Selasa, 2 September 2025

Gempa di Sulteng

Pilot Batik Air Ungkap Kalimat Terakhir Antonius Gunawan Agung sebelum Lompat dari Tower saat Gempa

Anthonius Gunawan Agung merupakan petugas ATC. Saat gempa terjadi, ia tengah mengarahkan penerbangan Batik Air ID 6231 yang dikemudikan pilot Mafella.

Penulis: Pravitri Retno W
Editor: Wahid Nurdin
Instagram/icoze_ricochet
Pilot Batik Air ID 6231, Ricosetta Mafella, mengungkapkan kalimat terakhir Anthonius Gunawan Agung padanya saat gempa terjadi, Jumat (28/9/2018). 

TRIBUNNEWS.COM - Anthonius Gunawan Agung menjadi satu di antara korban gempa yang melanda Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) lalu.

Pria berusia 22 tahun ini merupakan petugas Air Traffic Control (ATC) Airnav Indonesia.

Saat gempa terjadi, Anthonius tengah mengarahkan pesawat Batik Air ID 6231 terbang dari Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Palu menuju Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar.

Ia tetap berada di tower Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie saat gempa terjadi meski rekan-rekannya telah turun dan berhamburan keluar.

Anthonius tetap berada di tower untuk mengarahkan penerbangan Batik Air ID 6231 di tengah-tengah guncangan gempa.

Baca: Kronologi Meninggalnya Petugas ATC Usai Mengarahkan Pesawat Batik Air Terbang Saat Gempa di Palu

Baca: Anthonius Korbankan Nyawa demi Keselamatan Pesawat saat Gempa, Gun Romli: Selamat Jalan Pahlawan

"Anthonius telah memberikan clearance kepada Batik saat gempa terjadi. Anthonius sebagai petugas ATC yang bertanggung jawab penuh dengan menyelamatkan pesawat beserta penumpangnya," ujar Direktur Airnav Indonesia Novie Riyanto pada Sabtu (29/9/2018), dikutip dari Kompas.com.

Menurut Novie, Anthonius baru turun untuk menyelamatkan diri setelah ia melaksanakan tugasnya.

Sayang, ketika Anthonius turun, lantai 4 ambruk.

Menara ATC di bandara Mutiara, Palu yang rusak akibat gempa bumi 7,7 SR pada Jumat (28/9/2018) petang.(Istimewa)
Menara ATC di bandara Mutiara, Palu yang rusak akibat gempa bumi 7,7 SR pada Jumat (28/9/2018) petang.(Istimewa) (ISTIMEWA)

Ia memilih melompat hingga mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuhnya.

Anthonius sempat di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Karena rumah sakit Palu tidak memungkinkan untuk merawat Anthonius, ia dijemput helikopter dan diterbangkan ke Kalimantan.

Namun, Anthonius harus mengembuskan napas terakhirnya karena luka dan patah tulang di beberapa bagian tubuh.

Pada Sabtu (29/9/2018) lalu, seorang pilot Batik Air, Ricosetta Mafella, mengunggah foto Anthonius di akun Instagramnya.

Rupanya, Batik Air ID 6231 yang diarahkan Anthonius saat gempa terjadi dikemudikan oleh Mafella.

Mafella mengungkapkan kalimat terakhir yang diucapkan Anthonius setelah Batik Air berhasil lepas landas.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan