulai pada pukul 14.18.24 WIB/15.18.24 WITA/16.18.24 WIT.

Fase gerhana sebagian berakhir pukul 17.47.26 WIB/18.47.26 WITA/19.47.26 WIT, sedangkan fase gerhana penumbra berakhir pada pukul 19.05.31 WIB/20.05.31 WITA/21.05.31 WIT.

Total durasi parsialitas gerhana kali ini adalah selama 3 jam 29 menit 2 detik dan durasi penumbralitas gerhana selama 6 jam 5 menit 8 detik.

Baca juga: Mengenal Fenomena Alam Pelangi, Proses Terbentuknya hingga Jenis-jenisnya

Baca juga: Letak Astronomis dan Iklim Matahari Negara-negara ASEAN: Indonesia, Brunei Darussalam hingga Laos

Puncak Hujan Meteor Alfa Monocerotid (21-22 November)

Hujan meteor ini aktif sejak 15 November hingga 25 November dan intensitas maksimumnya terjadi pada 22 November pukul 02.30 WIB/ 03.30 WITA/ 04.30 WIT.

Alfa Monocerotid berasal dari sisa debu komet C/1917 F1 (Mellish).

Puncak Hujan Meteor Orionid November (28-29 November)

Perbedaan Orionid kali ini dengan yang terjadi di bulan Oktober, yaitu Orionid November merupakan hujan meteor minor dikarenakan intensitas maksimumnya saat di zenit hanya 3 meteor per jam.

Sumber hujan meteor ini juga belum diketahui dengan pasti.

Hujan meteor ini aktif sejak 14 November hingga 6 Desember dan intensitas maksimumnya terjadi pada 28 November pukul 22.30 WIB/ 23.30 WITA/ 00.30 WIT.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan