Ade M Nur Ngudu Produser Nyong Mutria Hitam Ingin Kenalkan Tidore
Sinetron yang mengisahkan seorang pemuda yang berasal dari Maluku Utara saat ini sedang digarap.
Editor:
Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sinetron yang mengisahkan seorang pemuda yang berasal dari Maluku Utara saat ini sedang digarap. Judul sinetron itu adalah “Nyong Mutiara Hitam”, bergenre drama percintaan.
Produser Nyong Mutria Hitam, Ade M Nur Ngudu mengatakan sinetron tersebut sengaja digarap sekaligus untuk memperkenalkan daerah wisata di Maluku Utara, khususnya Tidore
“Selama ini kepulauan Tidore kurang begitu dikenal di Indonesia bagian Barat. Atas alasan itulah sinetron ini kami produksi,” ungkap Ade M. Nur Ngudu, saat syukuran di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (15/11/2012) malam.
Pria kelahiran Tidore ini menambahkan, banyak kekayaan yang perlu digali, terutama tentang seni dan budaya Kepulauan Tidore.
“Kita punya seni dan budaya yang unik dan berbeda. Itulah yang ingin kami angkat ke dalam sinetron ini,” jelasnya.
Disisi lain, “Nyong Mutriara Hitam” merupakan wujud kecintaan Ade pada daerahnya. Karenanya, pria yang juga Ketua Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) Jakarta Timur ini sengaja mengambil lebih banyak lokasi syutingnya di Tidore.
“60 persen di Tidore, sisanya di Jakarta,” katanya.
Menariknya, hampir sebagian besar pemeran Nyong Mutiara Hitam ini berasal dari Maluku Utara. Selain Cok Simbara dan Ray Sahetapy, pria berwajah berewok ini mengajak serta nominasi Putri Pariwisata Indonesia asal Maluku, Paramitha Sangaji dan Arumi Bachsin.
“Kami ingin membuktikan bahwa orang Indonesia Timur mampu menuangkan karya positifnya,” tutur Ade.
"Nyong Mutiara Hitam" berkisah tentang percintaan anak petani cengkeh asal pelosok Tidore yang merantau ke Jakarta dengan seorang gadis metropolis. Kuatnya budaya Maluku yang dimiliki Nyong, berbeda jauh dengan gaya pergaulan ibukota. Inilah yang akhirnya menuai kontroversi.