Reuni Akbar 212
3 Fakta Terbaru Reuni Akbar 212: Dihadiri Prabowo dan Anies Baswedan
Reuni akbar 212 yang digelar hari ini dipusatkan di Monas dan dihadiri oleh Prabowo dan Anies Baswedan.
Penulis:
Vebri
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Reuni akbar 212 yang diselenggarakan hari ini, Minggu (2/11/2018) yang dipusatkan di Monas sudah dipadati oleh massa.
Kegiatan reuni akbar 212 yang dilansungkan hari ini diselenggarakan mulai pukul 07.00 WIB diawali dengan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lagu nasional, dan pembacaan ayat suci Al-Quran.
Kegiatan ini dihadiri reuni akbar 212 ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
Tribunnews melansir dari Kompas, Minggu (2/12/2019) 3 fakta terbaru terkait reuni akbar 212.
1. Dihadiri oleh Prabowo, Anis Baswedan dan beberapa tokoh politik
Sejumlah tokoh menghadiri reuni akbar alumni 212, diantaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Amien Rais, Hidayat Nur Wahid, Zulkifli Hasan, dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Anies Baswedan dan Prabowo Subianto juga menyampaikan pidatonya dari atas panggung yang telah berdiri sejak Sabtu (1/12/2018) malam.
Sekitar pukul 09.00 WIB, Anies Baswedan didampingi Prabowo Subianto tampak meninggalkan kawasan Monas dengan pengawalan ketat para petugas keamanan reuni akbar 212.
Peserta reuni akbar 212 tampak mengerubungi Prabowo Subianto. Kendati demikian, Prabowo hanya melambaikan tangan sembari terus berjalan meninggalkan kawasan Monas.
2. Sejumlah tokoh tidak sepakat dengan reuni akbar 212
Tribunnews melansir dari TribunWow, Minggu (2/11/2018), sejumlah tokoh tidak setuju dengan acara yang dipusatkan di Monas tersebut.
Diantara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat yang memberikan imbauan kepada masyarakat di Jawa Barat untuk tidak ikut serta aksi Reuni 212, karena berpendapat kegiatan 212 tidak murni kegiatan keagamaan.
Gerakan Jaga Indonesia, melalui Sekertaris Jenderal (Sekjen) Presidium Nasional Gerakan Jaga Indonesia Boedi Djarot, mengatakan Anies akan memberikan izin karena merasa itu balas budi Anies Baswedan kepada aksi 212 yang lalu menggulingkan Ahok di saat mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2107.
Menko Polhukam Wiranto juga mengeluarkan ketidaksetujuannya karena tidak relevan lagi.
karena Ahok sendiri telah ditahan dan permasalahan tersebut sudah dianggap selesai.