Sabtu, 9 Agustus 2025

Pilpres 2019

Soal Kata 'Ndasmu' yang Diucapkan Prabowo di Kampanye Akbar, Ini Komentar Jubir TKN hingga Luhut

Ucapan 'ndasmu' yang dilontarkan Prabowo Subianto saat kampanye akbar ini rupanya turut dikomentari oleh beberapa tokoh.

Penulis: Fathul Amanah
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat memberikan orasi politik didepan masa pendukung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2019). Pada orasi politik tersebut Prabowo mengajak pendukungnya untuk mencoblos dirinya.(Tribunnews/Jeprima) 

1. Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan. (dpr.go.id)

Dilansir oleh Tribunnews.com, Ace Hasan Sadzily selaku juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf menyayangkan ucapan 'Ndasmu' yang dilontarkan Prabowo Subianto dalam kampanye akbar Hari Minggu (7/4/2019) di GBK.

Menurut Ace, sebagai seorang pemimpin, Prabowo Subianto harusnya memberikan contoh dan teladan yang baik bagi publik.

Bukan malah mengucapkan kata 'Ndasmu' yang menurut Ace kasar.

"Pemimpin harusnya menjadi contoh dan teladan dalam berbicara di depan publik. Prabowo bukan sekali ini bicara kasar ke publik atau bahkan ke pendukungnya sendiri," ujar Ace.

Ace menambahkan karakter pemimpin yang suka bicara kasar bukanlah budaya bangsa Indonesia.

Karakter pemimpin yang suka menghardik, pemarah dan juga bicara bukanlah budaya bangsa Indonesia," ujar politikus Golkar ini kepada Tribunnews.com, Senin (8/4/2019).

Ace menungkapkan, bicara kasar sangatlah berbeda dengan tegas.

Bicara kasar bisa diartikan dengan sikap merendahkan orang lain.

"Kasar jelas sangat beda dengan tegas. Kasar mencerminkan sikap merendahkan orang lain," terangnya.

Menurutnya, apabila Prabowo Subianto berpikiran terbuka maka pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen adalah capaian yang sangat baik dari pemerintahan Jokowi.

"Padahal kalaupun Prabowo mau bergaul dengan ekonomi yang benar, wawasannya akan lebih terbuka. Berbeda dengan Prabowo Subianto yang selalu pesimisme dan merendahkan prestasi bangsa sendiri. Capaian ekonomi negara kita justru banyak diapresiasi oleh lembaga-lembaga internasional," imbuhnya.

Namun demikian, hasil tersebut menurut Ace belum membuat Jokowi puas.

Reformasi struktural terus dilakukan demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Tapi Pak Jokowi ingin pertumbuhan ekonomi dilakukan secara berkualitas, merata dan berkeadilan. Tidak tumbuh tinggi tapi tanpa keadilan. Oleh karena itu, seluruh daerah dan seluruh lapisan harus tumbuh bersama," pungkasnya.

Baca: Mulan Jameela Unggah Video Lautan Manusia di Kampanye Akbar Prabowo-Sandi, Umi Pipik Sampai Menangis

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan