Pilpres 2019
Jelang Debat Ketiga Pilpres 2019, Begini Persiapan-persiapan yang Dilakukan Ma'ruf Amin
Jelang debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, begini persiapan yang dilakukan oleh Ma'ruf Amin.
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga menjelaskan bahwa Ma'ruf sudah berkunjung untuk meninjau program pemerintahan Jokowi jelang debat ketiga.
"Abah (Ma'ruf) justru malah roadshow ke semua program-program Pak Jokowi yang dilakukan berhubungan dengan tema debat," kata Arya usai konferensi pers di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).
Tak hanya itu, ada juga tim pakar yang disediakan untuk mempersiapkan Ma'ruf menghadapi debat ketiga mendatang.
Namun, Arya enggan menyebutkan siapa saja yang terlibat di dalam tim pakar tersebut.
Ia menjelaskan bahwa para pakar yang terlibat itu berasal dari kalangan profesional yang tidak ingin terlihat tidak netral.
"Pakar sebagai profesional juga, enggak mau dikatakan karena mereka tidak mau dikatakan tidak netral," terangnya.
Arya juga menyebutkan beberapa anggota tim debat lainnya yang mendampingi Ma'ruf seperti Deddy Mizwar dan Ipang Wahid.
3. Banyak baca kitab klasik
Ma'ruf Amin juga mengaku dirinya banyak membaca buku dan kitab menjelang debat ketiga Pilpres 2019 ini.
"Menjelang debat, selain mendengarkan informasi dari para pengambil keputusan, pelaksana teknis dan para akademisi, saya juga membaca tulisan (buku dan artikel), serta memperbanyak baca kitab klasik,” kata Ma'ruf, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (13/3/2019), seperti dikutip Antara.
Karena menurutnya, di dalam kitab juga banyak isu kekinian yang sebetulnya sudah dibahas oleh para ulama klasik.
"Tinggal bagaimana kita menyesuaikan dengan konteks yang terjadi saat ini, kemudian dikomparasikan dengan teori para sosiolog, antropolog, ekonom, ahli kesehatan dan penelitian mutakhir," jelasnya.
Dalam kitab juga ada banyak sumber yang bisa dijadikan rujukan, dan juga paradigma-paradigma, mabadi'-mabadi' yang menurutnya penting untuk menjadi landasan berpikir.
Pasalnya, Ma'ruf selama ini dikenal mumpuni dalam mengulik teori fiqih dan ushul fiqh bersama ulama lainnya.
Yang kemudian menjadi landasan hukum dan pokok pikiran dalam sejumlah regulasi yang diundangkan secara resmi oleh DPR dan Pemerintah.