Selasa, 12 Agustus 2025

TV Guide

Ini Enam Hal yang Bikin Nonton TV Makin Membosankan

Setidaknya ada enam alasan yang membuat pemirsa makin bosan menonton acara dari 10 stasiun TV nasional.

zoom-inlihat foto Ini Enam Hal yang Bikin Nonton TV Makin Membosankan
DOKUMENTASI TRIBUNNEWS
Lebih 10 stasiun TV nasional meramaikan layar kaca tapi betapa susahnya cari acara yang pas di hati.

Sekarang udah nggak ada kan ya. Bagus lah. Itu, yang paling nggak masuk akal. Reaity Show yang paling mending itu cuman satu (menurut saya), yaitu Bedah Rumah. Yang lainnya? Kayak semacam acara Cari Mantu, Penghuni Terakhir, dan sejenisnya.. ya begitu deh.

4. Efek gambar dan visual yang menggelikan.
Saya pernah nonton salah satu film di salah satu tv swasta berinisial I. Ketika saya nonton, pas banget ada adegan anak kecil naik komodo tapi komodonya bisa terbang. Pertama, komodo mana coba yang bisa terbang?

Kedua, visualisasinya itu lho...bikin geli. Kentara banget kalau itu bohongan. Mending kalau yang adegan naik burung elang, karena elang emang bisa terbang. Nah ini, komodo. Please dong, itu tuh konyol nya maksimal.

Belum lagi kalau ada adegan kayak semacam naga terbang nyemburin api, apinya itu lho.. efeknya enggak banget. Terus adegan berkelahi dan mengeluarkan jurus yang mengeluarkan sinar dari tangannya itu. hmm.. ya gitcyu deh. Power Rangers juga sama kok ngeluarin jurus juga, tapi visualisasinya bisa bagus. Nah ini.. Mending bikin konsep baru deh, daripada bikin film yang aneh-aneh kayak gitu. Geli.

5. Mulai banyak yang ambil sumber dari Youtube.
Tahu kan kalau saat ini banyak acara tv yang mengambil sumber dari Youtube? Misalnya: Tujuh Kejadian Menarik Saat Pidato Presiden. Lalu ditayangkan tujuh kejadian  yang diambil dari youtube dengan kualitas gambar yang boro-boro bagus.

Saya jujur aja kurang suka dengan acara-acara yang mengambil sumber dari youtube. Oke, memang itu lebih edukatif daripada nayangin sinetron nggak jelas. Tapi nih, agak malesin melihat tontonan yang seperti terlalu ala kadarnya. Maksudnya, kita sebagai penonton.. menonton acara dengan kualitas gambar yang tidak bagus dan hanya bersumber dari youtube, yang sebenarnya itu begitu menguntungkan si pihak televisi yang menayangkan itu.

Maksudnya, hanya dengan bermodalkan youtube, mereka bisa meraup untung banyak karena enggak butuh banyak modal untuk membuat sebuah acara. Modalnya ya download doang dari internet. Menyebalkan. Padahal, kenapa mereka enggak bikin dokumentasi sendiri ya? Dengan format yang lebih kreatif dan menarik, bukan cuman sekadar copas dari youtube.

6. Too much gossips.
Coba lihat saja, pagi siang malam pasti ada acara gosip. Malesnya lagi, kalau melihat acara gosip yang pembawa acaranya suka nyinyirin dan nyindirin orang yang sedang digosipin. Mulutnya itu lho, pedes banget kalau ngomentarin orang. Ada juga host yang kalau bawain acara gosip, ekspresinya berasa itu tuh berita penting banget. Padahal beritanya cuman tentang si artis cilik yang lagi makan rendang sama opor di rumahnya saat Idul Fitri. Krik krik. Soal acara gosip ini, sudah banyak lah ya kompasianer yang bahas. Semuanya udah pada tau kalau acara gosip di kita itu lebay nya kayak gimana.

Terus inginnya acara seperti apa sih, Sit?

Saya rindu program-program semacam National Geographic. Bisa juga menayangkan program semacam CNN Go, jadi mengeksplor berbagai macam negara dari berbagai sisi. Saya rindu acara kuis bermutu semacam Tak Tik Boom, Who Wants to be a Millionaire, Siapa Berani, atau Bersatu Dalam Melodi.

Saya ingin sinetron yang nggak cuman mentingin rating tapi juga kualitas. Bukan melulu soal cinta tapi bisa tentang keluarga, religi, persahabatan, atau action (tapi dengan kualitas gambar dan efek visual yang bagus), dan tidak perlu dalam episode yang super panjang dan bertele-tele.

Saya juga ingin melihat ada acara anak-anak di setiap hari Sabtu dan Minggu, bahkan setiap hari. Saya juga ingin acara yang tidak membohongi dan membodohi penontonnya. Indonesia itu sebenernya bisa bikin acara yang bermutu, tapi sayangnya masih banyak yang pelit. Lebih mencari sesuatu yang bisa menghasilkan banyak keuntungan dengan modal yang minim, dan mengabaikan kontennya. Yang penting untung. Gimana mau bisa melangkah maju kalau terus begitu? Kita terlalu berada di zona nyaman, enggak berani untuk bikin sebuah gebrakan yang kreatif dan menarik. Enggak ingin ya, punya program acara tv yang bisa go internasional? (Agung Budi Santoso)

Baca berita terkini lainnya

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan