Glenn Fredly Jadi Pendekar Hitam Galau, Tompi Disebut Tabib Permak Body
Konser dibuka dengan narasi Dewi Sri yang memperkenalkan satu per satu utusannya yang tergabung dalam Trio Lestari.
Editor:
Fajar Anjungroso

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ribuan orang dibuat terpesona dengan pembukaan konser Trio Lestari yang bertajuk "Trio Lestari Show" di Trans Convention Center, The Trans Luxury Hotel, Minggu (3/2) malam.
Konser dibuka dengan narasi Dewi Sri yang memperkenalkan satu per satu utusannya yang tergabung dalam Trio Lestari.
Glenn Fredly diperkenalkan sebagai Pendekar Hitam Galau. Ia muncul di panggung sambil membawakan lagu berjudul Tega. Kemudian Tompi yang disebut sebagai Tabib Permak Body tampil membawakan sepenggal lirik dari lagu berjudul Selalu Denganmu.
Yang terakhir adalah Sandhy Sondoro yang diperkenalkan sebagai Pengembara Tak Banyak Bicara menyanyikan lagu berjudul"End Of The Rainbow.
Dalam dongeng ini, Trio Lestari diberi misi oleh Jeng Sri, panggilan Dewi Sri, untuk memperbaiki sebuah negeri yang berada di ujung tanduk yang berisi para orang tua yang korupsi dan para anak muda yang hanya mementingkan gaya dan gengsi.
Mereka kemudian menjalankan misi mencerdaskan negeri itu lewat karya orisinal mereka dalam balutan sebuah konser musik yang tidak cuma megah tapi juga berkualitas.
Dalam balutan kostum alam mafioso, ketiga utusan Dewi Sri itu menjalankan tugasnya dengan membawakan lagu milik Iwan Fals yang berjudul Bento sebagai lagu pembuka konser. Setelan tuksedo hitam lengkap dengan dasi kupu-kupu dan kacamata hitam membuat tiga musisi papan atas tanah air itu tampak garang.
Lagu Bento yang diaransemen ulang dengan sangat apik itu terdengar berbeda dari aslinya. Nuansa jazz yang kental mewarnai musik yang mereka bawakan. Sehabis membawakan lagu pertama, mereka menyempatkan diri untuk menyapa para penonton yang hadir.
Meski tergabung dalam satu trio, ketiganya ternyata tidak akur. Ledek-ledekan ala stand up comedy mewarnai panggung konser ala Broadway itu. Penonton yang hadir terlihat puas dengan sajian konser yang dipadukan dengan komedi ala tiga pria itu. Gelak tawa dari penonton merupakan bukti keberhasilan guyonan mereka di atas panggung.
Setelah menyajikan penampilan bersama, giliran para utusan itu untuk tampil sendiri membawakan karya mereka masing-masing. Penampilan ketiganya mendapat apresiasi yang luar biasa dari ribuan penonton yang hadir.