Rabu, 3 September 2025

Tahukah Anda, Indonesia 'Gudangnya' Gunung Berapi, Saat ini 4 Gunung Berstatus Siaga, Apa Saja?

Terbanyak di dunia dan menduduki peringkat pertama dengan jumlah korban jiwa terbanyak.

Editor: Hendra Gunawan
HO/Tribun Medan
Penampakan erupsi Gunung Sinabung, Senin (10/5/2021). 

TRIBUNNEWS.COM -- Indonesia adalah 'gudangnya' gunung berapi.

Berdasarkan keterangan resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), negeri ini memiliki jumlah gunung api aktif sebanyak 127.

Terbanyak di dunia dan menduduki peringkat pertama dengan jumlah korban jiwa terbanyak.

Dari 127 gunung api tersebut, hanya 69 gunung api aktif yang dipantau oleh PVMBG.

Dari 69 gunung yang masih aktif, saat ini ada 4 gunung api yang berstatus level Siaga III.

Baca juga: 4 Gunung Api di Indonesia Berstatus Siaga dan 17 Waspada, Ini Daftarnya

Keempat gunung berstatus Siaga III tersebut adalah Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur, Gunung Merapi di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, dan Gunung Sinabung di Sumatera Utara.

Tingkat aktivitas level III (Siaga) ini didasarkan pada hasil pengamatan visual dan instrumental peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi.

1. Gunung Semeru

Gunung Api Semeru terlatak di Kabupaten Lumajang, Malang, Jawa Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.108 LU, Longtitude 112.92 BT dan memiliki ketinggian 3676 Mdpl.

Disampaikan Yuda Prinardita Pura, A.Md dari Badan Geologi ESDM, hasil pengamatan visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-II.

Lava pijar Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (11/12/2021) malam. Satu pekan pascaerupsi, lava pijar masih terlihat di puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Lava pijar Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (11/12/2021) malam. Satu pekan pascaerupsi, lava pijar masih terlihat di puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO (SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

"Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat," jelasnya, Minggu (19/12/2021).

Baca juga: Pengelola Terapkan Pembatasan Kuota Pengunjung Gunung Bromo Saat Libur Nataru

Suhu udara di sekitar Gunung Semeru hari ini diketahui sekitar 23-33 derajat Celcius.

Untuk pengamatan kegempaan, ternyata hari ini sudah terjadi 7 kali gempa guguran dengan amplitudo 7-22 mm dan lama gempa 42-125 detik, serta 1 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 10 mm, dan lama gempa 13 detik.

Oleh sebab itu, masyarakat, pengunjung, relawan diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan