Senin, 25 Agustus 2025

Erupsi Gunung Anak Krakatau

Daryono BMKG Unggah Video Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau Disertai Petir Menyambar

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono unggah video penampakan Gunung Anak Krakatau keluarkan lava pijar disertai petir menyambar.

Dokumentasi Polairud Polres Lamsel/ tribun lampung
Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono unggah video penampakan Gunung Anak Krakatau keluarkan lava pijar disertai petir menyambar, Kamis (27/12/2018). 

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono unggah video penampakan Gunung Anak Krakatau keluarkan lava pijar diiringi petir menyambar pasca tsunami Banten dan Lampung.

TRIBUNNEWS.COM - Aktivitas Gunung Anak Krakatau semakin meningkat pasca terjadinya tsunami yang menerjang kawasan Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018).

Seperti yang telah diketahui, tsunami menerjang Banten dan Lampung karena disebabkan dampak erupsi Gunung Anak Krakatau.

Tak hanya itu, adanya fenomena bulan purnama juga menambah gelombang laut semakin tinggi.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat akun Twitternya pada Minggu (23/12/2018).

Baca: Badan Geologi: Longsor Memicu Perubahan Bentuk Gunung Anak Krakatau

Baca: Suara Dentuman Misterius di Langit Sumsel, Pos Pengamat Pastikan Akibat Erupsi Anak Gunung Krakatau

"Benar, ada tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda pada 22/12/2018, 20.27 WIB.

Penyebab tsunami bukan gempa bumi.

Namun kemungkinan adanya longsor bawah laut pengaruh erupsi Gunung Anak Krakatau.

Bersamaan dengan adanya gelombang pasang akibat bulan purnama."

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono, mengunggah sebuah video yang menunjukkan aktivitas Gunung Anak Krakatau via Twitter hari ini, Kamis (27/12/2018).

Video tersebut diambil dari pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Dalam video Daryono tersebut, tampak petir beberapa kali menyambar di dekat Gunung Anak Krakatau yang tengah mengeluarkan lava pijar.

"Memantau GAK (Gunung Anak Krakatau, red) dari Bakauheni," tulis Daryono.

Sementara pada Rabu (26/12/2018) kemarin, BMKG menjelaskan bahwa abu vulkanik Gunung Anak Krakatau pada pukul 19.00 WIB terpantau mengarah ke Barat Daya - Barat.

Sebaran abu vulkanik Gunung Anak Krakatau sendiri disebutkan mencapai ketinggian lebih dari 10 kilometer.

Baca: Pulau Sebesi Tertutup Abu, Warga Makin Ketakutan Dengar Dentuman Keras Anak Krakatau

Baca: Gunung Anak Krakatau Semburkan Awan Panas: Asap Kawah Kuat Warna Hitam

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan