Sabtu, 6 September 2025

Omicron Masuk Hong Kong, Masker 'Egois' Ini Jadi Kambing Hitam, Berikut Penjelasannya

Hong Kong menjadi salah satu negara di Asia yang telah dimasuki oleh Covid-19 dari varian Omicron.

Editor: Hendra Gunawan
Shutterstock
Ilustrasi penggunaan masker, masker berkatup. 

TRIBUNNEWS.COM -- Hong Kong menjadi salah satu negara di Asia yang telah dimasuki oleh Covid-19 dari varian Omicron.

Hingga Senin (29/11/2021) sore, negeri itu telah mencatat tiga kasus covid-19 dengan varia yang dianggap lebih menular dibanding Delta tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, seorang pejabat kesehatan di Hong Kong dalam konferensi persnya mengatakan, kasus ketiga adalah seorang pria (37) yang tiba di Hong Kong dari Nigeria pada Rabu (24/11/2021).

Pekan lalu, otoritas kesehatan Hong Kong mengatakan bahwa masker katup adalah masker egois yang menjadi dalang penularan varian Omicron di Hong Kong.

Baca juga: Varian Omicron Dapat Menular ke Penyintas, Satgas: Masyarakat Tetap Tenang dan Hati-hati

Hal itu berdasar penyelidikan petugas kesehatan, termasuk pemeriksaan di Regal Airport Hotel, tempat dua kasus Omicron pertama di Hongjong di karantina.

Dikutip dari Washington Post, Rabu (24/11/2021), Yuen Kwok-yung yang merupakan ahli mikrobiologi dari Universitas Hong Kong mengatakan, salah satu orang yang terinfeksi Omicron menggunakan masker katup ketika mengambil makanan atau membuang sampah di luar kamarnya, bahkan terkadang dia tidak menggunakan masker.

Yuen mengatakan, masker katup adalah masker egois yang sangat mungkin meningkatkan penularan virus.

Baca juga: Nigeria Deteksi Kasus Pertama Covid-19 Varian Omicron dari Pelancong Afrika Selatan

"Desain masker katup ini agar bisa menyaring udara yang dihirup. Namun, udara yang dihembuskan melalui katup itu tidak disaring. Itu tidak bagus, egois," ungkap Yuen yang juga memberi masukan untuk kebijakan Covid di Hong Kong.

Sejak tahun lalu, penggunaan masker katup tidak disarankan.

Kenapa masker katup dilarang? Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan, jika orang yang terinfeksi Covid-19 menggunakan masker katup, maka virus dapat dengan mudah keluar dan menginfeksi orang di dekatnya.

Saat menarik napas, katup akan tertutup dan terbuka ketika pengguna menghembuskan napas.

Baca juga: Rumah Sakit Lisbon Menutup Layanan Departemen Pediatrik karena Dokter Positif Terpapar Omicron

Masker tersebut pada awalnya dibuat untuk pekerja industri agar para pekerja bisa bernapas lebih mudah di pabrik yang memerlukan masker.

Meski demikian, para ahli medis menyebut katup itu membuat masker tidak berguna.

Dalam laman resminya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat tidak merekomendasikan masker jenis ini karena tidak mampu mencegah penyebaran virus corona.

Menurut CDC, katup pernapasan itu memungkinkan tetesan pernapasan seseorang keluar dan menyebar ke orang lain.
A

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan