Sinopsis Film Tragedi Bintaro, Kisahkan Kecelakaan Kereta Api Paling Tragis Sepanjang Sejarah
Hari ini, 31 tahun silam, tepatnya tanggal 19 Oktober 1987 terjadi tragedi paling mengerikan dalam sejarah perkeretapian Indonesia.
Penulis:
Fathul Amanah
Editor:
Sri Juliati
Sementara Ibu Juned (Lia Chaidir) bekerja di konveksi.
Sesekali ia datang ke rumah nenek untuk menengok anaknya.
Sementara Ayah Juned Efendi (Asrul Zulmy) bekerja di bengkel.
Baca: 7 Fakta Tragedi Bintaro, 31 Tahun Lalu: Petugas Sempat Kejar Kereta, tapi Malah Disoraki Penumpang
Film ini diawali dengan adegan Juned bersama temannya menyusuri rel kereta api sambil membicarakan isu Koran Sinar Harapan yang akan dibredel.
Sementara itu, di sekolah, Mulyadi tidak boleh masuk kelas karena menunggak uang sekolah selama 4 bulan.
Melihat itu Juned menyuruh Mulyadi untuk meminta uang pada bapaknya.
Namun sang bapak menolaknya dengan alasan tak punya uang.
Juned yang cerdas akhirnya menemui sang bapak di bengkel untuk meminta uang, tetapi tidak diberi dengan alasan belum gajian.
Juned lalu ngambek dan lari meninggalkan bapaknya.
Bapaknya mengejar dan akhirnya memberinya uang, yang ternyata uang itu adalah uang untuk membayar sekolah kakaknya, Mulyadi.
Merasa hidupnya makin susah di Jakarta, Nenek Minah mengajak cucu-cucunya untuk pindah ke desa.
Nenek Minah berencana membawa cucu-cucunya berangkat dahulu, sedangkan Ibu Juned diminta menyusul kemudian.
Sementara itu, di perempatan tempat Juned menjual koran, temannya memberi tahu kalau bapaknya sedang makan di restoran bersama seorang perempuan.
Baca: Hari Ini Tepat 31 Tahun Tragedi Bintaro, Sejarah Kelam Perkeretapian Indonesia
Begitu sampai di rumah nenek Minah, Juned langsung memberi tahu sang nenek kalau ia baru saja bertemu bapaknya dengan seorang wanita tanpa mengetahui kalau ibunya berada di dalam sedang sakit.
Mengetahui ibunya sakit, Juned membuka celengan dan menyuruh neneknya membawa ibunya berobat.