Minggu, 28 September 2025

Ditemukan Spesies Baru Cecak, Peneliti BRIN Beri Nama Cecak Pecel Madiun, Begini Penampakannya

Belum lama ini ditemukan cecak spesies baru. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menamakannya cecak pecelmadiun. Ini penampakannya.

Penulis: Anita K Wardhani
HO/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
CECAK PECEL MADIUN - Spesies cecak jarilengkung baru, Cyrtodactylus pecelmadiun, ditemukan di Jawa Timur. Cecak berwarna cokelat kehitaman ini hidup tak lebih dari 40 cm di atas tanah dan beradaptasi di berbagai habitat.  Penemuan ini semakin mengungkap keragaman tersembunyi dari spesies cecak jarilengkung di Jawa, yang sudah mulai dieksplorasi sejak zaman kolonial Belanda. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia kaya akan flora dan fauna. Belum lama ini ditemukan cecak spesies baru. 

Tim Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali berhasil mengidentifikasi dan mendeskripsi spesies baru cecak jarilengkung (genus Cyrtodactylus) dari Jawa Timur. 

Cecak tersebut diberi nama C. pecelmadiun yang terinspirasi dari kuliner khas Jawa Timur "pecel madiun".

Mengapa Pecel Madiun jadi inspirasi nama cecak ini? 

Jawabannya karena spesies ini ditemukan di sekitar Madiun, yakni di Maospati (Kabupaten Magetan yang berbatasan dengan Madiun) dan Mojokerto, daerah yang juga masih dalam wilayah Jawa Timur. 

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Awal Riyanto mengungkapkan bahwa spesies ini ditemukan di lingkungan urban seperti tanggul jembatan, tumpukan genteng, dan kebun di permukiman desa. 

Ia meyebutkan alasan menamakan jenis cecak jarilengkung itu dengan nama kuliner khas nusantara. 

Sebelum cecak pecelmadiun sudah ada penemuan spesies baru yang dinamakan berdasarkan kuliner daerah.

“Para peneliti ingin mengenalkan ragam kuliner Nusantara melalui dunia sains, sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya dalam deskripsi C. papeda dari Pulau Obi dan C. tehetehe dari Kepulauan Derawan,” ungkap Awal dalam keterangan tertulis. 

Penampakan Cecak Pecel Madiun 

CECAK PECEL MADIUN - Spesies cecak jarilengkung baru, Cyrtodactylus pecelmadiun, ditemukan di Jawa Timur. Cecak berwarna cokelat kehitaman ini hidup tak lebih dari 40 cm di atas tanah dan beradaptasi di berbagai habitat.  Penemuan ini semakin mengungkap keragaman tersembunyi dari spesies cecak jarilengkung di Jawa, yang sudah mulai dieksplorasi sejak zaman kolonial Belanda.
CECAK PECEL MADIUN - Spesies cecak jarilengkung baru, Cyrtodactylus pecelmadiun, ditemukan di Jawa Timur. Cecak berwarna cokelat kehitaman ini hidup tak lebih dari 40 cm di atas tanah dan beradaptasi di berbagai habitat.  Penemuan ini semakin mengungkap keragaman tersembunyi dari spesies cecak jarilengkung di Jawa, yang sudah mulai dieksplorasi sejak zaman kolonial Belanda. (HO/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN))

Bagaimana penampakan atau bentuk Cecak pecelmadiun?

Secara ilmu morfologi yang mempelajari struktur biologis, cecak ini memiliki warna dasar cokelat kehitaman. 

Cecak berjenis kelamin jantan dewasa memiliki panjang tubuh (Snout-Vent Length/SVL) hingga 67,2 mm, sementara betina mencapai 59,0 mm. 

Spesies ini memiliki 18–20 baris tuberkular dorsal yang tidak teratur di bagian tengah tubuh, yaitu 26–28 baris tuberkular antara ketiak dan selangkangan, serta 28–34 baris sisik perut. 

Pada individu jantan, terdapat ceruk precloacal dengan 32–37 pori precloacofemoral, sementara bagian subkaudalnya tidak memiliki sisik lebar.

"Kami mengamati bahwa C. pecelmadiun cenderung sebagai spesies generalis dalam hal habitat. Spesies ini ditemukan tidak lebih dari 40 cm di atas permukaan tanah, di berbagai lingkungan yang dekat dengan aktivitas manusia," ujarnya.


Ditemukan pada zaman kolonial, Cecak Jarilengkung pertama tersimpan di Museum Belanda

Cecak jarilengkung Jawa atau Cyrtodactylus marmoratus merupakan spesies yang pertama yang telah dideskripsi oleh Gray (1831), berdasarkan spesimen yang dikoleksi Heinrich Kuhl dan Johan Conrad van Hasselt. 

Saat ini, cecak jarilengkung itu tersimpan di Museum Naturalis, Belanda. 

Setelah 84 tahun berselang, de Rooij (1915) melaporkan keberadaan C. fumosus yang dideskripsi oleh Müller (1895), dan kemudian dikonfirmasi oleh Brongersma (1934).

cecak pecel madiun 22
CECAK PECEL MADIUN - Spesies cecak jarilengkung baru, Cyrtodactylus pecelmadiun, ditemukan di Jawa Timur. Cecak berwarna cokelat kehitaman ini hidup tak lebih dari 40 cm di atas tanah dan beradaptasi di berbagai habitat.  Penemuan ini semakin mengungkap keragaman tersembunyi dari spesies cecak jarilengkung di Jawa, yang sudah mulai dieksplorasi sejak zaman kolonial Belanda. (HO/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN))

Seiring perkembangan penelitian, beberapa spesies baru dari Jawa telah dideskripsi, antara lain C. semiadii (2014), C. petani (2015), C. klakahensis (2016), dan C. belanegara (2024). 

Namun, Mecke et al. (2016) menemukan bahwa populasi C. fumosus di Jawa sebenarnya merupakan variasi dari C. marmoratus. Riyanto et al. (2020) juga mensinonimkan C. klakahensis sebagai C. petani berdasarkan taksonomi integratif.

Secara filogenetik, C. pecelmadiun berkerabat dekat dengan C. petani, dengan jarak genetik 0,1–1,6 persen. Spesies ini menjadi bukti kedua keberadaan grup darmandvillei di Jawa setelah C. petani, grup ini melimpah di kawasan Sunda Kecil. 


Secara keseluruhan, Cyrtodactylus di Jawa terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu grup darmandvillei dan marmoratus, yang keduanya merupakan kompleks spesies. Kondisi ini semakin mendorong eksplorasi lebih lanjut untuk mengungkap keragaman tersembunyi (hidden diversity) dari Cyrtodactylus di Jawa.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Zootaxa pada edisi 16 Januari 2025 dan menjadi referensi penting dalam studi taksonomi serta konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia. 


"Penemuan ini semakin mendorong eksplorasi lebih lanjut untuk mengungkap keragaman tersembunyi (hidden diversity) dari Cyrtodactylus di Jawa, mengingat masih banyak spesies yang belum teridentifikasi secara menyeluruh," pungkas Awal.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan