Rabu, 10 September 2025

Penganiayaan Siswi di Pontianak

UPDATE Kasus Audrey, Pemkot Pontianak Beri Pendampingan dan Hasil Visum Korban Dibeberkan

Kasus penganiayaan yang dialami seorang siswi SMP di Pontianak terus bergulir hingga kini, Rabu (10/4/2019).

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ DESTRIADI YUNAS JUMASANI
UPDATE Kasus Audrey, Pemkot Pontianak Beri Pendampingan dan Hasil Visum Dibeberkan 

Dari hasil visum yang dikeluarkan RS ProMedika yang dibacakan Kapolresta Pontianak, menjelaskan bahwa kondisi kepala korban tidak ada bengkak ataupun benjolan.

Mata korban juga tidak normal serta penglihatan normal, kemudian THT nyeri tekan lokasi tidak ditemukan darah.

Dada juga tampak simetris tidak ada memar maupun bengkak dan jantung serta paru-paru dalam keadaan normal.

Begitu juga kondisi perut yang masih terlihat datar dan tidak ditemui memar dan luka ditemukan.

Baca: Viral Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak, Putra Ahok: Keadilan Akan Datang!

Baca: Soal Kasus Audrey, Hotman Paris Bicara Kabar Peran Pejabat dari Keluarga Terduga Pelaku: Kita Lawan!

Untuk organ dalam abdomen juga tidak ada pembesaran serta bagian vital atau selaput dara tidak tampak luka robek atau memar dan kulit tidak ada memar, lebam serta bekas.

Anwar menyebutkan bahwa hasil diagnosa awal korban mengalami depresi pasca-trauma.

"Berikut pemaparan saya terhadap hasil visum dan ronsen dari korban yang dikeluarkan 10 April oleh RS ProMedika dengan penanggung jawab dr. Diana Natalia sebagai Direktur Umum," sebut Anwar Nasir.

7 Terduga pelaku tampik pengeroyokan dan rusak organ vital korban

7 Terduga pelaku pengeroyokan siswi SMP di Pontianak menggelar konferensi pers di Mapolresta Pontianak, Rabu (10/4/2019).

Konferensi digelar untuk mengklarifikasi pemberitaan yang sudah beredar.

Seorang terduga pelaku memohon maaf atas perbuatan yang telah dilakukannya kepada korban.

"Saya salah satu dari terduga pelaku 2 orang ini. Saya meminta maaf kepada korban dan keluarga korban. Dan kalian semua harus tahu di sini saya juga korban karena saya sekarang sudah dibully, dihina, dicaci, dimaki dan diteror padahal kejadian tidak seperti itu," ujar seorang terduga pelaku.

Terduga pelaku itu juga mengaku bahwa kejadian sebenarnya tidak seperti yang beredar saat ini.

Ia menjelaskan bahwa tidak ada penyekapan, seretan, menyiram secara bergilir, membenturkan korban ke aspal, dan juga merusak keperawanan korban.

Ia juga mengaku merasa sangat terpukul dengan pemberitaan yang ada.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan