Rabu, 8 Oktober 2025

5 Fakta Satelit Nusantara Satu, Keunggulan hingga Habiskan Biaya 230 Juta Dollar AS

Berikut ini lima fakta tentang satelit Nusantara Satu yang dilunsuncurkan kemarin, Jumat (22/2/2019). Ternyata ini keunggulan satelitnya.

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Fathul Amanah
TRIBUN/HO
Berikut ini lima fakta tentang satelit Nusantara Satu yang dilunsuncurkan kemarin, Jumat (22/2/2019). Ternyata ini keunggulan satelit yang telan biaya hingga 230 Juta Dollar AS. Baca selengkapnya di sini! 

Dengan demikian, percepatan ekonomi di daerah dapat terwujud.

"Kehadiran Nusantara Satu dapat mengatasi kesenjangan akses internet di berbagai pelosok Indonesia."

"Dengan peran internet yang semakin besar bagi perekonomian, satelit ini akan mampu memberikan nilai lebih bagi aktivitas ekonomi masyarakat," ujar Hendra Gunawan, Ketua ASSI dalam pernyataannya, Selasa (12/2/2019).

Baca: Internet Satelit Terbukti Majukan UMKM Daerah Pedalaman

PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), sukses meluncurkan Satelit Nusantara Satu ke orbitnya melalui peluncuran di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, 21 Februari 2019 waktu setempat.
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), sukses meluncurkan Satelit Nusantara Satu ke orbitnya melalui peluncuran di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, 21 Februari 2019 waktu setempat. (TRIBUNNEWS/REYNAS)

4. HabiskanDana 230 Juta Dollar AS

Satelit Nusantara Satu buatan PT Pasifik Satelit Nusantara menghabiskan biaya sebesar 230 juta dollar AS.

Direktur Utama PT PSN Adi Rahman Adiwoso mengatakan, sumber pendanaan berasal dari modal internal dan Export Development Canada (EDC).

Pembiayaan dari EDC dilakukan sejak Desember 2017.

"Pendanaannya 30 persen internal (PSN), 70 persen dari Kanada," ujar Adi di Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Adi mengatakan, 230 juta dollar AS tersebut sudah termasuk biaya merakit roket satelit, biaya pengangkutan dari California ke Florida, hingga biaya peluncuran.

Biaya tersebut, kata Adi, masih lebih murah dibandingkan satelit yang sudah ada sebelumnya di Indonesia.

Sebab, berat satelit hanya 4,7 ton, lebih kecil dibandingkan rata-rata berat satelit lain sebesar 5,5 hingga 6 ton.

Satelit tersebut akan diluncurkan bersamaan dengan dua satelit lainnya sehingga biayanya lebih murah.

"Kalau beli roket masih ada beban lain yang bisa mengangkut sehingga biaya peluncuran N-1 bisa setengah dari biaya roket," kata Adi.

Dirut PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso (kanan), Direktur Jaringan Heru Dwikartono (tengah) dan Direktur Keuangan Ravi Talwar (kiri) saat mengumumkan rencana peluncuran Satelit Nusantara Satu di Jakarta, Rabu (23/1/2019). Satelit yang semula disebut Satelit PSN VI dan akan diluncurkan pada 18 Februari 2019 ini merupakan satelit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) yang akan memberikan layanan internet broadband dengan kapasitas jauh lebih besar dibandingkan dengan satelit konvensional yang saat ini ada di Indonesia. TRIBUNNEWS/HO
Dirut PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso (kanan), Direktur Jaringan Heru Dwikartono (tengah) dan Direktur Keuangan Ravi Talwar (kiri) saat mengumumkan rencana peluncuran Satelit Nusantara Satu di Jakarta, Rabu (23/1/2019). TRIBUNNEWS/HO (TRIBUN/HO)

5. Kapasitas Tiga Kali Lebih Besar

Tak hanya biaya yang lebih efisien, kapasitas yang diberikan satelit Nusantara Satu juga tiga kali lebih besar dari satelit yang sudah ada di Indonesia.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved