Aktivitas Merapi
Aktivitas Terbaru Gunung Merapi per 17 Januari 2019, Guguran Terdengar sampai Deles Klaten
BPPTKG memberikan informasi pantauan aktivitas terbaru Gunung Merapi per 17 Januari 2019, guguran terdengar sampai Deles Klaten.
TRIBUNNEWS.COM - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memberikan informasi pantauan aktivitas terbaru Gunung Merapi.
Berdasarkan pantauan BPPTKG per 17 Januari 2019 pukul 00.00 - 24.00 WIB, secara visual asap solfatara warna putih dengan intensitas tebal.
Teramati tinggi asap solfatara putih tersebut 50 meter dari puncak.
Aktivitas kegempaan yang terjadi pada Gunung Merapi yakni satu kali gempa hembusan dan gempa tektonik.
Gempa guguran terjadi sebanyak 37 kali.
Volume kubah lava 453.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 2.300 meter kubik per hari periode 16 Januari 2019.
Baca: Prakiraan Cuaca Besok di 33 Kota Sabtu 19 Januari 2019, Banjarmasin Hujan Petir Siang Hari
Berdasarkan pengamatan BPPTKG, guguran terjadi sebanyak 10 kali.
Arah dominan dan jarak luncur tidak teramati karena cuaca berkabut.
Sementara jarak luncur maksimum mencapai 1,7 kilometer yang terjadi 12 Januari 2019, pukul 01.45 WIB.
"Selamat pagi #WargaMerapi. Berikut kami sampaikan Laporan Aktivitas Gunung #Merapi untuk periode pengamatan 17 Januari 2019. #statuswaspada," tulis @BPPTKG.
Saat ini, Gunung Merapi masih berada pada status waspada (level 2) sejak 21 Mei 2018.
Guguran yang terjadi pada pukul 01.37 WIB terdengar oleh warga Deles, Klaten.
Secara visula Gunung Merapi berkabut, suhu udara 10.0 derajat celcius, kelembapan ydara 95% rh.
Tekanan udara 868.4 hpa, angin tenang adn cuaca mendung.
Hujan mengguyur pukul 04.30 - 05.15 dendan curah hujan 4 mm.
Baca: Peringatan Dini BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Alami Cuaca Esktrem pada 18-19 Januari 2019
Atas kondisi tersebut, BPPTKG memberikan rekomendasi kepada masyarakat sekitar:
1. Masyarakat, khususnya yang berada di Kawasan Rawan Bencana III, diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, selalu mengikuti informasi aktivitas Merapi.
2. Radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk.
3. Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segara ditinjau kembali.
5. Masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz melalui website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No.15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180-514192.
6. Pemerintah daerah direkomendasikan untuk mensosialisasikan kondisi G. Merapi saat ini kepada masyarakat.
Baca: Peringatan Dini BMKG: Ada Fenomena Supermoon, Waspadai Pasang Maksimum Air Laut Perairan Indonesia
Berdasarkan Laporan Kebencanaan Geologi 14 Januari 2019 Gunung Merapi (2968 m dpl) mengalami erupsi tidak menerus.
Berdasarkan pantauan Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA), terakhir terkirim kode warna GREEN (hijau), terbit tanggal 3 Juni 2018 pukul 20.39 WIB.
Terkait dengan adanya aktivitas hembusan asap berwarna putih dengan ketinggian kolom asap setinggi 3768 m di atas permukaan laut atau sekitar 800 m di atas puncak.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)