5 Fakta Satelit Nusantara Satu, Keunggulan hingga Habiskan Biaya 230 Juta Dollar AS
Berikut ini lima fakta tentang satelit Nusantara Satu yang dilunsuncurkan kemarin, Jumat (22/2/2019). Ternyata ini keunggulan satelitnya.
Dengan demikian, percepatan ekonomi di daerah dapat terwujud.
"Kehadiran Nusantara Satu dapat mengatasi kesenjangan akses internet di berbagai pelosok Indonesia."
"Dengan peran internet yang semakin besar bagi perekonomian, satelit ini akan mampu memberikan nilai lebih bagi aktivitas ekonomi masyarakat," ujar Hendra Gunawan, Ketua ASSI dalam pernyataannya, Selasa (12/2/2019).
Baca: Internet Satelit Terbukti Majukan UMKM Daerah Pedalaman

4. HabiskanDana 230 Juta Dollar AS
Satelit Nusantara Satu buatan PT Pasifik Satelit Nusantara menghabiskan biaya sebesar 230 juta dollar AS.
Direktur Utama PT PSN Adi Rahman Adiwoso mengatakan, sumber pendanaan berasal dari modal internal dan Export Development Canada (EDC).
Pembiayaan dari EDC dilakukan sejak Desember 2017.
"Pendanaannya 30 persen internal (PSN), 70 persen dari Kanada," ujar Adi di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Adi mengatakan, 230 juta dollar AS tersebut sudah termasuk biaya merakit roket satelit, biaya pengangkutan dari California ke Florida, hingga biaya peluncuran.
Biaya tersebut, kata Adi, masih lebih murah dibandingkan satelit yang sudah ada sebelumnya di Indonesia.
Sebab, berat satelit hanya 4,7 ton, lebih kecil dibandingkan rata-rata berat satelit lain sebesar 5,5 hingga 6 ton.
Satelit tersebut akan diluncurkan bersamaan dengan dua satelit lainnya sehingga biayanya lebih murah.
"Kalau beli roket masih ada beban lain yang bisa mengangkut sehingga biaya peluncuran N-1 bisa setengah dari biaya roket," kata Adi.

5. Kapasitas Tiga Kali Lebih Besar
Tak hanya biaya yang lebih efisien, kapasitas yang diberikan satelit Nusantara Satu juga tiga kali lebih besar dari satelit yang sudah ada di Indonesia.