Pemilihan Presiden 2019
Jokowi Singgung Hoaks, Tegaskan Bakal Melawan hingga Sebut 9 Juta Orang Percaya Fitnah
Namun, dalam pernyataannya kali ini, Calon Presiden Nomor Urut 01 ini menegaskan bahwa dirinya tak akan mendiamkan hoaks.
Menurut Jokowi, berdasarkan hasil survei, 9 juta orang percaya atas fitnah dan hoaks yang beredar.
“Kenapa sekarang saya jawab? Karena dari survei yang kita lakukan, 9 juta orang masyarakat itu percaya terhadap isu itu, terhadap fitnah-fitnah seperti itu,” kata Presiden Jokowi saat bersilaturahim dengan Kiai dan Tokoh se-Eks Karesidenan Kedu, di Gedung Tri Bhakti, Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (23/3) siang.
Baca: Ambil Cuti, Menteri Puan Hingga Siti Nurbaya Disebut Siap Kampanyekan Jokowi-Maruf
Presiden Jokowi menjelaskan, ada sejumlah isu yang dituduhkan kepadanya, mulai dari dirinya disebut PKI, antek asing, anti ulama, hingga kriminalisasi ulama.
“Tiap hari saya ketemu ulama, tiap minggu saya keluar masuk pondok pesantren. Itu sebetulnya ada fenomena apa? Karena kita diam, kita tidak meluruskan,” ujar Presiden seraya meminta agar isu-isu seperti itu segera direspon dan diluruskan.
3. Haoks dari Pintu ke Pointu
Jokowi mengajak untuk berani melawan hoaks dan fitnah karena tidak hanya di media sosial namun saat ini sudah disebarkan dari pintu ke pintu.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan bahwa tanggal 17 April 2019 tinggal 24 hari lagi," ujar Joko Widodo dalam sambutannya di acara deklarasi “Alumni Jogja SATUkan Indonesia” di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, Sabtu (23/03/2019), dikutip dari Kompas.com.
Jokowi mengigatkan agar berhati-hati dengan kabar hoaks.
Jokowi juga mengajak untuk berani melawan hoaks.
"Hati-hati waktu tinggal 24 hari, Saya mengajak kepada kita semuanya untuk berani dan melawan yang namanya hoaks, berani dan melawan kabar fitnah dan kabar bohong," tegasnya.
Hoaks dan fitnah tidak hanya disebarkan lewat media sosial.
Namun, saat ini hoaks disebarkan langsung ke rumah-rumah.
"Sekarang tidak hanya di media sosial, tetapi dari pintu ke pintu sudah mulai merusak dan ingin memecah belah negara ini," tandasnya.
Baca: Jokowi Minta Pendukungnya Lawan Hoaks
Jokowi mencontohkan, ada yang menyebarkan informasi hoaks, kalau nanti Jokowi-Ma'ruf Amin menang, pendidikan agama akan dihapuskan.
Selain itu, disebarkan pula kabar hoaks, kalau nanti Jokowi-Ma'ruf Amin menang, azan akan dilarang.
"Itu kabar bohong, itu kabar finah, itu hoaks. Hati-hati, ini adalah cara berpolitik yang tidak beretika dan cara-cara politik yang tidak bertata krama," urainya.
(Tribunnews.com/Daryono)