Senin, 8 September 2025

Kasus Mutilasi di Blitar

Update Kasus Mayat Dalam Koper, Alasan Polisi Belum Tangkap Pelaku hingga Keberadaan Ponsel Korban

Hingga hari ini, Senin (8/4/2019), Polda Jawa Timur masih terus memburu terduga pelaku pembunuhan Budi Hartanto, guru honorer di Kediri.

Penulis: Daryono
Surya.co.id
Update Kasus Mayat Dalam Koper, Alasan Polisi Belum Tangkap Pelaku hingga Keberadaan Ponsel Korban 

Padahal, empat jam kemudian, sekitar pukul 08.00 wib, potongan tubuh Budi Hartanto ditemukan dalam koper di bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Kabupaten Blitar.

Hal tersebut diungkapkan, Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera.

"Iya di lokasi itu ponsel korban diketahui mati untuk pertama kali," katanya, Sabtu (6/4/2019).

Baca: Pelaku Pembunuhan Mayat di Dalam Koper Mulai Terkuak, Ini Ciri-ciri Pelaku

Berdasarkan penyidikan, di jam terakhir ponsel korban aktif, ponsel tersebut teridentifikasi berada di Kawasan Kediri.

"Ponsel korban menyala terakhir, di suatu tempat di jam 04.00 dini hari di wilayah Kediri," katanya.

Barung menduga, saat itu ponsel korban sedang dikuasai oleh pelaku.

"Karena HPnya (korban) masih dikuasai oleh seseorang," tandasnya.

4. Curhat Ibu Korban

Ibu dari korban mutilasi, Hamidah, mengaku pasrah dan berharap kasusnya segera terungkap.

"Kami hanya pasrah kepada aparat kepolisian dan Gusti Allah. Semoga kasusnya segera terungkap," ungkap Ny Hamidah di rumah duka, Sabtu (6/4/2019).

Ia juga berharap pelaku pembunuhan dari anaknya tersebut bisa segera tertangkap.

"Maafkan kesalahan anak saya, semoga pelakunya segera ditemukan," ujarnya. 

Budi Hartanto, guru honorer asal Kediri, Jawa Timur yang tewas dan dibunuh lalu dimutilasi. tubuhnya dimasukan ke dalam koper dan dibuang ke pinggir sungai
Budi Hartanto, guru honorer asal Kediri, Jawa Timur yang tewas dan dibunuh lalu dimutilasi. tubuhnya dimasukan ke dalam koper dan dibuang ke pinggir sungai (Instagram)

Hamidah menceritakan malam saat sang anak pergi, Budi Hartanto juga berpamitan terlebih dahulu kepadanya.

Hamidah menyebut Budi saat itu pamit pergi ke ruko.

Jika pulang terlambat, Budi Hartanto biasanya akan memberikan kabar kepada keluarga.

Sejak musibah yang menimpa putrany, Hamidah mengaku berupaya menutup dari informasi dengan tidak melihat TV ataupun mendengarkan radio.

"Saya pasrah kepada petugas dan Gusti Allah," ungkapnya

(Tribunnews.com/Daryono)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan